PUTRI, ARINI PRASETYA (2025) STUDI LABORATORIUM PERBANDINGAN EFEKTIVITAS INHIBISI SHALE DARI SISTEM LUMPUR POLYMER. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Download (210kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Download (247kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Download (60kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Download (265kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Download (201kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi FULL_113210051_Arini Prasetya Putri.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
![]() |
Text
PANDUAN MENGAKSES DTS FULL.pdf Download (861kB) |
Abstract
Stabilitas shale merupakan faktor krusial dalam operasi pemboran, terutama pada formasi yang bersifat reaktif terhadap fluida pemboran. Ketidakstabilan shale dapat menyebabkan berbagai permasalahan serius seperti pembengkakan (swelling), dispersi (dispersion), dan terbentuknya bit balling. Salah satu metode yang umum digunakan untuk mengurangi reaktivitas shale adalah dengan menerapkan sistem lumpur polimer yang mengandung inhibitor dan mampu mengenkapsulasi cutting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas inhibisi shale dari tiga formulasi lumpur, yaitu KCL Polymer, KCL PHPA, dan KCL Polyamine.
Uji laboratorium dilakukan dengan menganalisis sejumlah parameter lumpur, meliputi: mud properties, mud weight, Plastic Viscosity (PV), Yield Point (YP), Low Shear Yield Point (LSYP), API Filtration Loss, pH, Bentonite Equivalent Content (BEC), serta konsentrasi ion kalium dan klorida. Selain itu, dilakukan shale study menggunakan sampel cutting untuk mengevaluasi efektivitas inhibisi shale dari masing-masing formulasi lumpur. Pengujian shale ini mencakup accretion test, dispersion test, swelling test, dan bulk hardness test guna menilai interaksi lumpur terhadap shale.
Jenis batuan yang digunakan sebagai sampel cutting dalam penelitian ini adalah shale. Berdasarkan hasil pengujian Cation Exchange Capacity (CEC) sebesar 15,5 meq/100 gr, menurut Mondshine (1966) clay tersebut diklasifikasikan sebagai jenis illite mixed layer, yaitu mineral clay yang tergolong reaktif. Sebelum dilakukan uji shale, dilakukan pengujian sifat fisik dan kimia terhadap ketiga sampel lumpur. Hasil pengujian shale pada formulasi KCl–Polyamine menunjukkan nilai accretion sebesar 0,29%, dispersion sebesar 85,87%, pengembangan shale (swelling) sebesar 5,5%, dan bulk hardness sebesar 360 lbf-inch. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap formulasi lumpur memiliki tingkat inhibisi shale yang berbeda. Lumpur KCL Polyamine menunjukkan performa inhibisi terbaik dengan kemampuan menekan ekspansi shale serta meningkatkan stabilitas formasi.
Kata kunci: stabilitas shale, lumpur pemboran, inhibitor shale, Polyamine
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | ARINI PRASETYA PUTRI (Penulis - 113210051) ; KRT. Nur Suhascaryo (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | stabilitas shale, lumpur pemboran, inhibitor shale, Polyamine |
Subjek: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > Teknik Perminyakan (S1) |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 06:34 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 06:27 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43018 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |