IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA GGMPLUS DAERAH GUNUNG GAJAH, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUNAWAN, ARIE (2024) IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN DATA GGMPLUS DAERAH GUNUNG GAJAH, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN Veteran Yogyajarta.

	Text Abstrak.pdf Download (271kB)
	Text Cover.pdf Download (262kB)
	Text Daftar Isi.pdf Download (708kB)
	Text daftar pustaka.pdf Download (141kB)
	Text Lembar Pesengesahan.pdf Download (168kB)
	Text Skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB)

Abstract

v
ABSTRAK
IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN
MENGGUNAKAN DATA GGMPLUS DAERAH GUNUNG
GAJAH, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh :
Arie Gunawan
115.190.039
Pegunungan Kulon Progo terbentuk dengan serangkai aktivitas tektonik dan
tersusun dari beberapa tubuh gunung api tersier yaitu Gunung Ijo, Gunung Menoreh,
dan Gunung Gajah. Gunung Gajah merupakan gunung api tertua yang terdapat pada
pegunungan Kulon Progo karena berumur Oligosen. Pegunungan Kulon Progo
dikontrol oleh 3 arah struktur yaitu N – S, NE – SW, & NW – SE dan Gunung
Gajah dikontrol oleh arah NE – SW & NW – SE. Hal ini menyebabkan struktur
seperti kekar, lipatan, dan sesar dapat dijumpai di Pegunungan Kulon Progo. Untuk
mengidentifikasi strukur geologi bawah permukaan yang terdapat pada
Pegunungan Kulon Progo khususnya pada daerah Gunung Gajah dilakukan analisa
dengan data GGMplus. Data tersebut diolah menjadi Peta Anomali Bouguer
Lengkap yang menunjukkan anomali relatif berarah NE – SW & NW – SE yang
dimana arah anomali ini mencerminkan struktur geologi lokal daerah penelitian.
Analisa spektrum dilakukan untuk mengetahui kedalaman anomali regional dan
residual serta menginterpretasi struktur secara lateral dengan Bandpass Filter.
Struktur bawah permukaan teridentifikasi pada peta anomali residual yang
ditunjukkan oleh kontur anomali tinggi yang membulat sebagai intrusi andesit dan
kontras antara anomali tinggi dan rendah yang diduga sebagai struktur sesar. Sesar
ini relatif berarah NNE – SSW, NE – SW, dan NW – SE. Sesar yang berarah NNE
– SSW pada barat daerah penelitian ditunjukkan oleh kontur anomali tinggi yang
terpisah dan diindikasikan merupakan jalur Sesar Bogowonto. Analisa derrivative
dilakukan untuk mengetahui batas anomali, stuktur, dan jenis sesar. Berdasarkan
analisa derrivative stuktur yang berkembang didaerah penelitian terdiri dari intrusi
andesit, intrusi dasit serta sesar Bogowonto yang relatif berarah NNE – SSW
merupakan sesar normal, sedangkan sesar lainnya yang berarah relatif NE – SW
merupakan sesar naik dan yang relatif berarah NW – SE merupakan sesar normal.
Pemodelan 2,5 D dengan 3 sayatan memperlihatkan bahwa daerah Gunung
Gajah terdapat struktur geologi bawah permukaan yaitu berupa Intrusi andesit,
Intrusi dasit, dan sesar, yaitu sesar normal dan naik.
Kata kunci: Pegunungan Kulon Progo, Struktur Bawah Permukaan, Anomali
Bouguer Lengkap, Analisa Spektrum, Analisa Derrivative
vi
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF SUBSURFACE STRUCTURE USING
GGMPLUS DATA OF GUNUNG GAJAH AREA, KULON
PROGO, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
Arie Gunawan
115.190.039
The Kulon Progo Mountains were formed with a series of tectonic activities
and are composed of several tertiary volcanic bodies, namely Mount Ijo, Mount
Menoreh, and Mount Gajah. Mount Gajah is the oldest volcano in the Kulon Progo
mountains because it is Oligocene in age. Kulon Progo Mountains are controlled
by 3 structural directions, namely N – S, NE – SW, & NW – SE and Gunung Gajah
is controlled by NE – SW & NW – SE directions. This causes structures such as
burly, folds, and faults to be found in the Kulon Progo Mountains. To identify the
subsurface geological structure found in the Kulon Progo Mountains, especially in
the Mount Gajah area, analysis was carried out with GGMplus data. The data is
processed into a Complete Bouguer Anomaly Map which shows relative anomalies
in the direction of NE – SW & NW – SE where the direction of these anomalies
reflects the local geological structure of the study area. Spectral analysis is
performed to determine the depth of regional and residual anomalies and interpret
the structure laterally with Bandpass Filter.
Subsurface structures are identified on residual anomaly maps indicated by
high anomalous contours that are rounded as andesite intrusions and the contrast
between high and low anomalies that are suspected as fault structures. These faults
are relatively directional NNE – SSW, NE – SW, and NW – SE. The NNE-SSW
fault in the west of the study area is indicated by a separate high anomalous contour
and is indicated to be the Bogowonto Fault path. Derivative analysis is carried out
to determine the limits of anomalies, structures, and types of faults. Based on
derivative analysis, the structure that developed in the study area consisted of
andesite intrusion, dacite intrusion and Bogowonto fault which is relatively NNE –
SSW is a normal fault, while other faults with a relative direction of NE – SW are
ascending faults and those that are relatively NW – SE are normal faults.
2.5 D modeling with 3 incisions shows that the Mount Gajah area has
subsurface geological structures, namely in the form of andesite intrusion, dacite
intrusion, and faults, namely normal and ascending faults.
Keywords: Kulon Progo Mountains, Subsurface Structure, Complete Bouguer
Anomaly, Spectrum Analysis, Derivative Analysis

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Kulon Progo Mountains, Subsurface Structure, Complete Bouguer Anomaly, Spectrum Analysis, Derivative Analysis
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	02 May 2024 06:23
Last Modified:	02 May 2024 06:23
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/39382

Actions (login required)

View Item