Putra, Evonda Wisnu (2025) KONSERVASI MATA AIR BERDASARKAN KONDISI HIDROGEOLOGI KARAKTERISTIK, KERENTANAN, DAN RISIKO PENCEMARAN PADA DAERAH IMBUHAN MATA AIR TUK PECAH DI SUB DAS ELO, KOTA MAGELANG DAN KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Download (167kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Download (706kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Download (182kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi Full_114210124_Evonda Wisnu Putra.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) |
![]() |
Text
PANDUAN MENGAKSES DTS FULL.pdf Download (861kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrogeologi mata air, karakteristikmata air, tingkat kerentanan serta risiko pencemaran daerah imbuhan sehingga dapat ditentukan arahan konservasi yang sesuai dengan kondisi mata air Tuk Pecah. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, analisis laboratorium, teknik pemetaan geospasial, serta pengambilan sampel menggunakan metode grab sampling dan purposive sampling. Analisis kerentanan kuantitas dilakukan dengan menggunakan metode skoring dan pembobotan, sementara analisis kerentanan kualitas dan risiko pencemaran dilakukan dengan menggunakan metode DRASTIC yang dimodifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mata air Tuk Pecah merupakan mata air dengan tipe akuifer bebas, mata air suhu normal, mata air gravitasi dengan tipe mata air yang terpotong topografi, dan memiliki tipe pengaliran tahunan dengan debit berkisar antara 166,81- 245,57 L/detik yang termasuk dalam kelas 3. Analisis kerentanan kuantitas menunjukan bahwa sekitar 36,82% wilayah penelitian (3.956,65 Ha) tergolong dalam kategori tinggi. Kerentanan kualitas juga sebagian besar berada dalam kategori tinggi, mencakup 63,63% wilayah penelitian (6.838,96 Ha). Sementara itu, risiko pencemaran sebagian besar berada dalam kategori sedang dengan cakupan 59,79% (6.426,35 Ha).
Hasil analisis ini menjadi salah satu dasar dalam menentukan arahan konservasi untuk menjaga keberlajutan mata air serta mengurangi risiko penurunan kuantitas dan kualitas air. Arahan konservasi yang sesuai berdasarkan analisis meliputi pembuatan sumur resapan, teras gulud, pengaplikasian sistem irigasi hemat air, penggunaan mulsa daun kering, serta sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya konservasi air baik secara kuantitas maupun kualitas.
Kata kunci : karakteristik, kerentanan, mata air, risiko pencemaran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Evonda Wisnu Putra (Penulis - 114210124) ; Herwin Lukito (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | karakteristik, kerentanan, mata air, risiko pencemaran. |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 04:39 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 04:39 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43015 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |