FAKHRUL HIDAYAT, ADHITYA (2015) GEOLOGI DAN STUDI PALEOEKOLOGI BERDASARKAN FOSIL MOLUSKA PADA FORMASI CEMORO DAERAH NGEBUNG DAN SEKITARNYA KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (128kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian Secara administrasi terletak di daerah Ngebung dan
sekitarnya, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. secara
secara geografis terletak di koordinat X: 480000–487000 dan Y: 9174000–9182000
UTM (Universal Transverse Mercator). Bagian utara dari daerah penelitian dibatasi
oleh Desa Geneng Duwur, disebelah timur dibatasi oleh Desa Pungsari, disebelah
barat dibatasi oleh Desa Banaran, dan disebelah selatan dibatasi oleh Desa Dayu.
Luas daerah telitian adalah 56 km2.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, maka daerah penelitian dapat dibagi
menjadi lima satuan bentuk lahan geomorfik yaitu: perbukitan struktural (S1),
dataran struktural (S2), dataran aluvial (F1), Tubuh Sungai (F2), dan Dataran
Denudasional (D1). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian adalah
Annural dan Paralel.
Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas delapan satuan litostratigrafi tidak
resmi dengan urutan dari tua ke muda adalah satuan batulempung karbonatan Puren
(Miosen Akhir-Pliosen Awal), satuan breksi vulkanik Cemoro (Plistosen Awal)
menumpang tidak selaras di atas satuan batulempung karbonatan Puren, satuan
batulempung karbonatan Cemoro (Plistosen Awal) menumpang selaras di atas satuan
breksi vulkanik Cemoro, satuan batupasir vulkanik Bapang (Plistosen Awal-Tengah)
menumpang selaras di atas satuan batulempung karbonatan Cemoro, satuan breksi
vulkanik Pohjajar (Plistosen Tengah ) menumpang selaras di atas satuan satuan
batupasir vulkanik Bapang, satuan mud vulcano (Plistosen Akhir) mengintrusi satuan
yang lebih tua sebelumnya, dan satuan Endapan Aluvial (Holosen) yang menumpang
tidak selaras di atas batuan yang lebih tua. Struktur geologi yang berkembang pada
daerah penelitian antara lain struktur kubah, sesar mendatar kanan Ngebung, sesar
turun Bukuran 1, sesar turun Bukuran 2, sesar mendatar kiri Bukuran, mendatar kiri
Sangiran dan Sesar mendatar kanan Cemoro.
Berdasarkan analisa paleokeologi dari data sedimentologi, pola sebaran fosil
molusaka dan asosiasi fosil moluska di dapatkan model paleoekologi Sangiran yaitu
6 model. Model paleoekologi tersebut terdiri dari brackish river, coastal, swamp
pond, marine dan tidal swamp. Penulis hanya membuat 4 model paleoekologi
berdasarkan data diatas yaitu brackish coastal river, brackish river, coastal dan
swamp pond. Bentukan paleoekologi pada daerah telitian di analogikan seperti “bird
foot delta” dengan arah aliran mengarah relatif ke barat laut berdasarkan analisa
paleocurrent peneliti sebelumnya dalam Fikri Prasetyo, 2015.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 10 May 2016 04:54 |
Last Modified: | 18 May 2016 02:08 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/392 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |