SIREGAR, MAKMUR (2012) PENGARUH DOSIS INOKULASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR DAN MACAM MEDIA TANAM PADA PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq). Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
daftar isi.pdf Download (19kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf Download (60kB) |
![]() |
Text
MAKMUR SIREGAR.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
pengesahan.pdf Download (84kB) |
Abstract
PENGARUH DOSIS INOKULASI MIKORIZA VESIKULAR
ARBUSKULAR DAN MACAM MEDIA TANAM PADA PEMBIBITAN
AWAL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis). Di bawah bimbingan Ir. H.
Suyadi, MP dan Dr. Ir. H. Basuki, MP.
ABSTRAK
Tanaman kelapa sawit merupakan komoditas tanaman perkebunan yang
menghasilkan minyak nabati tertinggi, sehingga banyak dimanfaatkan dalam
berbagai industri makanan, farmasi, oleokimia dan bahan bakar alternatif
biodiesel. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor minyak kelapa
sawit terbesar di dunia, sehingga kondisi ini perlu dipertahankan dengan menjaga
ketersediaan bahan tanam berkualitas dan intensitas pemeliharaan yang baik.
Penelitian dilakukan di Dusun Pondok Minomartani Desa Condongcatur Sleman
Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari sampai Maret 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis inokulasi Mikoriza
Vesikular Arbuskular (MVA) dan komposisi media tanam yang paling tepat untuk
meningkatkan pertumbuhan bibit awal kelapa sawit. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama ialah komposisi macam media
tanam terdiri atas tiga aras yaitu komposisi media tanam subsoil : topsoil (1:1),
komposisi media tanam subsoil : topsoil : pupuk kandang ayam (1:1:1), komposisi
media tanam subsoil : pupuk kandang ayam (1:1). Faktor kedua ialah pemberian
spora Mikoriza Vesikuler Arbuskular (MVA) yang terdiri atas empat aras yaitu
tanpa pemberian MVA atau 0 g/tanaman, pemberian Mikoriza Vesikuler
Arbuskular 5 g/tanaman, pemberian MVA 10 g/tanaman, dan pemberian MVA 15
g/tanaman. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali setiap ulangan terdiri atas
12 polibeg. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun
(helai), berat segar brangkasan tanaman (g), berat kering brangkasan tanaman,
(berat segar akar (g), berat kering akar (g), panjang akar (cm), volume akar (cc),
derajat infeksi MVA pada akar (%). Data hasil pengamatan dianalisis dengan
sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Jika terdapat beda nyata diuji lanjut dengan
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat interaksi
nyata yaitu pada kombinasi dosis Mikoriza Vesikular
Arbuskular 10 g/tanaman dengan komposisi media tanam subsoil : topsoil : pupuk
kandang ayam (1:1:1) menunjukkan yang terbaik pada parameter tinggi bibit
kelapa sawit umur 12 mst. Dosis inokulasi Mikoriza Vesikular Arbuskular 15
g/tanaman berpengaruh paling baik dibandingkan dengan tanpa pemberian
Mikoriza Vesikular Arbuskular 0 g/tanaman terhadap pertumbuhan bibit awal
kelapa sawit umur 12 mst. Media tanam subsoil : topsoil (1:1), subsoil : topsoil :
pupuk kandang ayam (1:1:1) dan subsoil : pupuk kandang ayam (1:1) merupakan
komposisi perbandingan media tanam yang sama baiknya terhadap parameter
pertumbuhan berat kering brangkasan dan berat kering akar bibit awal kelapa
sawit, sehingga media tanam subsoil : pupuk kandang ayam (1:1) dapat dijadikan
sebagai media alternatif pembibitan awal kelapa sawit.
Kata kunci : kelapa sawit, mikoriza vesikular arbuskular, komposisi media tanam
.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kelapa sawit, mikoriza vesikular arbuskular, komposisi media tanam . |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 01:34 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 01:34 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/42237 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |