DERIVATIVE ANALYSIS DAN FORWARD MODELLING 2.5 D BERDASARKAN METODE GRAVITASI UNTUK MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN PANAS BUMI “UTA” DAERAH SUMEDANG JAWA BARAT

SYARIFUDDIN, SULTAN AHMAD (2024) DERIVATIVE ANALYSIS DAN FORWARD MODELLING 2.5 D BERDASARKAN METODE GRAVITASI UNTUK MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN PANAS BUMI “UTA” DAERAH SUMEDANG JAWA BARAT. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text ABSTRAK_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Download (129kB)
	Text COVER_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Download (157kB)
	Text DAFTAR ISI_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Download (93kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Download (86kB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Download (230kB)
	Text SKRIPSI FULL TEXT_115200070_SULTAN AHMAD SYARIFUDDIN.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB)

Abstract

vi
ABSTRAK
DERIVATIVE ANALYSIS DAN FORWARD MODELLING 2.5 D
BERDASARKAN METODE GRAVITASI UNTUK
MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN
PANAS BUMI “UTA” DAERAH SUMEDANG JAWA BARAT.
Oleh :
Sultan Ahmad Syarifuddin
115.200.070
Struktur patahan merupakan suatu komponen yang terdapat dalam
geothermal system. Struktur patahan dapat menjadi sebuah pengontrol terhadap
pergerakan fluida bawah permukaan pada daerah panas bumi. Strukutr patahan
dapat menjadi zona permeable untuk reservoir, sebagai pembatas zona panas bumi,
maupun penyebab terjadinya manifestasi dipermukaan. Daerah Panas Bumi “UTA”
merupakan daerah panas bumi yang menarik untuk dilakukan interpretasi
strukturnya. Dalam mengidentifikasi struktur patahan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode gravitasi
Penelitian ini dilakukan pada kavling sebesar 14 km x 14 km dengan jumlah
titik akuisisi sebanyak 200 titik. Interpretasi awal dilakukan pada anomali residual
yang dihasilkan dari proses pemisahan anomali menggunakan Bandpass Filter.
Anomali residual tersebut dilakukan Analisa Derivatif menggunakan Total
Horizontal Derivative (THD) dan Tilt Derivative (TDR) untuk menginterpretasi
struktur pahatan. Hasil analisis patahan kemudian dikorelasikan dan diselaraskan
dengan data geologi. Hasil interpretasi tersebut kemudian dilakukan pemodelan
menggunakan Forward Modelling 2,5 D untuk mengetahui persebaran densitas
batuan.
Berdasarkan nilai residual, respon rendah pada tengah tubuh gunung dapat
diinterpretasikan sebagai magma neck. Analisis patahan menggunakan Analisis
Derivatif menghasilkan interpretasi 2 sesar merupakan sesar Naik, 7 sesar yang
merupakan sesar turun, dan 3 sesar yang merupakan sesar mendatar sinistral turun.
Berdasarkan Forward Modelling didapatkan hasil densitas tiap litologinya yaitu
Formasi Subang dengan densitas 2,4 gr/cc, Formasi Kaliwangu dengan densitas
2,35 gr/cc, Batuan breksi lahar Gunung Api Tua dengan densitas 2.85 gr/cc, Pasir
Tufan hasil gunungapi tak teruraikan dengan densitas 2.55 gr/cc, Tuff berbatuapung
dengan densitas 2.6 gr/cc, Breksi dan Aglomerat dengan densitas 2.7 gr/cc, dan
Lava Gunung Api Muda dengan densitas 2.5 gr/cc.
Kata kunci: Gravitasi, Panas Bumi, Analisis Derivatif, Forward Modelling
vii
ABSTRACT
DERIVATIVE ANALYSIS AND FORWARD MODELLING 2.5D
BASED ON GRAVITY METHOD TO IDENTIFY GEOTHERMAL
SUBSURFACE STRUCTURES “UTA” FIELD IN THE SUMEDANG
REGION, WEST JAVA
Sultan Ahmad Syarifuddin
115.200.070
Fault structure is a component in the geothermal system. Fault structure
can be a controller of subsurface fluid movement in geothermal areas. Fault
structure can be a permeable zone for reservoirs, geothermal zone boundaries, or
the cause of surface manifestations. The "UTA" Geothermal Area is an interesting
geothermal area for structural interpretation. In identifying the fault structure, the
gravity method was used.
This research was conducted on a 14 km x 14 km plot with 200 acquisition
points. Initial interpretation was carried out on residual anomalies resulting from
the anomaly separation process using Bandpass Filter. The residual anomalies
were subjected to Derivative Analysis using Total Horizontal Derivative (THD) and
Tilt Derivative (TDR) to interpret the carving structure. The results of the fault
analysis were then correlated and aligned with geological data. The results of the
interpretation were then modeled using Forward Modeling 2.5 D to determine the
distribution of rock density.
Based on the residual value, the low response in the middle of the mountain
body can be interpreted as a magma neck. Fault analysis using Derivative Analysis
resulted in the interpretation of 2 faults as Thrust faults, 7 faults as Downward
faults, and 3 faults as Downward sinistral horizontal faults. Based on Forward
Modeling, the density results for each lithology were obtained, namely the Subang
Formation with a density of 2.4 gr/cc, the Kaliwangu Formation with a density of
2.35 gr/cc, Old Volcanic Lava Breccia Rock with a density of 2.85 gr/cc,
Undecomposed volcanic Tufan Sand with a density of 2.55 gr/cc, Pumice Tuff with
a density of 2.6 gr/cc, Breccia and Agglomerate with a density of 2.7 gr/cc, and
Young Volcanic Lava with a density of 2.5 gr/cc.
Keywords: Gravity, Geothermal, Derivative Analysis, Forward Modelling

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Gravity, Geothermal, Derivative Analysis, Forward Modelling
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	16 Aug 2024 03:57
Last Modified:	16 Aug 2024 03:57
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40717

Actions (login required)

View Item