GEOLOGI DAN STUDI ALTERASI DAERAH TAJAU BUNGA DAN SEKITARNYA KECAMATAN NANGA MAHAP, KABUPATEN SEKADAU PROPINSI KALIMANTAN BARAT

WAHYU MURTYANTO, INDRA (2014) GEOLOGI DAN STUDI ALTERASI DAERAH TAJAU BUNGA DAN SEKITARNYA KECAMATAN NANGA MAHAP, KABUPATEN SEKADAU PROPINSI KALIMANTAN BARAT. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of SARI.pdf]
Preview
Text
SARI.pdf

Download (142kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Nanga
Mahap, Kabupaten Sekadau, Propinsi Kalimantan Barat. Secara geografis daerah
telitian terletak pada 1100 42’ 51.2” – 1100 45’ 07.1” bujur timur dan 00 22’ 47.9” –
00 24’ 58.2” lintang selatan atau pada koordinat UTM Zona 49 dengan koordinat X =
468200 – 472200 dan Y = 9954000 – 9958000.
Pola Pengaliran yang mengontrol daerah telitian adalah rectangular.
Geomorfologi daerah telitian dikontrol oleh pola pengaliran, litologi dan struktur
geologi. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan geomorfik,
meliputi : Satuan Perbukitan Bergelombang Agak Curam (S1), Lembah Sesar (S2)
dan Satuan Tubuh Sungai (F1). Stratigrafi daerah telitian dari tua kemuda disusun
oleh Litodem Granodiorit (KapurAwal), Litodem Andesit (KapurAkhir) dan Satuan
Endapan Alluvial (Holosen-Resen).
Struktur geologi yang terdapat pada daerah telitian berupa kekar dan sesar
mendatar. Sesar-sesar berkembang baik pada litodem granodiorit yaitu, Sesar berarah
W – E seperti : Sesar Lipong dan Sesar Gogol. Sesar berarah N – S seperti : Sesar
Sekadau. Sesar Lipong yang berada di utara dan sesar Gogol dibagian tengah daerah
telitian merupakan jalur bagi fluida hidrotermal untuk naik kepermukaan sehingga
mempengaruhi pola / sebaran alterasi pada daerah telitian.
Alterasi di daerah penelitian dibagi menjadi dua zona, yaitu : Zona Ilit ±
Klorit (TipeArgilik) dan Zona Klorit – Epidot ± Pirit (TipePropilitik). Tahapan zona
alterasi pada daerah penelitian diawali dengan terbentuknya zona Ilit ± Klorit yang
terbentuk pada kisaran temperatur 200 – 300 0C dan pada pH 4 – 6. Dilanjutkan
dengan pembentukan zona ubahan Klorit – Epidot ± Pirit yang mempunyai kisaran
temperatur pembentukan 250 – 320 0C dan pH 5 – 6.
Mineralisasi daerah telitian terjadi satu fase mineralisasi yaitu, fase hipogen
yang dicirikan dengan kehadiran mineral pirit, kalkopirit, sfalerit dan galena.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 20 Jun 2016 07:45
Last Modified: 20 Jun 2016 07:45
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4027

Actions (login required)

View Item View Item