UNSPECIFIED (2024) IDENTIFIKASI PROBLEM PIPA TERJEPIT PADA TRAJEKTORY 17 1/2'', FORMASI CIBULAKAM ATAS PADA SUMUR IM-011 LAPANGAN "IRMUB" DENGAN PENDEKATAN ANALISIS GEOMEKANIK ID. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
Text
1. Skripsi Full Text_113170061_Irfan Mubarok.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
2. Cover_113170061_Irfan Mubarok.pdf Download (215kB) |
|
Text
3. Abstrak_113170061_Irfan Mubarok.pdf Download (124kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_113170061_Irfan Mubarok.pdf Download (181kB) |
|
Text
5. Daftar Isi_113170061_Irfan Mubarok.pdf Download (144kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka_113170061_Irfan Mubarok.pdf Download (192kB) |
Abstract
Pada operasi pemboran Sumur IM-011 Lapangan “IRMUB” di daerah Jawa
Barat Utara terdapat hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus, yaitu terjadinya
problem stuck pipe mulai pada kedalaman 1526 m Formasi Cibulakan Atas,
sehingga menyebabkan pipa tidak dapat diambil dan selanjutnya dilakukan
sidetracking. Untuk mengetahui penyebab problem pipe sticking tersebut, maka
akan dilakukan identifikasi penyebab dengan pendekatan analisis geomekanik 1D.
Dalam pelaksanaan analisis ini, diperlukan wireline log (gamma ray log,
sonic log, density log). Selanjutnya menetapkan shale base line, normal sonic
trend, normal compaction trend. Selanjutnya menentukan overburden pressure,
setelah itu menganalisa normal sonic trend, normal compaction trend untuk
mengetahui overpressure mechanism yaitu loading mechanism diakibatkan oleh
disequilibrium compaction. Kemudian menentukan pore pressure menggunakan
metode Eaton. Selanjutnya menentukan fracture pressure menggunakan metode
Eaton dengan poisson ratio Zoback and Castagna karena nilainya paling mendekati
nilai LOT. Setelah itu menentukan in-situ stress dan shear failure gradient guna
menentukan pressure window paling sesuai dengan kondisi formasi. Pengolahan
analisa data dibantu menggunakan Drillwork Predict Software serta perhitungan
secara manual dari beberapa parameter.
Permasalahan yang terjadi di Sumur IM-011 disebabkan karena mud weight
yang digunakan tidak sesuai dengan teori pendekatan safe mud window. Mud
weight yang digunakan pada kedalaman 1445 - 1460 m dan 1475 – 1545 m lebih
kecil dari pore pressure dan shear failure gradient, tidak diantara minimum
horizontal stress dan shear failure gradient sehingga menyebabkan caving.
Dilakukan perubahan pada casing setting depth surface casing pada kedalaman 450
diturunkan menjadi 494 m, juga intermediate casing pada kedalaman 1657
dinaikkan menjadi 1400 m, dengan desain mud weight yang optimal yaitu pada
range 10,7 ppg hingga 10,8 ppg untuk pemboran dari kedalaman 70 sampai 494
m, 12,9 ppg hingga 13, 1 ppg untuk kedalaman 495 sampai 1400 m, 14,2 ppg
hingga 14,3 ppg untuk 1401 sampai 1657 m.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 29 Aug 2024 04:09 |
Last Modified: | 29 Aug 2024 04:09 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40886 |
Actions (login required)
View Item |