FAHLEVI, LUTHFI (2012) GEOLOGI DAN STUDI GEOKIMIA BATUAN INDUK MINYAK BUMI ENDAPAN PALEOGEN CEKUNGAN LEPAS PANTAI JAWA TIMUR UTARA BERDASARKAN DATA GEOKIMIA BIOMARKER PADA LAPANGAN “LF-1”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
abstrak.pdf Download (46kB) | Preview |
Abstract
Eksplorasi migas pada Cekungan Jawa Timur Utara telah dimulai sejak 1887. Cekungan Jawa
Timur Utara merupakan cekungan pembentuk hidrokarbon yang potensial dan matang. Terdapat lebih
dari satu batuan induk pada Cekungan Jawa Timur Utara, antara lain Formasi Ngimbang, Kujung II,
Tawun, dan Tuban. Dari hasil studi geokimia, terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada kondisi
hidrokarbon yang terdapat di Cekungan Jawa Timur Utara. Minyak bumi dari lapangan lepas pantai
ternyata memiliki karakteristik darat yang lebih dominan dan terbentuk dari sumber yang lebih tua
bila dibandingkan dengan minyak bumi dari lapangan darat. Hal ini tentu saja cukup menarik untuk
dikaji lebih lanjut, untuk mengetahui karakteristik dan hubungan dari batuan induk dan minyak bumi
pada daerah penelitian.
Penelitian dilakukan pada Lapangan “LF-1” yang terletak pada JS-1 ridge. Contoh batuan
induk diambil dari batuan induk Formasi Ngimbang pada sumur FATHER dan MOTHER, sementara
contoh batuan induk Formasi Kujung II diambil pada sumur OTHER. Sedangkan contoh minyak
bumi diambil dari reservoir Formasi Kujung I pada sumur SISTER dan BROTHER. Penentuan
hubungan antara batuan induk dan minyak bumi dilakukan pada contoh batuan induk Formasi
Ngimbang dari sumur MOTHER dan contoh minyak bumi dari reservoir Formasi Kujung I pada
sumur SISTER dan BROTHER. Contoh batuan induk Formasi Ngimbang pada sumur MOTHER
memiliki karakteristik material asal percampuran antara alga dan higher plant, terrestrial dan diduga
kuat termasuk ke dalam Formasi Ngimbang dengan lingkungan pengendapan fluvio deltaik, lower
delta plain-pro delta sedangkan contoh minyak bumi dari reservoir Formasi Kujung I pada sumur
SISTER dan BROTHER memiliki karakteristik material asal percampuran antara alga dan higher
plant, terrestrial tetapi terlihat pengaruh higher plant, terrestrial yang lebih dominan dan lebih ke
arah darat, diduga kuat merupakan minyak bumi yang dihasilkan oleh Formasi Ngimbang dengan
lingkungan pengendapan fluvio deltaik, upper delta plain. Sehingga disimpulkan bahwa hubungan
antara batuan induk dan minyak bumi pada daerah penelitian adalah tidak berhubungan atau korelasi
negatif. Di mana minyak bumi pada reservoir Formasi Kujung I pada sumur SISTER dan BROTHER
bukan dihasilkan oleh batuan induk Formasi Ngimbang pada sumur MOTHER melainkan dihasilkan
oleh batuan induk lain yang memiliki pengaruh higher plant, terrestrial yang lebih dominan dan lebih
ke arah darat dengan lingkungan pengendapan fluvio deltaik, upper delta plain. Diduga kuat batuan
induk tersebut terletak di luar daerah penelitian, yaitu Formasi Ngimbang pada rendahan purba di
bagian barat (East Bawean Trough).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 20 Jun 2016 02:13 |
Last Modified: | 20 Jun 2016 02:13 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3965 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |