KAJIAN KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN DARI KEGIATAN PENAMBANGAN BATUAN (SIRTU) OLEH PT KORSA MERAH PUTIH, DESA GEMAMPIR, KECAMATAN KARANGNONGKO, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH

Wulandar, Wiwik (2024) KAJIAN KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN DARI KEGIATAN PENAMBANGAN BATUAN (SIRTU) OLEH PT KORSA MERAH PUTIH, DESA GEMAMPIR, KECAMATAN KARANGNONGKO, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH. Other thesis, UPN Veteran Yogyajarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (189kB)
[thumbnail of Cover Skripsi.pdf] Text
Cover Skripsi.pdf

Download (328kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

Download (637kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (424kB)
[thumbnail of Pengesahan.pdf] Text
Pengesahan.pdf

Download (714kB)
[thumbnail of Skripsi.pdf] Text
Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (21MB)

Abstract

xiv
KAJIAN KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN DARI KEGIATAN
PENAMBANGAN BATUAN (SIRTU) OLEH PT KORSA MERAH
PUTIH, DESA GEMAMPIR, KECAMATAN KARANGNONGKO,
KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH
Oleh :
Wiwik Wulandari
114180043
INTISARI
Pertambangan merupakan salah satu sektor yang meningkatkan nilai
ekonomi Indonesia, selain itu sektor ini juga menimbulkan dampak negatif baik
bagi lingkungan maupun makhluk hidup disekitar lokasi pertambangan. Kegiatan
penambangan yang dilakukan oleh PT Korsa Merah Putih di Desa Gemampir
dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan kualitas udara dan
kebisingan. Penurunan kualitas udara dan kebisingan dapat terjadi dikarenakan
adanya kegiatan penambangan dan mobilisasi truk pengangkut. Tujuan penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan,
serta menentukan arahan pengelolaan yang sesuai dengan permasalahan tersebut.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode
purposive sampling yang dilakukan pada tiga titik untuk sampel partikulat dan
empat titik untuk kebisingan. Sampel partikulat dilakukan uji laboratorium yang
terdiri dari parameter TSP, PM2,5 dan PM10. Hasil uji kualitas udara kemudian
dihitung berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Tingkat kebisingan
dilakukan perhitungan menggunakan rumus equivalent continuous noise level,
kemudian hasil kualitas udara dan tingkat kebisingan akan dianalisis secara
deskriptif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat salah satu parameter
yang melebihi baku mutu yaitu konsentrasi TSP pada titik pertama yang berada di
area tambang sebesar 369,2 μg/Nm3, baku mutu parameter TSP yaitu 230 μg/Nm3.
Kualitas udara di lokasi penelitian berdasarkan ISPU masih dibawah rentang
angka 50 dan termasuk ke dalam kategori baik dengan status berwarna hijau. Hasil
perhitungan tingkat kebisingan menunjukkan bahwa titik ketiga dan titik keempat
yang berada disekitar area permukiman telah melewati baku tingkat kebisingan
yaitu 71,07 dB A dan 67,15 dB A, baku tingkat kebisingan untuk area permukiman
sebesar 55 dB A. Arahan pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain penanaman
tanaman penjerap debu seperti pohon kersen, penanaman tanaman peredam
kebisingan seperti tanaman pucuk merah, melakukan penyiraman secara rutin
dengan truk tangki air.
Kata Kunci : Pertambangan, Kualitas Udara, Partikulat, ISPU, Kebisingan
xv
STUDY OF AIR QUALITY AND NOISE FROM STONE MINING
ACTIVITIES (SIRTU) CARRIED OUT BY PT KORSA MERAH PUTIH
GEMAMPIR VILLAGE, KARANGNONGKO DISTRICT, KLATEN
DISTRICT, CENTRAL JAVA
By :
Wiwik Wulandari
114180043
ABSTRACT
Mining is one of the sectors that increase the value of the Indonesian
economy, but this sector also has a negative impact on both the environment and
living things around the mining site. Mining activities carried out by PT Korsa
Merah Putih in Gemampir Village can have negative impacts such as decreased
air quality and noise. The decrease in air quality and noise can occur due to mining
activities and the mobilization of transport trucks. The purpose of this study was
conducted to determine ambient air quality and noise levels and determine
management directions that are in accordance with these problems.
The method used in sampling was purposive sampling method conducted at
three points for particulate samples and four points for noise. Particulate matter
samples were subjected to laboratory tests consisting of TSP, PM2,5, and PM10
parameters. The air quality test results were then calculated based on the Air
Pollutant Standard Index (ISPU). Noise level is calculated using the equivalent
continuous noise level formula, then the results of air quality and noise level will
be analyzed descriptively.
The results of the study show that there is one parameter that exceeds the
quality standard, namely the TSP concentration at the first point in the mining area
of 369,2 μg/Nm3, the quality standard for the TSP parameter is 230 μg/Nm3. Air
quality at the research location based on ISPU is still below the 50 range and is
included in the good category with green status. The results of the noise level
calculation show that the third point and the fourth point around the residential
area have exceeded the noise level standard of 71,07 dB A and 67,15 dB A, the
noise level standard for residential areas is 55 dB A. Management directions that
can be done include planting dust-absorbing plants such as kersen trees, planting
noise-reducing plants such as red shoots, and conducting regular watering with
water tank trucks.
Keywords: Mining, Air Quality, Particulates, ISPU, Noise

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Mining, Air Quality, Particulates, ISPU, Noise
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 02 Feb 2024 02:37
Last Modified: 02 Feb 2024 02:37
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38823

Actions (login required)

View Item View Item