UPAYA PERDAMAIAN KONFLIK TIGRAY DI ETHIOPIA TAHUN 2020-2022

WULANDARI, ULVY ASTI (2024) UPAYA PERDAMAIAN KONFLIK TIGRAY DI ETHIOPIA TAHUN 2020-2022. Diploma thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Skripsi Fulltext_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Skripsi Fulltext_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of Abstrak_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Abstrak_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf

Download (279kB)
[thumbnail of Cover_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Cover_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf

Download (244kB)
[thumbnail of Daftar Isi_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Daftar Isi_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf

Download (190kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Daftar Pustaka_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf

Download (316kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf] Text
Lembar Pengesahan_151180005_Ulvy Asti Wulandari.pdf

Download (75kB)

Abstract

Konflik Tigray terjadi di Ethiopia antara ENDF (Ethiopian National Defense Force)
dan TPLF (Tigrayan People’s Liberation Front). Konflik meletus pada tanggal 4
November 2020 dikarenakan adanya dugaan bahwa TPLF meluncurkan serangan ke
pangkalan militer ENDF. Ketegangan yang terjadi diawali dengan terpilihnya Abiy
Ahmed menjadi Perdana Menteri. Terpilihnya Ahmed membawa perubahan besar
terhadap kondisi politik Ethiopia. Ahmed mengumumkan reformasi politik, persatuan,
dan rekonsiliasi pada pidato perdananya setelah terpilih menjadi Perdana Menteri, hal
inilah yang menyebabkan ketegangan antara ENDF dan TPLF. Konflik yang terjadi
menimbulkan masalah baru yaitu kelaparan, Pendidikan yang lumpuh total,
permasalahan pengungsi, dan pelayanan Kesehatan yang kurang memadai.
Penulisan skripsi ini menggunakan teori resolusi konflik menurut Johan Galtung yang
terbagi menjadi tiga tahapan yaitu peacemaking, peacekeeping, dan peacebuilding.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berbasis studi dokumen.
Dalam penerapan teori resolusi konflik menurut Johan Galtung, tentunya melbatkan
pihak eksternal yaitu organisasi internasional dibawah naungan PBB antara lain adalah
AU (African Union), UNICEF (United Nations Childern’s and Fund), UNHCR (United
Nations High Commisioner of Refugees), IGAD (Intergovernmental Authority and
Development), dan FAO (Food and Agriculture Organization). Dari banyaknya upaya
dan bantuan yang dilakukan, IGAD menemui kegagalan dalam upaya menghentikan
konflik yang disebabkan salah satunya oleh dominasi pemerintah Ethiopia dan tuduhan
Ethiopia menggunakan IGAD sebagai alat percepatan kebijakan luar negeri Ethiopia.
Namun, AU berhasil memfasilitasi mediasi hingga terbentuk sebuah perjanjian yang
disepakati pada tanggal 2 November 2022 bertempat di Nairobi yang diperantarai
perantara khusus AU yaitu Olessegun Obansajo , UNICEF berhasil membangun
program di bidang pendidikan dan kesehatan, UNHCR berhasil menjamin
kesejahteraan pengungsi dan mendukung pemulangan pengungsi ke Ethiopia, dan FAO
juga berhasil membangunkembali sektor pangan dan pertanian yang sempat hancur
akibat konflik.
Kata Kunci: Ethiopia, Konflik Tigray, Peace theory, Organisasi Internasional

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Ethiopia, Konflik Tigray, Peace theory, Organisasi Internasional
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 23 Aug 2024 00:27
Last Modified: 23 Aug 2024 00:27
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40796

Actions (login required)

View Item View Item