GEOLOGI, ALTERASI, DAN ZONASI MINERAL LEMPUNG ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI TINGGI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN, PROVINSI SULAWESI UTARA

WULANDARI, IDA AYU MADE PUTRI (2024) GEOLOGI, ALTERASI, DAN ZONASI MINERAL LEMPUNG ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI TINGGI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN, PROVINSI SULAWESI UTARA. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text Skripsi Full_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Restricted to Repository staff only Download (49MB)
	Text Cover Skripsi_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Download (70kB)
	Text Abstrak_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Download (190kB)
	Text Lembar Pengesahan_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Download (245kB)
	Text Daftar Isi_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Download (73kB)
	Text Daftar Pustaka_Ida Ayu Made Putri Wulandari_111200030.pdf Download (119kB)

Abstract

Secara administratif, lokasi penelitian terletak di area pertambangan PT. J Resources
Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, tipe
alterasi dan mineralisasi, serta zonasi mineral lempung dan kaitannya dengan kadar
logam pada daerah penelitian. Analisis yang dilakukan dalam keberlangsungan
penelitian mencakupi analisis stereografis, analisis petrografi, analisis mineragrafi,
analisis ASD, dan analisis Fire Assay dengan AAS. Morfologi yang berkembang pada
daerah penelitian tersusun atas 6 bentuklahan, yaitu lereng struktural yang termasuk
pada bentuk asal struktural; lereng denudasional yang termasuk pada bentuk asal
denudasional; tubuh sungai yang termasuk pada bentuk asal fluvial; serta pit, hauling
road, dan timbunan yang termasuk pada bentuk asal antropogenik. Stratigrafi pada
daerah penelitian dari tua ke muda tersusun atas satuan tuf Bakan (Pliosen –
Pleistosen), satuan breksi-freatik Bakan (Pliosen – Pleistosen), satuan breksi�hidrotermal Bakan (Pliosen – Pleistosen), satuan endapan fluvial (Holosen), dan
satuan material timbunan (Holosen). Struktur geologi yang berkembang berupa relatif
sesar mendatar kanan, sesar mendatar kiri, dan sesar turun dengan arah umum NW�SE, NNE-SSW dan ENE-WSW, yang merupakan faktor pegontrol mineralisasi pada
daerah penelitian. Zona alterasi pada daerah penelitian terbagi menjadi 5, berupa zona
kuarsa ± alunit (silisik), zona kuarsa ± alunit ± kaolinit (argilik lanjut silica-rich), zona
kaolinit ± dickit ± alunit ± kuarsa (argilik lanjut clay-rich), zona ilit ± montmorilonit
± kuarsa (argilik), dan zona klorit ± ilit ± montmorilonit ± kuarsa (propilitik luar).
Mineralisasi yang hadir pada daerah penelitian ditemukan pada tekstur mineralisasi
diseminasi pada tubuh breksi dan infilling vuggy dengan mineral bijih berupa pirit,
kalkopirit, enargit, kovelit, dan hematit. Berdasrkan hasil analisis ASD, zonasi mineral
lempung terbagi menjadi zona k-alunit, zona k-alunit ± kaolinit, zona k-alunit ± dickit,
dan zona ilit ± montmorilonit. Zona k-alunit dan zona k-alunit ± kaolinit memiliki pada
Au yang tergolong ekonomis, sedangkan pada zona ilit ± montmorilonit memiliki
kadar Au terendah berupa waste.
Kata Kunci: Alterasi, Analytical Spectral Device (ASD), Epitermal Sulfidasi Tinggi,
Mineral Lempung, Mineralisasi.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Alterasi, Analytical Spectral Device (ASD), Epitermal Sulfidasi Tinggi, Mineral Lempung, Mineralisasi
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User:	A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji
Date Deposited:	20 Jun 2024 04:51
Last Modified:	20 Jun 2024 04:51
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/39821

Actions (login required)

View Item