PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KONVEKSI BAJU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA, FUZZY FAILURE MODE EFFECT ANALYZE, DAN KAIZEN (Studi Kasus di CV Maketees Industries di Yogyakarta)

PADANG, NELZA LAMBA (2025) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KONVEKSI BAJU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA, FUZZY FAILURE MODE EFFECT ANALYZE, DAN KAIZEN (Studi Kasus di CV Maketees Industries di Yogyakarta). Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2_Cover_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
2_Cover_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
3_Abstrak_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf

Download (19kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
5_Daftar Isi_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf

Download (89kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf

Download (97kB)
[thumbnail of 1_Skripsi Full_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf] Text
1_Skripsi Full_122210127_Nelza Lamba Padang.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)
Official URL: https://www.upnyk.ac.id/

Abstract

CV Maketees Industries merupakan perusahaan konveksi di Yogyakarta
yang menghadapi masalah produk defect dengan persentase mencapai 8,5% dari
total produksi. Produk defect ini menyebabkan kerugian finansial akibat biaya
perbaikan ulang dan menurunnya kepuasan pelanggan. Faktor utama penyebab
defect meliputi gangguan mesin, kurangnya inspeksi kualitas, dan minimnya
pelatihan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisasi produk defect
dengan menerapkan metode Six Sigma, Fuzzy Failure Mode Effect Analysis
(FMEA), dan Kaizen guna meningkatkan kualitas produksi secara berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan DMAIC (Define, Measure,
Analyze, Improve, Control) dari Six Sigma untuk mengidentifikasi dan
menganalisis akar masalah. Fuzzy FMEA digunakan untuk menilai risiko
kegagalan dengan mempertimbangkan ketidakpastian, sementara Kaizen
diterapkan untuk merancang solusi perbaikan berkelanjutan. Data dikumpulkan
melalui observasi, wawancara, dan data historis produksi dari Juni hingga
November 2024.
Analisis menunjukkan nilai DPMO tertinggi sebesar 35.429 dengan level
sigma 3,53, mengindikasikan perlunya perbaikan proses. Tiga faktor risiko utama
yang teridentifikasi adalah mesin sering mengalami gangguan (FRPN: 616,04),
kurangnya inspeksi kualitas (FRPN: 566,62), dan kurangnya pelatihan pekerja
(FRPN: 448,76). Solusi yang diusulkan meliputi pemeliharaan mesin berkala,
peningkatan inspeksi kualitas, dan pelatihan karyawan. Implementasi Kaizen
melalui pendekatan 5S dan Five M Checklist diharapkan dapat mengurangi defect
secara signifikan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Kata kunci: Six Sigma, Fuzzy FMEA, Kaizen, Produk Defect, Pengendalian
Kualitas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Nelza Lamba Padang (Penulis - 122210127) ; Agus Ristono (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, Fuzzy FMEA, Kaizen, Produk Defect, Pengendalian Kualitas.
Subjek: T Technology > TX Home economics
Divisions: Fakultas Teknik Industri > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Indah Lestari
Date Deposited: 16 Jul 2025 07:08
Last Modified: 16 Jul 2025 07:08
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43134

Actions (login required)

View Item View Item