PAHLAWANTIKA, IPHO AMANAH (2024) IDENTIFIKASI SEBARAN ZONA NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN INTEGRASI ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) DAN DATA BOR PADA BLOK A DAERAH POMALAA, SULAWESI TENGGARA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Text
1. Skripsi Fulltext_115200041_Ipho Amanah Pahlawantka.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
|
Text
2. Cover_115200041_Ipho Amanah Pahlawantika.pdf Download (146kB) |
|
Text
3. Abstrak_115200041_Ipho Amanah Pahlawantika.pdf Download (68kB) |
|
Text
6. Lembar Pengesahan_115200041_Ipho Amanah Pahlawantika.pdf Download (486kB) |
|
Text
4.Daftar Isi_115200041_Ipho Amanah Pahlawantka.pdf Download (8MB) |
|
Text
5. Daftar Pustaka _115200041_Ipho Amanah Pahlawantika.pdf Download (180kB) |
Abstract
Wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya Pomalaa, memiliki potensi besar
dalam deposit nikel laterit yang terbentuk melalui proses pelapukan batuan
ultramafik. Potensi ini membutuhkan pemetaan yang akurat untuk mendukung
eksplorasi dan penambangan berkelanjutan. Tantangan utama dalam pemetaan
nikel laterit adalah heterogenitas litologi bawah permukaan dan variasi sifat fisik
tanah dan batuan. Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) terbukti
efektif dalam mengidentifikasi variasi resistivitas bawah permukaan, yang dapat
memetakan perbedaan antara lapisan laterit dan bedrock. Namun, hasil ERT
sering memerlukan validasi melalui integrasi dengan data bor untuk meningkatkan
akurasi dalam menentukan batas litologi dan sebaran nikel laterit. Integrasi antara
metode ERT dan data bor berdasarkan hasil inversi dan korelasi analisis bor hingga
pemodelan sebaran 3D. Hasil inversi 2D menunjukkan distribusi nilai resistivitas pada
Area A dengan rentang nilai 10,9 Ωm hingga 1500 Ωm. Sebaran zona nikel laterit terbagi
dalam empat kategori utama, yaitu zona saprolit (<150 Ωm), limonite (150 – 700) Ωm,
dan bedrock (700 – 1500) Ωm,. Zona limonite memiliki ketebalan lebih dari 20 meter dan
tersebar merata di area penelitian, dengan kecenderungan menebal di bagian utara dan
timur laut. Zona saprolit, yang lebih tipis, memiliki ketebalan kurang dari 20 meter dan
berada pada kedalaman lebih dari 20 meter. Sementara itu, bedrock mulai muncul pada
kedalaman elevasi 10 meter.dan mulai meluas pada kedalaman elevasi -11 meter
Karakteristik sebaran zona nikel laterit di daerah penelitian menunjukkan dominasi zona
limonite di bagian utara dan timur laut, dengan zona saprolit yang lebih tipis di bagian
tengah area penelitian menebal di bagian selatan dan utara-timurlaut..
Kata Kunci: Nikel Laterit, Electrical Resistivity Tomography (ERT), Data Bor, Zona
Limonite, Zona Saprolit
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nikel Laterit, Electrical Resistivity Tomography (ERT), Data Bor, Zona Limonite, Zona Saprolit |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Geography |
Depositing User: | A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji |
Date Deposited: | 20 Nov 2024 02:27 |
Last Modified: | 20 Nov 2024 02:27 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41689 |
Actions (login required)
View Item |