Saputri, Vanny Nuri and Alifah, Ersa Nur (2024) PRA-RANCANGAN PABRIK KIMIA STIRENA DARI ETILBENZENA SECARA DEHIDROGENASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
COVER_CD.pdf Download (76kB) |
|
Text
ABSTRAK_CD.pdf Download (140kB) |
|
Text
DAFTAR ISI CD BARU .pdf Download (2MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_CD.pdf Download (85kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN_CD.pdf Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI FULL CD BARU.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Pabrik kimia Stirena dari Etilbenzena secara dehidrogenasi dengan
kapasitas 100.000 ton/tahun ini akan dirancang dan didirikan di Kawasan industri
Pulo Ampel, Serang, Banten. Pabrik Stirena ini akan didirikan dengan bahan
hukum Perseroan Terbatas (PT), dengan jumlah karyawan 114 orang. Pabrik akan
beroperasi secara efektif selama 330 hari dalam setahun dengan 24 jam perhari.
Bahan baku yang digunakan pada proses imi adalah Etilbenzena 99.8%
dari PT. Styrindo Mono Indonesia yang berlokasi di Serang, Banten dan katalis
Fe2O3 dari Chemsource Enterprice, Pte, Ltd, Singapura. Umpan Etilbenzena dari
Tangki Penyimpanan (T-01) dan recycle dari hasil bawah Menara Distilasi-03
(MD-03) diubah fasenya menjadi gas menggunakan Vaporizer-01(VP-01),
selanjutnya umpan dipanaskan menggunakan Furnace-01(F-01) untuk mencapai
kondisi operasi reaktor. Untuk melangsungkan reaksi etilbenzena menjadi stirena
digunakan reaktor fixed bed multitube pada suhu 570 oC tekanan 1,2 atm dengan
katalis Fe2O3. Reaksi yang berlangsung bersifat endotermis. Produk keluaran
reaktor (R-01) dialirkan menuju (WHB-01), (CL-01) dan (CDP-01) untuk
didinginkan dan diembunkan sebagian. Uap dipisahkan menggunakan Separator-
02 (SP-02), sedangkan cairan keluaran Separator-02 (SP-02) dialirkan menuju
Menara Distilasi-01 (MD-01) untuk dimurnikan. Produk yaitu stirena merupakan
hasil bawah dari Menara Distilasi-01(MD-01) didinginkan menggunakan Cooler-
02(CL-02) dan ditampung pada Tangki Produk(T-02). Sedangkan hasil atas
dialirkan ke Menara Distilasi-02(MD-02) untuk dipisahkan kembali. Hasil atas
Menara Distilasi-02(MD-02) merupakan produk samping berupa toluena dan
benzena. Sedangkan hasil bawah Menara Distilasi-02(MD-02) dialirkan ke
Menara Distiasi-03(MD-03) untuk dipisahkan berupa toluena dan benzena sebagai
hasil atas, sedangkan hasil bawah berupa etilbenzena dan sedikit stirena direcyle.
Untuk mendukung jalannya proses produksi dan operasional pabrik, maka
dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung yang terdiri dari air sebanyak
835.589,606 kg/jam dan air make up sebanyak 39.231,796 kg/jam, sedangkan untuk
steam sebanyak 12632,75kg/jam. Kebutuhan bahan bakar untuk Furnace-01(F-01)
berupa LNG sebanyak 1.037,593 L/jam dan bahan bakar generator berupa solar
sebanyak 5.412,680 L/tahun. Daya listrik terpasang sebesar 150 kW diperoleh dari
PLN dan untuk cadangan digunakan generator dengan daya sebesar 180kW,
kebutuhan udara tekan sebesar 52,8 m3/jam.
Pabrik stirena membutuhkan Fixed Capital Investment (FCI) sebesar
$ 84.617.724,20 atau Rp. 1.345.506.432.581,83 dan Working Capital (WC) sebesar
Rp. 1.228.514.758.870,47. Analisis ekonomi pabrik stirena ini menunjukkan nilai
ROI sebelum pajak sebesar 56,93% dan ROI sesudah pajak sebesar 45,54%, nilai
POT sebelum pajak adalah 1,49 tahun dan POT sesudah pajak adalah 1,80 tahun,
BEP sebesar 46,54% kapasitas produksi dan SDP sebesar 14,14% kapasitas
produksi dan DCF sebesar 16,68%. Berdasarkan data evaluasi ekonomi tersebut,
maka pabrik stirena layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata Kunci : Stirena, Etilbenzena, Rektor Fixed Bed Multi Tube
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stirena, Etilbenzena, Rektor Fixed Bed Multi Tube |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 06 Sep 2024 02:19 |
Last Modified: | 06 Sep 2024 02:19 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41049 |
Actions (login required)
View Item |