Wibowo, Kristian Adi and Izzah, Destiya Nurul (2024) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA DIPHENYL DARI PROSES DEHIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
2. Cover_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Download (162kB) |
|
Text
1. Skripsi Fulltext_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Restricted to Repository staff only Download (70MB) |
|
Text
3. Abstrak_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Download (421kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Download (484kB) |
|
Text
5. Daftar Isi_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Download (249kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka_121200044 & 121200052_Kristian Adi Wibowo & Destiya Nurul Izzah.pdf Download (960kB) |
Abstract
Pabrik Diphenyl dari proses dehidrogenasi Benzena akan dibangun di
Kawasan Industri Cilegon, Banten beroperasi selama 330 hari dengan proses
produksi selama 24 jam. Pabrik Diphenyl dirancang dengan kapasitas 25.000
ton/tahun, menggunakan bahan baku Benzene dari PT Chandra Asri Perkasa
(CAP2). Perusahaan akan didirikan dengan badan hukum Perseroan Terbatas
(PT), dengan jumlah karyawan 167 orang. Luas tanah yang diperlukan adalah 7,03
hektar.
Proses pembuatan Bipehnyl berlangsung melalui reaksi dehidrogenasi
Benzena dalam Reaktor Alir Pipa (Multitube) dalam fase gas, yang beroperasi
secara non-adiabatis dengan suhu umpan masuk 630°C dan didapat konversi
sebesar 67,58%. Campuran hasil reaksi keluar reaktor kemudian didinginkan
sampai mencapai titik embun pada condensor partial (CDP-01). Kemudian fase
uap jenuh dan cair jenuh dipisahkan pada separator (SP-02). Hasil bawah SP-02
diumpankan ke Menara Distilasi 1 (MD-01) untuk memurnikan biphenyl hingga 98%
sebagai produk. Hasil atas MD-01 digunakan sebagai umpan recycle.
Unit utilitas disupply sebagai pendukung alat proses. Pada pabrik Diphenyl
dibutuhkan air sebesar 4.735 kg/jam yang berasal dari PT Krakatau Tirta Industri,
kebutuhan listrik sebesar 186,4 kW dari PT PLN Indonesia dan generator sebagai
cadangan listrik saat pemadaman. Dilain sisi, kebutuhan udara tekan sebesar 24
m3 sebagai pengendali alat control, kebutuhan bahan bakar alat proses
menggunakan fuel oil no 6 dari PT Pertamina, dan bahan bakar unit utilitas
menggunkan own use gas dari hasil atas Separator (SP-02).
Pada hasil evaluasi ekonomi, pabrik Diphenyl ini membutuhkan Fixed
Capital Investment (FCI) sebesar (USD+Rp) 73,1 juta dollar dan 1,5 triliun.
Pabrik Diphenyl memiliki ROI sebelum pajak sebesar 51,18% dan nilai POT
sesudah pajak adalah 1,96 tahun, BEP sebesar 42,97% dan SDP sebesar 29,58%
kapasitas produksi, serta DCF sebesar 20,39%. Berdasarkan data evaluasi
ekonomi tersebut, maka pabrik Diphenyl memiliki potensi high risk dan layak
untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci: Diphenyl, Benzena, Reaktor Alir Pipa
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diphenyl, Benzena, Reaktor Alir Pipa |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 07:17 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 07:17 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41136 |
Actions (login required)
View Item |