Munawarah, Munawarah (2023) MODEL FASIES KONSEPTUAL LAPISAN BATUPASIR PARATHA, FORMASI BEKASAP, LAPANGAN MWR, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Text
Cover_111190020_Munawarah.pdf Download (121kB) |
|
Text
Abstrak_111190020_Munawarah.pdf Download (96kB) |
|
Text
Daftar Isi_111190020_Munawarah.pdf Download (56kB) |
|
Text
Daftar Pustaka_111190020_Munawarah.pdf Download (165kB) |
|
Text
Skripsi Full_111190020_Munawarah.pdf Download (18MB) |
|
Text
Lembar Pengesahan_111190020_Munawarah.pdf Download (256kB) |
Abstract
Cekungan Sumatra Tengah merupakan salah satu serangkaian rift basin yang
kedudukannya saat ini berada pada posisi back-arc dan memanjang sepanjang tepi
sundaland. Cekungan ini merupakan cekungan minyak utama dan paling produktif
menghasilkan minyak bumi di Indonesia pada saat ini. Secara regional, salah satu
kelompok formasi yang ada di cekungan ini adalah Kelompok Sihapas yang terdiri
dari beberapa formasi. Fokus penelitian hanya pada Formasi Bekasap, khususnya
pada lapisan Batupasir Paratha 4 dan Paratha 5 yang berada di lapangan MWR.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman paleobatimetri, sikuen
stratigrafi, fasies dan lingkungan pengendapan pada lapisan Batupasir Paratha 4 dan
Paratha 5, Formasi Bekasap, lapangan MWR.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis
untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang akan
diteliti melalui data yang telah diperoleh. Adapun data yang digunakan adalah peta
petrofisik berupa peta vshale, log korelasi sumur yang terdiri dari ±100 sumur untuk
penentuan internal architecture, log korelasi sumur yang terdiri dari 9 sumur untuk
penentuan sikuen stratigrafi, log signature yang terdiri dari ±1.000 sumur. Selain
itu, dalam penelitian ini juga menggunakan 4 data inti batuan yang tersebar di
bagian selatan daerah penelitian dan juga 19 data biostratigrafi.
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data biostratigrafi, didapatkan
lingkungan paleobatimetri pada lapisan Paratha 4 berupa inner neritic – supratidal,
sedangkan lapisan Paratha 5 didapatkan lingkungan paleobatimetri berupa
intertidal – supratidal. Pada analisis data korelasi sikuen stratigrafi, lapisan Paratha
4 diendapkan pada system tract LST sampai TST, sedangkan lapisan Paratha 5
mulai diendapkan pada system tract berupa HST sampai LST. Berdasarkan hasil
analisis fasies, pada lapisan Paratha 4 dan lapisan Paratha 5 didapatkan fasies
berupa sand bar axis, sand bar off axis, sand bar fringe dan sand bar distal fringe.
Jika dilihat dari sumur korelasi sikuen stratigrafi, lapisan batupasir ini memiliki
pola pengendapan berupa retrogradasi (menghalus ke atas) yang merupakan penciri
lingkungan pengendapan estuarin. Pada data inti batuan ditemukan struktur berupa
flaser bedding yang merupakan penciri lingkungan yang dipengaruhi oleh arus
pasang surut. Selain itu, pada data inti batuan juga ditemukan mineral glaukonit
yang merupakan penciri lingkungan shallow marine. Oleh karena itu, lapisan
Paratha 4 dan Paratha 5 pada lapangan MWR ini, diendapkan pada lingkungan
pengendapan estuarin yang didominasi oleh arus pasang surut.
Kata Kunci : paleobatimetri, sikuen stratigrafi, fasies, lingkungan pengendapan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | paleobatimetri, sikuen stratigrafi, fasies, lingkungan pengendapan |
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 07:44 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 07:44 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38790 |
Actions (login required)
View Item |