GEOLOGI DAN PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN AIR TERHADAP SUDUT GESEK DALAM DAN KOHESI PADA BATUGAMPING DI DESA SENDANGSARI, KAPANEWON PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HUSNA, LAILATUL (2024) GEOLOGI DAN PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN AIR TERHADAP SUDUT GESEK DALAM DAN KOHESI PADA BATUGAMPING DI DESA SENDANGSARI, KAPANEWON PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_111190098.pdf] Text
Abstrak_111190098.pdf

Download (264kB)
[thumbnail of Cover_111190098.pdf] Text
Cover_111190098.pdf

Download (141kB)
[thumbnail of Daftar Isi_111190098.pdf] Text
Daftar Isi_111190098.pdf

Download (468kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_111190098.pdf] Text
Daftar Pustaka_111190098.pdf

Download (321kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_111190098.pdf] Text
Lembar Pengesahan_111190098.pdf

Download (112kB)
[thumbnail of Skripsi Full_111190098.pdf] Text
Skripsi Full_111190098.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Daerah penelitian berada di Kelurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya pada koordinat (UTM 49S) 415600 mT
– 420600 mT dan Y= 9127278 mS – 9132278 mS. Daerah ini tersusun oleh
batugamping yang mudah larut oleh air. Hal itu menyebabkan terbentuknya rekahan
atau pori dalam batugamping. Ketika pori-pori tersebut terisi air, maka derajat
kejenuhan batuan semakin besar. Kandungan air akan mempengaruhi gaya kohesi dan
sudut gesek dalam pada batuan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan
mengkaji mengenai kondisi geologi daerah penelitian serta pengaruh derajat
kejenuhan air terhadap nilai sudut gesek dalam juga kohesi pada batugamping di
daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif berupa studi
pustaka, pemetaan di daerah penelitian, dan analisis laboratorium, serta kuantitatif
berupa perhitungan hasil analisis kuat geser batuan.
Stratigrafi daerah penelitian tersusun oleh tiga satuan batuan, dari yang tertua hingga
termuda adalah Satuan batunapal Sentolo (Miosen Akhir, N17-N18), Satuan
batugamping Sentolo (Miosen Akhir-Pliosen Awal, N18-N19), dan Satuan endapan
aluvial (Holosen). Daerah penelitian memiliki struktur lipatan berupa sinklin.
Berdasarkan hasil pengujian derajat kejenuhan air yang dilakukan pada 3 sampel uji,
didapatkan nilai porositas sampel 1 sebesar 81%, sampel 2 sebesar 28%, dan sampel
3 sebesar 0%. Hasil analisis sudut gesek dalam sampel 1 sebesar 11,54o
; sampel 2
sebesar 23,27o
; dan sampel 3 sebesar 29,90o
. Hasil analisis kohesi sampel 1 adalah
11,94; sampel 2 adalah 18,36; dan sampel 3 adalah 20,77. Pengaruh derajat kejenuhan
air terhadap sudut gesek dalam ditunjukkan oleh persamaan y = -24,176x + 29,784
dengan nilai koefisien determinasi R² = 0,9994, sedangkan pengaruh derajat kejenuhan
air terhadap nilai kohesi ditunjukkan oleh persamaan y = -10,813x + 20,877 dengan
nilai koefisien determinasi atau R² = 0,9917. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
derajat kejenuhan air berbanding terbalik dengan nilai sudut gesek dalam dan nilai
kohesi.
Kata kunci: geologi, derajat kejenuhan air, sudut gesek dalam, kohesi

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: geologi, derajat kejenuhan air, sudut gesek dalam, kohesi
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 15 Jan 2024 02:03
Last Modified: 15 Jan 2024 02:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38669

Actions (login required)

View Item View Item