Tirtasari, Melia Hirta (2025) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA GLISEROL TRIASETAT DARI GLISEROL DAN ASAM ASETAT KAPASITAS PRODUKSI 35.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2. Cover_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Download (343kB) |
![]() |
Text
3. Intisari_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Download (515kB) |
![]() |
Text
4. Lembar Pengesahan_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Download (449kB) |
![]() |
Text
5. Daftar Isi_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Download (485kB) |
![]() |
Text
6. Daftar Pustaka_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Download (534kB) |
![]() |
Text
1. Skripsi Fulltext_121200029_Melia Hirta Tirtasari.pdf Restricted to Repository staff only Download (42MB) |
Abstract
Pabrik Gliserol Triasetat dirancang untuk didirikan di Kawasan Industri
Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur
menggunakan bahan baku gliserol dan asam asetat dengan kapasitas 35.000
ton/tahun. Bahan baku gliserol dibeli dari PT Anugrahinti Gemanusa, dan asam
asetat diperoleh dari PT. Indo Acidatama, Tbk, Solo, Jawa Tengah. Pabrik ini
beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam setahun, dengan proses
produksi selama 24 jam per hari dan luas lahan yang diperlukan 4,42 hektar, serta
jumlah karyawan sebanyak 166 orang.
Gliserol Triasetat dibuat dengan mereaksikan gliserol dan asam asetat di
dalam reaktor tangki alir berpengaduk (RATB) yang disusun seri pada suhu 115oC
dan 1 atm. Reaksi berlangsung dengan bantuan katalis berupa asam sulfat.
Perbandingan mol gliserol dan asam asetat yang digunakan adalah 1:6 dengan
konversi gliserol pada reactor 1 (R-01) sebesar 86%. Produk keluar reactor 1 (R
01) dialirkan menuju reactor 2 (R-02). Konversi gliserol pada reactor 2 (R-02)
sebesar 98%. Produk yang keluar dari reactor 2 (R-02) akan diumpankan ke
neutralizer (N-01) lalu ditambahkan Ca(OH)2 untuk menetralkan asam sulfat dan
membentuk CaSO4. Keluaran neutralizer akan diumpankan ke dalam centrifuge
(CF-01) untuk memisahkan filtrat dan padatannya. Selanjutnya filtrat diumpankan
ke dalam Menara distilasi (MD-01). Selanjutnya hasil atas MD-01 ini akan menuju
ke UPL, sementara hasil bawahnya akan diumpankan menuju MD-02. Selanjutnya
hasil atas MD-02 ini akan di recycle ke M-01 sedangkan hasil bawah sebagai
produk dengan kemurnian 98%.
Utilitas yang diperlukan pada pabrik berupa air sebanyak 1.836,03 kg/jam,
dan dowtherm A sebanyak 11.343,69 kg/jam. Kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN
sebesar 688 kW dan disediakan generator sebagai cadangan jika sewaktu-waktu
listrik padam. Kebutuhan udara tekan yang digunakan sebanyak 50,94 m3/jam
untuk 30 instrumen pengendali. Kebutuhan bahan bakar pada furnace (FU-01)
menggunakan bahan bakar solar sebanyak 194,4135 m3/tahun dan generator
menggunakan solar sebanyak 2,5404 kg/jam.
Hasil evaluasi ekonomi pabrik ini membutuhkan Fixed Capital Investment
(FCI) sebesar US$ 63.736.621 + Rp 1.036.025.881.095,2. Working Capital
Investment (WCI) sebesar US$ 49.294.081 + Rp 801.287.604.868. Analisis
ekonomi menunjukkan nilai Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar
31,69% dan setelah pajak 28,52%. Nilai Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah
2,40 tahun dan setelah pajak adalah 2,60 tahun. Adapun nilai Break Even Point
(BEP) sebesar 46,48%, Shut Down Point (SDP) sebesar 19,56% dan Dicounted
Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 22,81%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi,
maka pabrik gliserol triasetat ini layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: gliserol, asam asetat, RATB, gliserol triasetat
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | Melia Hirta Tirtasari (121200029) ; Mahreni (Pembimbing 1) ; Heni Anggorowati (Pembimbing 2) |
Uncontrolled Keywords: | gliserol, asam asetat, RATB, gliserol triasetat |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 02:22 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 02:46 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/42362 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |