Nugraha, Septa Randi (2024) EVALUASI HYDRAULIC FRACTURING UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SUMUR “SRN-05” DAN “SRN-12” LAPANGAN “SEPT”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
![]() |
Text
2. Cover_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
3. Abstrak_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Download (219kB) |
![]() |
Text
4. Lembar Pengesahan_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Download (654kB) |
![]() |
Text
5. Daftar Isi_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
6. Daftar Pustaka_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
1. Skripsi Fulltext_113200063_Septa Randi Nugraha.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Sumur “SRN-05” dan “SRN-12” merupakan sumur baru di Lapangan “Sept”
dengan formasi produktif pada lapisan Gumai Sand tepatnya di bagian upper dari
Formasi Gumai dengan lithologi batuan yang didominasi oleh sandstone. Formasi
produktif kedua sumur tersebut tergolong tight zone, karena harga permeabilitas
formasi yang tergolong ketat (tight) kurang dari 5 mD. Hal tersebut menjadi
penyebab hydraulic fracturing dilakukan setelah tahap pemboran. Evaluasi
dilakukan guna mengetahui keberhasilan serta perbandingan hasil hydraulic
fracturing dua sumur tersebut.
Evaluasi dimulai dengan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan analisis
perencanaan serta pelaksanaan stimulasi. Evaluasi geometri rekahan dilakukan
secara komparatif antara hasil aktual dengan perhitungan manual menggunakan
metode PKN 2D. Metode PKN 2D digunakan karena lapisan produktif kedua
sumur tergolong tight zone sehingga dibutuhkan panjang rekahan lebih besar
daripada tinggi rekahan. Evaluasi produktivitas sumur setelah stimulasi meliputi
peningkatan permeabilitas rata-rata formasi (persamaan Howard & Fast),
peningkatan productivity index (metode Cinco-Ley Samaniego dan Dominique) ,
dan perbandingan IPR sebelum stimulasi (metode Darcy dengan software pipesim)
dan setelah stimulasi (metode Vogel dengan software pipesim).
Persentase perbedaan geometri rekahan terutama pada panjang rekahan dan lebar
rekahan antara hasil aktual dan perhitungan manual pada Sumur “SRN-05”
tergolong rendah di bawah 10%, sedangkan pada “SRN-12” terutama pada panjang
rekahan begitu signifikan dengan persentase sebesar 41%. Persentase peningkatan
permeabilitas rata-rata formasi pada Sumur “SRN-05” sebesar 635%, sedangkan
pada “SRN-12” sebesar 346%. FOI pada Sumur “SRN-05” dan “SRN-12” sebesar
4,35 kali dan 3,32 kali. Berdasarkan perbandingan kurva IPR, persentase
peningkatan laju produksi minyak pada Sumur “SRN-05” sebesar 1710%,
sedangkan pada “SRN-12” sebesar 387%. Hydraulic fracturing pada Sumur “SRN
05” dapat dikatakan berhasil secara pelaksanaan dan dalam hal peningkatan
produksi setelah stimulasi, sedangkan pada “SRN-12” kurang berhasil secara
pelaksanaan karena screen out yang menyebabkan geometri rekahan tidak optimal,
tetapi masih berhasil dalam hal peningkatan produksi setelah stimulasi.
Kata kunci: hydraulic fracturing, evaluasi, permeabilitas rendah, batupasir
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hydraulic fracturing, evaluation, low permeability, sandstone. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 19 Mar 2025 03:05 |
Last Modified: | 19 Mar 2025 03:05 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/42251 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |