YASA, GEGAP GAYA SATRIYA (2011) ANALISIS KEMANTAPAN LERENG PADA JENJANG PENAMBANGAN PT SUGIH ALAMANUGRAHA KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
pengesahan.pdf Download (35kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (7kB) |
|
Text
GEGAP GAYA SATRIYA YASA.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
RINGKASAN
PT Sugih Alamanugroho adalah perusahaan pertambangan batugamping yang
berada di Dusun Bedoyo Kulon, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini penambangan
dilakukan pada Gunung Sidowayah. Operasi penabangan dilakukan dengan metode
tambang terbuka dengan pola penambangan berjenjang dan menggunakan Back Hoe
dibantu Rock Breaker.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah belum diketahui aman atau
tidak jenjang penambangan yang dihasilkan. Dimensi jenjang lereng saat ini yaitu
Lereng dengan kondisi kedudukan N 324°E dengan kemiringan 88°, tinggi 7 - 15
meter dan bidang diskontinu dengan kondisi kedudukan N 322°E serta kemiringan
33,1° , kohesi 37,24 ton/m² , serta sudut geser dalam sebesar 26,6°, maka potensial
kelongsoran yang terjadi adalah kelongsoran bidang.
Hasil perhitungan Faktor Keamanan dengan menggunakan Metode Hoek and
Bray dan menggunakan software Plane Failure Analysis pada lereng kering 7 - 15
meter adalah 4,7 - 9. Hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Hoek and Bray
dan menggunakan Plane Failure Analysis dihasilkan Faktor Keamanan pada lereng
jenuh 7 -1 5 meter adalah 1,3 - 2,8. Dengan mengacu pada Faktor Keamanan
Minimum Kemantapan Lereng Dari Departemen Pekerjaan Umum faktor keamanan
yang digunakan adalah 1,5. Maka disimpulkan bahwa lereng dalam kondisi aman,
kecuali pada lereng dengan ketinggian 15 meter saat kondisi jenuh.
Tindakan yang dapat digunakan untuk menstabilkan lereng yang kurang
stabil yaitu dengan cara mengurangi tinggi lereng sebesar 1 meter. Sehingga faktor
keamanan meningkat dari 1,3 menjadi 1,5. Lereng penelitian adalah lereng produktif
yang seiring dengan kegiatan penambangan maka ketinggian lereng akan berkurang.
Semakin ketinggian lereng berkurang maka faktor keamanan semakin bertambah.
Maka dapat dikatakan bahwa seiring dengan kegiatan penambangan faktor keamanan
semakin bertambah.
Penempatan alat penambangan diatas lereng dapat menyebabkan faktor
keamanan menjadi berkurang, diambil contoh penempatan Back Hoe pada lereng
dengan tinggi 15 meter pada kondisi kering yang semula 4,7 menjadi 3,9. Hal ini
dapat dicegah dengan cara menempatkan alat tidak pada bidang lemah atau
diletakkan setidaknya sebelum posisi retakan tarik kritis, sehingga tidak terjadi
penambahan beban pada bidang lemah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 08:39 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 08:40 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41597 |
Actions (login required)
View Item |