EVALUASI KINERJA FURNACE 31-F-101 NAPHTA PROCESSING UNIT PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT VI BALONGAN-INDRAMAYU JAWA BARAT

MUHAJIR, MUHAMMAD (2024) EVALUASI KINERJA FURNACE 31-F-101 NAPHTA PROCESSING UNIT PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT VI BALONGAN-INDRAMAYU JAWA BARAT. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (79kB)
[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (64kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (131kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (24kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (269kB)
[thumbnail of LAPORAN TA FULL MUHAMMAD MUHAJIR.pdf] Text
LAPORAN TA FULL MUHAMMAD MUHAJIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Furnace adalah suatu alat dalam industry kimia pengolahan minyak bumi
yang digunakan untuk menaikkan temperature fluida yang mengalir di dalamnya.
Adanya panas yang dihasilkan pada furnace diharapkan supaya dapat diserap
dengan maksimal oleh light naphtha dari CDU I dan CDU II sehingga panas yang
telah dihasilkan tidak banyak terbuang—baik melalui flue gas maupun dinding-dinding furnace. Di Unit NPU (Naphtha Hydrotreating Unit) PT. Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit VI Balongan, furnace digunakan untuk memanaskan
naphtha keluaran vessel (31-V-101) dari temperature 275,4℃ hingga temperature
315,8℃ yang akan dialirkan menuju reaktor (31-R-101). Dalam rangka menjaga
kinerja dan mencegah kerusakan serius yang dapat mempengaruhi produksi dan
biaya maintenance kilang, penting untuk melakukan perhitungan efisiensi furnace
secara berkala. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memantau performa furnace
secara teratur. Apabila feed yang masuk ke furnace tidak sesuai dengan spesifikasi,
hal ini dapat memberikan beban yang berat pada furnace dan menjadi masalah yang
serius jika efisiensi furnace rendah.
Oleh karena itu, perhitungan efisiensi furnace secara berkala sangat penting.
Pengoperasian furnace yang digunakan dalam kurun waktu tertentu dapat
mengurangi kinerja dari alat tersebut. Setelah melakukan perhitungan neraca massa
dan neraca panas, maka perhitungan efisiensi bisa dilakukan. Neraca massa total
yang diperoleh adalah 650.025 kg/jam. Untuk neraca panas diperoleh sebesar
908.259.082,12 Btu/jam. Dengan tekanan proses 43,2 kg/cm2
.g,dan besar efisiensi
yang didapat adalah 34,91 %.
Kata kunci : furnace, neraca massa, neraca panas, efisiensi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: furnace, neraca massa, neraca panas, efisiensi
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 04 Mar 2024 08:46
Last Modified: 04 Mar 2024 08:46
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/39015

Actions (login required)

View Item View Item