PERDANA, GOSTAB AKBAR (2012) EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PIT ARJUNA PT. PUTRA MUBA COAL KABUPATEN MUSI BANYU ASIN SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI, DAN LAIN-LAIN.pdf Download (71kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
PT. Putra Muba Coal is a coal mining company in Sungai Lilin district,
Musi Banyu Asin, South Sumatera. PT. Putra Muba Coal operates open pit
mining which makes benches in mining location and one of the pits in PT. Putra
Muba Coal is Pit Arjuna.
Recently the condition in research location is exploitation in Pit Arjuna. The
purpose of this research is to make sure what kind of failure which may happen
and the cause of the failure, to make the evaluation based on slope stability which
happen due to digging activities, and give the recommendation to keep the
benches stable and monitoring system. The minimum safety factor which is
recommended by Engineering Department of PT. Putra Muba Coal is FK>1,3 for
single bench and based on PU 1987 is FK>1,5 for overall bench.
The method which is used for evaluating slope stability is Hoek & Bray
method and use software slide v.5 by rockscience. The minimum safety factor
which is recommended by Engineering Department of PT. Putra Muba Coal is
FK>1,3 (safe) for single bench and based on PU 1987 is FK>1,5 (safe) for overall
bench.
This Research is taken in four high wall sections in Pit Arjuna. From the
result of simulation, the single bench of high wall which is created by software
slide v.5 by rockscience and Hoek & Bray method are stable and safe (FK>1,3).
Meanwhile for overall bench in high wall 1, high wall 2, high wall 3¸ high wall 4
are unstable and unsafe (FK<1,5). In order to make the standard FK which meets
PU’s standard we need to make evaluation about bench geometry. This thing can
be done with make the berm length even longer so the overall slope can be
reduced.
The type of failure which happens in high wall is circular failure. The
factors which cause failure in the location of the research are physical and
mechanical behavior of materials, condition of ground water level, geological
condition in the research location, and the overall bench geometry. The
recommendations to keep the benches stable are: Treat the surface water level
with make trench in the toe of the slope, decreasing of the ground water level, and
monitoring system.
RINGKASAN
PT. Putra Muba Coal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan batubara di kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyu Asin,
Sumatera Selatan. Kegiatan penambangan PT. Putra Muba Coal menggunakan
metode penambangan tambang terbuka dengan membuat jenjang-jenjang di lokasi
penambangan pada salah satu pit PT. Putra Muba Coal yaitu Pit Arjuna.
Kondisi lokasi penelitian saat ini dalam tahap penambangan pada Pit
Arjuna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis longsoran yang terjadi,
mengetahui penyebab-penyebab terjadinya longsor, melakukan evaluasi terhadap
kestabilan lereng yang terjadi akibat proses penggalian dan merekomendasikan
tindakan untuk menjaga kestabilan lereng dan sistem pemantauan. Nilai faktor
keamanan minimum yang direkomendasikan oleh Department Engineering PT.
Putra Muba Coal yaitu FK>1,3 untuk lereng tunggal dan berdasarkan Departemen
Pekerjaan Umum (PU) 1987 FK>1,5 untuk lereng total.
Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi kestabilan lereng adalah
metode Hoek & Bray dan menggunakan perangkat lunak (software) slide v.5 by
rockscience. Standart nilai minimum faktor keamanan (FK) untuk lereng tunggal
(single bench) yaitu FK>1,3 (aman) berdasarkan ketetapan dari Departemen
engineering PT. Putra Muba Coal. Sedangkan nilai faktor minimum (FK) untuk
lereng total (overall) yaitu FK>1,5 (aman) berdasarkan ketetapan Departemen
Pekerjaan Umum (PU)
Penelitian dilakukan pada empat sayatan high wall pada Pit Arjuna. Dari
hasil simulasi yang dilakukan menggunakan software slide v.5 by rockscience dan
dengan metode Hoek & Bray, lereng tunggal (single bench) highwall yang
terbentuk saat ini stabil dan aman (FK>1,3). Sedangkan untuk geometri lereng
total (overall) pada high wall 1, high wall 2, high wall 3, high wall 4 tidak stabil
(FK<1,5). Agar nilai FK memenuhi standart yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum (PU), dilakukan suatu evaluasi geometri lereng.
Dilakukan dengan cara menambah panjang berm pada masing-masing lereng
tunggal (single bench) sehingga sudut total (overall slope) menjadi lebih landai.
Jenis longsoran yang terbentuk pada high wall adalah longsoran busur.
Faktor-faktor yang menyebabkan longsor pada daerah penelitian adalah sifat fisik
dan sifat mekanik material penyusun lereng, kondisi muka air tanah, dan kondisi
geologi daerah penelitian serta geometri lereng total (overall). Rekomendasi
kegiatan-kegiatan untuk menjaga kestabilan lereng adalah penanganan air
permukaan dengan cara membuat paritan pada kaki lereng, penurunan muka air
tanah, dan sistem pemantauan (monitoring sistem)
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Ratna Sufiatin |
Date Deposited: | 16 Jun 2016 06:36 |
Last Modified: | 16 Jun 2016 06:36 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3870 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |