PENENTUAN KETEBALAN LAPISAN VULKANIK SEBAGAI OVERBURDEN DARI DUGAAN SITUS LIYANGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNETIK DI SITUS LIYANGAN, KABUPATENTEMANGGUNG, JAWA TENGAH

FATHONI, TEGAR ANANDYA (2024) PENENTUAN KETEBALAN LAPISAN VULKANIK SEBAGAI OVERBURDEN DARI DUGAAN SITUS LIYANGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNETIK DI SITUS LIYANGAN, KABUPATENTEMANGGUNG, JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf

Download (22kB)
[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (145kB)
[thumbnail of Daftar isi.pdf] Text
Daftar isi.pdf

Download (342kB)
[thumbnail of Daftar pustaka.pdf] Text
Daftar pustaka.pdf

Download (230kB)
[thumbnail of Pengesahan.pdf] Text
Pengesahan.pdf

Download (193kB)
[thumbnail of Draft Skripsi.pdf] Text
Draft Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Indonesia memiliki banyak peninggalan arkeologi yang dapat dimanfaatkan
untuk industri pariwisata dan tujuan pendidikan berskala nasional hingga
internasional. Salah satunya adalah Situs Liyangan yang berada di Desa Purbosari,
Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Situs Liyangan
ditemukan oleh para penambang pasir pada tahun 2008, situs ini mulai berkembang
sejak abad ke-2 hingga abad ke-11 pada masa kerajaan mataram kuno. Situs
Liyangan merupakan sebuah pemukiman yang memiliki area peribadatan,
pemukiman penduduk, dan area pertanian. Pada abad ke-11 diduga terjadi letusan
besar Gunung Sindoro. Material yang dikeluarkan dari letusan ini berdampak
langsung pada situs liyangan. Letusan yang terjadi berulang-ulang ini membuat situs
liyangan tertimbun material vulkanik berupa pasir, kerikil, abu, dan bebatuan dengan
lapisan yang sangat tebal. Situs liyangan memiliki beberapa bagian yang masih
tertimbun, sehingga penting untuk dilakukan kegiatan ekskavasi lebih lanjut.
Ekskavasi dalam penelitian arkeologi memiliki resiko merusak situs, metode
geomagnet dapat digunakan untuk mengetahui ketebalan lapisan vulkanik di situs
liyangan untuk dapat membantu mengurangi resiko dalam proses ekskavasi.
Metode geomagnet terdiri dari 143 titik dengan spasi 15 meter yang dilakukan
dengan metode pengukuran base-rover. nilai intensitas magnetik diperoleh melalui
pengukuran dan diolah dengan menggunakan RTP dan Bandpass filter untuk
mendapatkan peta intensitas magnetik di daerah penelitian. bandpass filter dilakukan
dengan analisis spektrum untuk melihat nilai intensitas magnetik sisa. Ketebalan
lapisan vulkanik dapat ditentukan dengan analisis dekonvolusi euler dari peta hasil
bandpass filter.
Hasil penelitian menunjukkan nilai intensitas magnetik dari 174 nT hingga -
146 nT. Situs liyangan yang diduga terkubur dapat diidentifikasi berdasarkan nilai
intensitas magnetik yang tinggi dari 174 nT hingga 65 nT karena material situs
merupakan batuan beku yang termasuk material ferromagnetik. situs yang terkubur
teridentifikasi pada daerah sebelah barat daya dari situs liyangan yang sudah ada.
ketebalan lapisan yang menutupi situs yang diduga ditentukan dari titik kedalaman
yang diperoleh dari dekonvolusi euler pada daerah yang diduga.
Kata kunci: Base-rover, Geomagnetik, Situs Liyangan

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Base-rover, Geomagnetik, Situs Liyangan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 22 Mar 2024 04:40
Last Modified: 22 Mar 2024 04:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/39143

Actions (login required)

View Item View Item