RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO JENIS LINDAK (Forastero) DAN MULIA (Criollo) PADA PENYIRAMAN BEBERAPA KONSENTRASI AIR KELAPA HIJAU MUDA

GINANJAR, WAHYU (2015) RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO JENIS LINDAK (Forastero) DAN MULIA (Criollo) PADA PENYIRAMAN BEBERAPA KONSENTRASI AIR KELAPA HIJAU MUDA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img] Text
abstrak.docx

Download (16kB)

Abstract

Peluang pengembangan kakao sangat terbuka lebar. Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengenceran air kelapa yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kakao. Penelitian merupakan percobaan lapangan yang disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, faktor pertama adalah jenis kakao dengan 2 aras: S1= forastero, S2= criollo. Faktor kedua adalah pengenceran air kelapa dengan 5 aras: K1= 0%,K2= 25%, K3= 50%, K4= 75%, K5= 100%. Kedua faktor perlakuan tersebut terbentuk 10 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Masing-masing satuan percobaan terdiri atas 25, dengan 9 sebagai sampel. Total bibit yang dibutuhkan sebanyak 750 bibit, yang terdiri dari 375 bibit kakao forastero dan 375 bibit kakao criollo. Parameter yang diamati meliputi waktu munculnya daun, banyaknya daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, volume akar, bobot segar akar, bobot segar daun, bobot segar tanaman, bobot kering akar, bobot kering daun, dan bobot kering tanaman. Data pengamatan dianalisis keragamannya, dilanjutkan sidik ragam pada jenjang nyata 5% yang menunjukkan beda nyata diuji lebih lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5% Hasil penelitian konsentrasi penyiraman air kelapa 100 % (murni) berpengaruh paling baik di bandingkan 0 %, 25 %, 50 %, dan 75 %. Pada parameter, rerata waktu munculnya daun, rerata jumlah daun 10 mst, bobot segar akar 10 mst, bobot segar daun 12 mst, bobot segar tanaman 10 mst, 11 mst, 12 mst, bobot kering akar 10 mst, 12 mst, bobot kering daun 12 mst, bobot kering tanaman 10 mst, 11 mst, panjang akar 10 mst, 11 mst, 12 mst, indeks luas daun 10 mst, 11 mst, 12 mst, diameter batang 10 mst, 11 mst, 12 mst, volume akar 10 mst, 11 mst, 12 mst, perlakuan jenis kakao tidak menunjukan beda nyata. Perlakuan jenis kakao menunjukan beda nyata pada parameter rerata jumlah daun minggu 11 mst, 12 mst, bobot segar akar 11 mst, 12 mst, bobot segar daun 10 mst, 11 mst, bobot kering akar 11 mst, bobot kering daun 10 mst , 11 mst, bobot kering tanaman 12 mst. perlakuan jenis kakao tidak menunjukan beda nyata Kata kunci : Kakao forastero, Kakao criollo, Air Kelapa

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 17 Jun 2016 02:33
Last Modified: 17 Jun 2016 02:33
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3894

Actions (login required)

View Item View Item