PERAN UNITED NATIONS MISSION OF OBSERVERS IN TAJIKISTAN (UNMOT) DALAM MENANGANI PERANG SIPIL DI TAJIKISTAN

Pratama, Tiyan Wahyu (2011) PERAN UNITED NATIONS MISSION OF OBSERVERS IN TAJIKISTAN (UNMOT) DALAM MENANGANI PERANG SIPIL DI TAJIKISTAN. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_-_PERAN_UNITED_NATIONS_MISSION_OF_OBSERVER_IN_TAJIKISTAN.pdf] Text
Abstrak_-_PERAN_UNITED_NATIONS_MISSION_OF_OBSERVER_IN_TAJIKISTAN.pdf

Download (56kB)
[thumbnail of SKRIPSI_-_PERAN_UNITED_NATIONS_MISSION_OF_OBSERVERS_IN_TAJIKISTAN.pdf] Text
SKRIPSI_-_PERAN_UNITED_NATIONS_MISSION_OF_OBSERVERS_IN_TAJIKISTAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (825kB)

Abstract

PERAN UNITED NATIONS MISSION OF OBSERVER IN TAJIKISTAN
(UNMOT) DALAM MENANGANI PERANG SIPIL
DI TAJIKISTAN
Tiyan Wahyu Pratama
151 060 009
Abstrak
Keberadaan UNMOT dihadapkan pada perang sipil yang terjadi dengan
sedemikian parah. Pihak-pihak yang terlibatpun juga banyak, dimana dari kubu
pemberontak tergabung organisasi-organisasi militan yang tergerak akibat sikap
solidaritas sekaligus adanya sentimen keagamaan (sama-sama pemeluk Islam). Sejak
tahun 1994 konflik telah berkembang sedemikian parah. Jumlah korban yang
diakibatkan atas konflik ini mendekati 70 ribu orang, bahkan tahun 1996 jumlah
korban meninggal berada pada level terparah mencapai lebih dari 18.000 orang.
Seiring dengan berkembangnya waktu intentitas konflik pun menurun. UNMOT
merupakan organisasi bentukan PBB yang keberadaannya sebagai organisasi
pemantau konflik ternyata menjalankan pendekatan-pendekatan secara efisien dan
efektif, dimana ini dapat dikategorikan menjadi dua masing-masing peacekeeping dan
peacebuilding. Program peacekeeping merupakan pendekatan UNMOT dalam menjaga
perkembangan kekinian agar tidak terjadi konflik, sedangkan pada tahapan
selanjutnya yaitu peacebuilding merupakan upaya pemantapan bagi peran UNMOT
melalui pembangunan pasca konflik berakhir. Pendekatan pertama, yaitu
peacekeeping diwujudkan UNMOT dengan mempertemukan pihak-pihak yang
bersengketa. Pendekatan ini terealisasi pada beberapa kesempatan, yaitu pada tahun
1995 dan 1996. Pada awalnya pihak-pihak yang berkonflik masih menyimpan sikap
sakwa sangka, bahkan pada pertemuan pertama (Desember 1994) kedua belah pihak
sempat bersitegang tanpa menghasilkan keputusan apapun, namun seiring dengan
berkembang waktu masing-masing pihak menolak dan dalam waktu dekat akan
mempertimbangkan alternetif-alternatif keputusan damai. Kemudian pendekatan
peacebuilding ditempuh UNMOT melalui normalisasi kondisi sosial-ekonomi
masyarakat. Program ini dijalankan dengan memberdayakan masyarakat sebagai
“agent of change”. Paparan tentang peacebuilding di atas merupakan pendekatan
atas tindakan pembangunan kembali daerah-daerah yang mengalami kehancuran
akibat terjadinya konflik. UNMOT dalam mendukung penyelesaian perang sipil di
Tajikistan yang dapat berjalan secara efektif dan akhirnya berhasil pada tahun 2000,
ternyata tidak lepas dari partisipasi dan itikad baik masyarakat Tajikistan sendiri.
Keberhasilan UNMOT bukanlah sebuah pendekatan yang bersifat pemaksaan
(preasure policy), namun melalui masukan-masukan yang bersifat win-win solution
sehingga dapat meminimalisasi kerugian baik dari pihak pemberontak dan
pemerintah.

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Subjek: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > (S1) Ilmu Hubungan Internasional
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 18 Nov 2024 08:04
Last Modified: 06 Oct 2025 08:35
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41678

Actions (login required)

View Item View Item