Salsabila, Adelia (2024) LAJU INFILTRASI PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DAN KEMIRINGAN LERENG DI KALURAHAN TRIMULYO KAPANEWON JETIS KABUPATEN BANTUL. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
cover.pdf Download (116kB) |
|
Text
abstrak ID.pdf Download (31kB) |
|
Text
abstrak ENG.pdf Download (84kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (964kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (36kB) |
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (109kB) |
|
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Infiltrasi merupakan parameter penting dalam siklus hidrologi yang mempengaruhi
resapan air ke dalam tanah. Variasi penggunaan lahan dan kemiringan lereng dapat
menghasilkan perbedaan laju infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
laju infiltrasi tanah di berbagai penggunaan lahan dan kemiringan lereng serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengukuran dilakukan menggunakan double
ring infiltrometer dengan metode Horton. Titik sampel ditentukan melalui
purposive sampling berdasarkan peta sistem lahan hasil overlay peta tata guna lahan
dan peta kemiringan lereng, menghasilkan 11 sistem lahan dan 17 titik sampel.
Parameter yang dianalisis meliputi tekstur tanah, berat jenis (BJ), berat volume
(BV), porositas, permeabilitas, dan kandungan bahan organik. Data dianalisis
menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi
tegalan 0-8% yaitu 19,42 cm/jam (cepat), tegalan 15-25% dengan laju infiltrasi
12,89 cm/jam (cepat) hingga 13,36 cm/jam (cepat), serta tegalan >45% dengan nilai
laju infiltrasi 6,22 cm/jam (sedang). Permukiman 0-8% memiliki laju infiltrasi
12,81 cm/jam (cepat) hingga 14,75 cm/jam (cepat), sawah 0-8% dengan nilai laju
infiltrasi bekisar 1,84 cm/jam (agak lambat) hingga 4,9 cm/jam (sedang), serta
sawah 8-15% dengan nilai laju infiltrasi 5,97 cm/jam (sedang). Kebun 0-8%
memiliki laju infiltrasi 13,65 cm/jam (cepat), kebun 15-25% dengan laju infiltrasi
7,23 cm/jam (agak cepat), dan kebun >45% dengan laju infiltrasi 3,52 cm/jam
(sedang) hingga 5,11 cm/jam (sedang). Semak belukar 0-8% memiliki nilai laju
infiltrasi 15,83 cm/jam (cepat). Uji korelasi menunjukkan bahwa laju infiltrasi
dipengaruhi oleh porositas dan permeabilitas (korelasi sedang). Upaya peningkatan
laju infiltrasi antara lain pada tegalan >45%, menanam tanaman penutup tanah;
pada sawah 0-8% dengan mengurangi pemadatan tanah dan menambah bahan
organik untuk memperbaiki struktur tanah; pada sawah 8-15%, dengan rotasi
tanaman dan penambahan bahan organik; serta pada kebun 15-25%, 25-45%, dan
>45%, dengan pembuatan terasering untuk meningkatkan infiltrasi, serta
menambah bahan organik untuk menjaga kelembapan dan memperbaiki struktur
tanah.
Kata kunci: Horton, kemiringan lereng, laju infiltrasi, penggunaan lahan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Horton, kemiringan lereng, laju infiltrasi, penggunaan lahan |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 02 Jan 2025 02:17 |
Last Modified: | 02 Jan 2025 02:17 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41955 |
Actions (login required)
View Item |