Permana, Aloysius Nana (2012) GEOLOGI DAERAH PURWOHARJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KARANGTENGAH, KABUPATEN WONOGIRI, PROPINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (44kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah dalam rangka pengumpulan data untuk
Pemetaan Geologi serta eksplorasi geofisika dengan menggunakan metode
polarisasi terimbas (Induced Polarization/IP) sebagai data pendukung untuk
menentukan sumberdaya. Penelitian dalam rangka pengumpulan data untuk
Pemetaan Geologi secara administratif yang berada di wilayah Desa Purwoharjo,
Kecamatan Karangtengah, Kabuparen wonogiri, Jawa Tengah. Dan secara
astoromis terletak pada koordinat UTM 509625 mE -513750 mE, 9109250 mS –
9114375 mS UTM zona 57 (Proyeksi Transverse Mercator).
Dalam kegiatan pengumpulan data di lokasi penelitian menggunakan dua
metode yaitu metode pemetaan geologi sebagai data primer dan eksplorasi
geofisika dengan metode polarisasi terimbas (Induced Polarization/IP) sebagai
data sekunder. Kegiatan yang dilakukan dalam pemetaan geologi adalah studi
literatur, survey lapangan berupa pengamatan morfologi, pengamatan singkapan,
pengamatan litologi, pengamatan stuktur kelurusan. Sedangkan pada eksplorasi
geofisika dengan menggunakan metode Polarisasi terimbas (Induced
Polarization/IP) dengan cara menginjeksikan arus listrik yang dikirimkan
Transmitter ke tanah melalui dua buah elektroda arus dan perbedaan tegangan
(Voltage) diukur diantara dua elktroda potensial. Dalam tanah yang tidak
mengandung mineral, jika aliran arus diputus, tegangan antara elektroda potensial
dengan segera turun menjadi nol. Akan tetapi jika tanah mengandung sejumlah
mineral, kebanyakan mineral sulfide (seperti pyrite, Calcopyrite, galena) tegangan
yang diperoleh tidak langsung nol tetapi turun perlahan-lahan menuju nol setelah
beberapa detik.
Berdasarkan hasil pemetaan di daerah telitian, berdasarkan klasifikasi Van
Zuidam (1983), daerah telitian dibagi menjadi 3 satuan bentukan asal, yaitu
Bentukan Asal Denudasional yang terdiri dari subsatuan geomorfologi Perbukitan
Volkanik Terdenudasi (D1) dan Bentukan Asal Struktural yang terdiri dari
subsatuan geomorfologi Perbukitan Bergelombang Kuat ( S1 ). Stratigrafi daerah
telitian terdiri dari 3 satuan batuan, sebagian besar disusun oleh litologi yang
terbentuk dari aktivitas vulkanisme gunung api, piroklastik dan resedimentasi
material gunung api, dari tua ke muda adalah, Satuan Breksi Laharik beda fasies
menjari dengan satuan Breksi Polimik yang berumur Oligosen -Miosen Awal
yang diendapkan pada lingkungan Neritik (Samudro, 1992), Selanjutnya
diendapkan Satuan Endapan Alluvial berumur Holosen diatasnya dengan
hubungan tidak selaras Unconformity. Pola pengaliran yang berkembang pada
daerah telitian yaitu Subdendritik sebagai perkembangan dari struktur geologi
tetapi bentukannya sudah tidak begitu jelas lagi. dengan stadia geomorfologi yang
v
telah mencapai tahapan muda-dewasa. Struktur geologi yang berkembang pada
daerah telitian berupa tilting strata kearah selatan–tenggara, dan juga di dapatkan
sesar mendatar kiri dan sesar normal diperkirakan. Dan Potensi geologi dari hasil
perhitungan volume sumberdaya mineral bijih dengan menggunakan hasil model
3D didapatkan sebesar 146.000 m
3
.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Ratna Sufiatin |
Date Deposited: | 21 Jun 2016 07:40 |
Last Modified: | 21 Jun 2016 07:40 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4137 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |