PENGGUNAAN LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI ALTERNATIF BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH PLTGU UP MUARA KARANG, DKI JAKARTA

Dewi, Yushinta (2024) PENGGUNAAN LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI ALTERNATIF BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH PLTGU UP MUARA KARANG, DKI JAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

	Text 5. Skripsi_114200057_Yushinta Dewi.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB)
	Text 1. Cover_114200057_Yushinta Dewi.pdf Download (310kB)
	Text 4. Abstrak_114200057_Yushinta Dewi.pdf Download (227kB)
	Text 2. Pengesahan_114200057_Yushinta Dewi.pdf Download (540kB)
	Text 3. Daftar Isi_114200057_Yushinta Dewi.pdf Download (257kB)
	Text 6. Daftar Pustaka_114200057_Yushinta Dewi.pdf Download (229kB)

Abstract

Bahan baku yang digunakan dalam pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) yaitu air laut. Air laut yang sudah melalui proses pengoperasian, akan dialirkan
menuju Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk diolah kembali agar dapat dibuang ke
lingkungan. Jika air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke badan air akan memiliki
dampak negatif terhadap ekosistem di perairan. Hal ini dikarenakan parameter Fe pada air
limbah masih melebihi baku mutu. Selain itu, adanya penggunaan bahan kimia sebagai
koagulan dapat menyebabkan air limbah yang dihasilkan mengandung unsur kimia. Oleh
karena itu, penggunaan biokoagulan dapat dijadikan alternatif dalam pengolahan air limbah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan Fe dan TSS pada air limbah,
menganalisis karakteristik biokoagulan kitosan, menganalisis hubungan dosis biokoagulan
kitosan terhadap penurunan kadar Fe dan TSS, dan dosis optimum penggunaan biokoagulan
pada air limbah.
Pengambilan sampel air limbah dan cangkang kerang hijau dilakukan menggunakan
metode grab sampling. Metode laboratorium mencakup proses pembuatan biokoagulan
kitosan, kemudian kitosan dianalisis karakteristiknya menggunakan metode Fourier
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Percobaan dilakukan menggunakan metode jar test
dengan variasi dosis kitosan yaitu 50 mg/L; 100 mg/L; 150 mg/L; 200 mg/L; 250 mg/L; dan
300 mg/L untuk mengetahui pengaruh biokoagulan kitosan terhadap penurunan kadar Fe dan
TSS dan dosis optimum penggunaan biokoagulan kitosan. Kemudian dilakukan analisis
hubungan dosis biokoagulan kitosan terhadap penurunan kadar Fe dan TSS menggunakan
analisis regresi linear sederhana.
Kadar Fe pada kedua sampel memiliki nilai 4,8 mg/L dan 3,1 mg/L . Kadar TSS pada
kedua sampel memiliki nilai 34 mg/L dan 25 mg/L dengan batas baku mutu Fe 3 mg/L dan
TSS 100mg/L. Karakterisasi biokoagulan cangkang kerang hijau memiliki nilai derajat
deasetilasi sebesar 77,109%. Nilai efektivitas kadar Fe yang paling tinggi yaitu menggunakan
dosis 250 mg/L yaitu 72,92% dan tingkat efektivitas kadar TSS yang paling tinggi
menggunakan dosis 200 mg/L yaitu 88,24%. Dosis optimum ditentukan berdasarkan
percobaan dengan skala laboratorium yang dilakukan dengan metode jar test yaitu 200 mg/L.
Rekomendasi arahan pengelolaan yaitu kebutuhan dosis biokoagulan kitosan sebanyak 32,026
kg/hari dan bak penampungan sampah cangkang kerang hijau dengan dimensi 2,128 m x 1 m
x 0,8 m dan dilengkapi unit crushing, Tangki Deproteinasi, Tangki Demineralisasi, Tangki
Deasetilasi, Bak Pencucian, penyaring dan Pengering untuk produksi biokoagulan kitosan.
Kata Kunci : Biokoagulan, FTIR¸Jar Test Kadar Fe, Kadar TSS, Kitosan.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Biokoagulan, FTIR¸Jar Test Kadar Fe, Kadar TSS, Kitosan.
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji
Date Deposited:	02 Sep 2024 07:46
Last Modified:	02 Sep 2024 07:46
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40921

Actions (login required)

View Item