PENAKSIRAN CADANGAN BATUBARA MAIN SEAM DENGAN METODE CROSS SECTION DAN METODE POLIGON DI PIT ARANTIGA SELATAN PT. BUKIT SUNUR BENGKULU

FATA, KHOIRUL (2010) PENAKSIRAN CADANGAN BATUBARA MAIN SEAM DENGAN METODE CROSS SECTION DAN METODE POLIGON DI PIT ARANTIGA SELATAN PT. BUKIT SUNUR BENGKULU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
003-Ringkasan.pdf

Download (23kB) | Preview

Abstract

PT. Bukit Sunur merupakan sebuah perusahaan nasional yang bergerak dalam pertambangan batubara. PT. Bukit Sunur melakukan eksplorasi pada daerah Arantiga Selatan melakukan pemboran sebanyak 30 lubang bor dengan ketebalan batubara main seam antara 2,6m – 10,89 m. Estimasi cadangan batubara di Arantiga Selatan PT. Bukit Sunur dimaksudkan untuk mengetahui besarnya cadangan pada daerah tersebut. Untuk mengetahui besarnya cadangan Batubara pada daerah tersebut maka dilakukan perhitungan cadangan dengan menggunakan tiga metode yaitu metode cross section standar dan linier serta metode poligon. Hasil estimasi dari ketiga metode tersebut kemudian dibandingkan untuk mendapatkan hasil estimasi yang akurat. Estimasi cadangan batubara yang dilakukan dengan metode cross section standar dengan membuat penampang 22 penampang sayatan, didapatkan total tonase cadangan batubara sebesar 4.866.354 ton, dan total volume overburden sebesar 39.361.917 BCM dan dengan metode cross section linier didapatkan total tonase cadangan batubara 4.866.354 ton dan total volume overburden sebesar 39.344.196 BCM. Sedangkan dengan metode poligon total tonase cadangan batubara sebesar 6.212.063 ton dan total volume overburden dan interburen sebesar 43.400.731 BCM. Diperoleh nisbah pengupasan yaitu 8,08 : 1 dengan menggunakan metode cross section dan 6,98 : 1 dengan menggunakan metode poligon. Adapun hasil selisih metode cross section dengan metode poligon sebesar 21,6%. Dari hasil perhitungan kedua metode tersebut maka diketahui umur tambang 4 tahun dengan sasaran produksi perusahaan adalah 1.200.000 Ton/tahun. Berdasarkan pada keadaan geologi, genesanya, dan juga sesuai dengan kondisi lapangan, maka metode cross section dianggap dapat mencerminkan hasil yang lebih akurat bila dibandingkan dengan metode Poligon, karena perhitungan pada metode poligon hanya berdasarkan daerah pengaruh dan ketebalan overburden serta lapisan batubara dianggap datar.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 17 Jun 2016 06:32
Last Modified: 17 Jun 2016 06:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3945

Actions (login required)

View Item View Item