STUDI PENGARUH PENGGUNAAN KARBON BARREN, REGENERATED, DAN FRESH TERHADAP PERSEN ADSORPSI DAN LOADING CAPACITY EMAS-PERAK PADA LARUTAN HASIL PELINDIAN DI PT MEARES SOPUTAN MINING

SASMITA, IRFAN (2024) STUDI PENGARUH PENGGUNAAN KARBON BARREN, REGENERATED, DAN FRESH TERHADAP PERSEN ADSORPSI DAN LOADING CAPACITY EMAS-PERAK PADA LARUTAN HASIL PELINDIAN DI PT MEARES SOPUTAN MINING. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_116200016_Irfan Sasmita.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of 2. Cover_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
2. Cover_116200016_Irfan Sasmita.pdf

Download (107kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
3. Abstrak_116200016_Irfan Sasmita.pdf

Download (197kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_116200016_Irfan Sasmita.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
5. Daftar Isi_116200016_Irfan Sasmita.pdf

Download (150kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_116200016_Irfan Sasmita.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_116200016_Irfan Sasmita.pdf

Download (159kB)

Abstract

PT Meares Soputan Mining telah berhasil menerapkan metode Carbon In Leach
(CIL) untuk proses ekstraksi bijih emas. Namun, terdapat beberapa tantangan yang terkait
dengan adsorpsi kompleks emas dan perak sianida seperti persen adsorpsi dan loading
capacity karbon yang rendah, kinetika adsorpsi yang lambat, serta hilangnya emas dan
perak akibat atrisi karbon. Satu hal yang menarik untuk dibahas adalah bahwa karbon
barren sering digunakan sebagai adsorben pengganti karbon regenerated untuk
mempersingkat waktu proses supaya target produksi terpenuhi. Selain itu, penggunaan
karbon tanpa reaktivasi dapat menghemat biaya karena mengeliminasi biaya bahan bakar
pada proses reaktivasi. Namun, penting untuk mempertimbangkan bagaimana pemilihan
penggunaan karbon terhadap efisiensi proses adsorpsi terhadap nilai persen adsorpsi,
loading capacity emas dan perak, persen atrisi, serta dari sisi ekonominya.
Dalam penelitian ini, uji adsorpsi dilakukan pada tiga jenis karbon aktif dari plant,
yaitu karbon barren, regenerated, dan fresh. Konsentrasi emas-perak awal dan konsentrasi
karbon aktif untuk setiap karbon aktif divariasikan menggunakan metode desain faktorial
22. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persen adsorpsi dan loading capacity emas-
perak pada setiap jenis karbon aktif. Selain itu, aktivitas relatif karbon barren dan karbon
regenerated terhadap karbon fresh dibandingkan menggunakan pendekatan kinetika
adsorpsi Fleming. Uji ultimate loading juga dilakukan untuk mengamati nilai pseudo-
equilibrium loading capacity emas dan perak untuk setiap jenis karbon aktif menggunakan
pendekatan isoterma Freundlich. Selanjutnya, dilakukan uji kekerasan untuk mengetahui
persen atrisi masing-masing jenis karbon aktif sebagai dasar perhitungan ekonomi. Hasil
penelitian ini akan memberikan rekomendasi untuk penggunaan karbon aktif yang paling
optimal sebagai adsorben emas dan perak di sirkuit CIL.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terbukti bahwa karbon fresh menunjukkan
tingkat adsorpsi emas tertinggi sebesar 99,3% pada parameter konsentrasi emas awal 0,6
mg/L dan konsentrasi karbon aktif 1 g/L. Demikian pula, karbon fresh juga menunjukkan
adsorpsi perak tertinggi pada 97% di bawah parameter konsentrasi perak awal 3 mg/L dan
konsentrasi karbon aktif 1 g/L. Selain itu, karbon fresh menunjukkan nilai loading capacity
emas dan perak tertinggi, masing-masing mencapai 1.469,30 g/t dan 3.569,52 g/t, dalam
kondisi konsentrasi emas dan perak tinggi, yaitu sebesar 1,7 mg/L Au dan 3 mg/L Ag, serta
konsentrasi karbon aktif 0,5 g/L. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa karbon
regenerated menunjukkan aktivitas relatif yang lebih besar untuk emas dan perak
dibandingkan dengan karbon barren. Bahkan aktivitas relatif adsorpsi perak pada karbon
regenerated bernilai lebih besar dibandingkan karbon fresh. Analisis ekonomi telah
menunjukkan bahwa penggunaan karbon regenerated secara keseluruhan lebih
menguntungkan daripada karbon barren karena memiliki loading capacity emas dan perak
yang tinggi serta persen atrisi yang rendah, terlepas dari biaya tambahan yang terkait
dengan proses reaktivasi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan karbon
regenerated sebagai adsorben utama dalam proses adsorpsi emas dan perak pada sirkuit
CIL, karena jumlah emas dan perak yang lebih besar untuk dilanjutkan proses elusi.
Kata Kunci: Karbon Aktif, Persen Adsorpsi, Loading Capacity, Emas, Reaktivas

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Karbon Aktif, Persen Adsorpsi, Loading Capacity, Emas, Reaktivas
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 25 Oct 2024 07:21
Last Modified: 25 Oct 2024 07:21
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41495

Actions (login required)

View Item View Item