TARIGAN, EDZY RAMA CHRISTIAN (2024) STUDI KINETIKA PROSES PELINDIAN NIKEL LATERIT PADA HIGH PRESSURE ACID LEACHING MENGGUNAKAN MODEL KINETIKA COATS REDFERN DENGAN VARIASI PERSEN SOLID DAN TEMPERATUR. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
2. Cover_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Download (94kB) |
|
Text
1. Skripsi Fulltext_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
|
Text
3. Abstrak_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Download (184kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Download (608kB) |
|
Text
5. Daftar Isi_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Download (174kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka_116200046_Edzy Rama Christian Tarigan.pdf Download (182kB) |
Abstract
High Pressure Acid Leaching (HPAL) adalah teknik pelarutan logam yang
melibatkan suhu dan tekanan tinggi. HPAL diakui sebagai metode yang efektif
untuk melarutkan logam secara selektif terhadap besi dan alumunium. Kinetika
merupakan model matematika suatu proses kimia. Kinetika proses pelindian perlu
diketahui untuk mengetahui faktor yang mengendalikan reaksi suatu proses.
Penelitian ini mempelajari parameter persen solid dan temperatur terhadap persen
ekstraksi nikel dan menganalisis kinetika non isothermal dan kinetika isothermal.
Pengaruh logam lain terhadap pelindian nikel juga dipelajari. Hasil persen ekstraksi
nikel dari pengaruhnya variable persen solid dan temperatur ditinjau dengan
analisis statistika uji hubungan dan uji korelasi.
Serangkaian proses HPAL telah dilakukan pada bijih nikel yang berasal dari
deposit laterit, dengan komposisi 1,11% Ni, 0,07% Co, 42,% Fe, 11% Al, 0,782%
Mn, dan 0,048% Cr. Fase mineral utama yang teridentifikasi dalam bijih adalah
goetit. Proses HPAL dilakukan selama 120 menit dengan kecepatan pengadukan
250 rpm, rasio asam sulfat terhadap bijih kering 300 kg/ton. Residu hasil penelitian
dianalisis menggunakan XRD, XRF, dan SEM. Pengujian XRF menggunakan dua
certified reference material (CRM), yaitu CRM laterit dan CRM hematit. Proses
pelindian mencakup dua kondisi: non isothermal dan isothermal, analisis kinetika
dilakukan pada kedua kondisi tersebut.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa persen ekstraksi nikel tertinggi,
mencapai 90,4%, diperoleh pada persen solid 20% dan temperatur 250°C. Mineral
dominan pada residu hasil pelindian adalah hematit. Model kinetika pada kondisi
non isothermal adalah Difusi 1. Model ini mengasumsikan proses difusi
dipengaruhi oleh laju reaksi yang melambat karena permukaan yang tidak bereaksi.
Model kinetika pada kondisi isothermal adalah orde ketiga. Model ini
mengasumsikan konsentrasi reaktan sangat berpengaruh terhadap persen ekstraksi
nikel. Pada proses HPAL, besi dan alumunium mengalami presipitasi menjadi
hematit dan alunit. Mangan, Kobalt, dan kromium merupakan logam pengotor yang
berikatan dengan senyawa asam sulfat. Analisis statistika menunjukkan tidak ada
perbedaan antara penggunaan CRM terhadap persen ekstraksi nikel. Persen solid
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap persen ekstraksi nikel. Sedangkan
temperatur memiliki pengaruh signifikan terhadap persen ekstraksi nikel.
Kata kunci : nikel laterit, HPAL, kinetika non isothermal, kinetika isothermal
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | nikel laterit, HPAL, kinetika non isothermal, kinetika isothermal |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 07:32 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 07:32 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41496 |
Actions (login required)
View Item |