Septian T.M, Kenadinda and Al Fatih, Diekel Dillsyad (2024) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA SIKLOHEKSANA DARI BENZENA DAN HIDROGEN KAPASITAS 65.000 TON/TAHUN. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
2. Cover_121190049 dan121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (73kB) |
|
Text
3. Intisari_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (11kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (149kB) |
|
Text
1. Skripsi Fulltext_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Restricted to Repository staff only Download (82MB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (149kB) |
|
Text
5. Daftar Isi_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (25kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka_121190049 dan 121190095_Kenadinda dan Diekel.pdf Download (147kB) |
Abstract
Pabrik Sikloheksana dengan kapasitas 65.000 ton/tahun direncanakan berdiri di
Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik, Jawa Timur dengan luas tanah 73.425 m2,
menggunakan bahan baku Benzena dan Hidrogen yang diperoleh dari TPPI, Tuban dan
PT. Samator Indo Gas, Gresik. Perusahaan akan didirikan dengan bentuk badan usaha
Perseroan Terbatas, dirancang beroperasi secara kontinyu selama 330 hari efektif dalam
satu tahun, 24 jam per hari, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 230 orang.
Bahan baku Benzena (T-01) disimpan pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm,
dialirkan ke Vaporizer (VP-01) untuk diubah fasenya menjadi gas. Selanjutnya, uap
benzene dipisahkan menggunakan Separator (SP-01) kemudian dipanaskan menggunakan
Heat Exchanger (HE-01) dan dikompresi mencapai 8 atm untuk mencapai kondisi reaktor.
Umpan Hidrogen dialirkan langsung dari PT Samator Indo Gas menggunakan pipeline
pada suhu 30°C dan tekanan 9,87 atm kemudian diturunkan tekanannya dengan Ekspansi
Valve (EV-01) menjadi 8 atm dan dicampur dengan arus recycle sebelum dipanaskan
menggunakan heat exchanger HE-02 dan PPHE-01 menuju Reaktor (R-01). Untuk
melangsungkan reaksi Benzene dan Hidrogen menjadi Sikloheksana digunakan reactor
Fixed Bed Multitube pada suhu 176,67°C dan tekanan 8 atm dengan katalis Nikel. Reaksi
berlangsung secara eksotermis, non-isothermal dan non-adiabatis sehingga diperlukan
pendingin berupa Dowtherm A untuk menjaga suhu reaksi. Hasil keluar reaktor (R-01)
dialirkan menuju PPHE 1 untuk didinginkan dan diembunkan sebagian dengan Kondensor
Parsial (CDP-01). Selanjutnya fase uap dipisahkan menggunakan Separator (SP-02) untuk
direcycle dan dipurging. Hasil cairan keluaran Separator (SP-02) didinginkan
menggunakan Cooler (CL-01) dan diturunkan tekanannya dengan Pressure Reducer (PR-
01) untuk mencapai kondisi umpan Menara Distilasi (MD-01). Produk yaitu sikloheksana
merupakan hasil atas Menara Distilasi (MD-01) didinginkan menggunakan Cooler (CL-
02) dan disimpan ke dalam tangki penyimpanan (T-02). Sedangkan, hasil bawah berupa
toluene dan xylene yang dialirkan ke Menara Distiliasi (MD-02) untuk dipisahkan kembali.
Hasil atas (MD-02) berupa toluene didinginkan menggunakan Cooler CL-03 dan CL-04
dan disimpan ke dalam tangki penyimpanan (T-03), sedangkan hasil bawah (MD-02)
berupa xylene didinginkan menggunakan Cooler CL-05 dan CL-06 yang disimpan dalam
tangki penyimpanan (T-04). Untuk menunjang jalannya proses produksi dan operasional
pabrik, dibutuhkan unit penunjang berupa air start up sebanyak 102.621,33 kg/jam yang
diolah secara mandiri dengan teknologi reverse osmosis dari perairan Selat Madura,
dowtherm A sebanyak 16.000 kg/jam, kebutuhan udara tekan sebesar 41,10 m3/jam dan
penggunaan bahan bakar solar sebesar 108,6 L/jam serta kebutuhan listrik dipenuhi dari
PLN dengan daya 613,09 kW dan generator berdaya 308 kW.
Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik sikloheksana ini membutuhkan Fixed Capital
Investment (FCI) sebesar Rp824.466.074.920,14 dan Working Capital (WC) sebesar
Rp701.771.827.544,12. Analisis ekonomi pabrik sikloheksana ini menunjukkan nilai ROI
sebelum pajak sebesar 27,75 % dan ROI sesudah pajak sebesar 21,64%, nilai POT sebelum
pajak adalah 2,65 tahun dan POT sesudah pajak adalah 3,16 tahun, BEP sebesar 45,14%
kapasitas produksi, dan SDP sebesar 19,31% kapasitas produksi dan DCFR sebesar
17,27%. Berdasarkan data evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik sikloheksana layak
untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: Benzena, Hidrogen, Reaktor Fixed Bed Multitube, Sikloheksana
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Benzena, Hidrogen, Reaktor Fixed Bed Multitube, Sikloheksana |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 27 Dec 2024 04:43 |
Last Modified: | 27 Dec 2024 04:43 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41929 |
Actions (login required)
View Item |