GEOLOGI DAN KONTROL STRUKTUR GEOLOGI PADA SEBARAN ALTERASI HIDROTERMAL DAERAH KOBOK, KECAMATAN MALIFUT, KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA

SAGALA, OCTHREESON PARSAULIAN (2023) GEOLOGI DAN KONTROL STRUKTUR GEOLOGI PADA SEBARAN ALTERASI HIDROTERMAL DAERAH KOBOK, KECAMATAN MALIFUT, KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

	Text Abstrak_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (143kB)
	Text Cover_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (134kB)
	Text Daftar Isi_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (159kB)
	Text Daftar Pustaka_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (121kB)
	Text Lembar Pengesahan_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (537kB)
	Text Lembar Pengesahan_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Download (537kB)
	Text Skripsi Full_111180040_Octhreeson Parsaulian Sagala.pdf Restricted to Repository staff only Download (42MB)

Abstract

Daerah Kobok merupakan salah satu daerah prospek pada wilayah kerja lapangan
emas Gosowong yang mana memiliki indikasi alterasi dan mineralisasi tipe
epitermal sufida rendah. Berlandaskan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk
mengetahui kondisi geologi, karakteristik alterasi dan mineralisasi epitermal berupa
mineral alterasi dan mineral bijih serta hubungan terhadap kondisi geologinya.
Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi pemetaan geologi, analisis
struktur geologi dan alterasi secara rinci dan analisis conto terpilih menggunakan
metode petrografi, ASD Terraspec, mineragrafi. Stratigrafi daerah telitian terdiri
atas lava basal, lava andesit, dasit, lava dasit, intrusi diorit dan endapan tuff Formasi
Gunungapi Kuarter. Dimana Lava basal dan sebagain andesit diinterpretasikan
bagian dari Formasi Gosowong yang berumur Miosen Akhir hingga Pliosen dan
dasit, lava dasit dan lava andesit diinterpretasikan merupakan bagian dari Formasi
Kayasa yang berumur Pliosen Akhir hingga Pleistosen, yang mana merupakan
batuan teralterasi dan termineralisasi bijih. Terdapat beberapa pola arah struktur
geologi pada daerah telitian yakni NW, N-NNE, NE dan E, dimana bentuk struktur
yang berkembang berupa sesar dan kekar. Pola struktur berarah NW hingga N-NNE
didapati merupakan urat epitermal berupa urat-urat kuarsa yang memiliki tekstur
kristalin hingga comb. Hasil analisis ASD Terraspec, petrografi dan mineragrafi
menunjukkan bahwa terdapat 2 zonasi endapan epitermal sulfida rendah yakni zona
serisite-adularia dengan mineral bijih pirit dan dan galene dengan mineral pengotor
epidot, garnet, kuarsa serta tekstur urat kristalin hingga comb dan zona alunite�kaolinite dengan mineral bijih Hematit dan Magnetit dengan mineral pengotor
garnet dan kuarsa serta tekstur urat kalsedon. Hasil analisis ASD Terraspec dan
petrografi juga menunjukkan bahwa tipe mineral alterasi daerah telitian terbagi
menjadi 4 yaitu silisik (Serisit-Kuarsa-Adularia), argilik (Illite-Smektit), argilik
lanjut (Kaolinit-Alunit-Dickite), Propiltik (Epidot-Klorit ± Karbonat ±Smektit).
Berdasarkan hasil data diatas disimpulkan bahwa daerah telitian termasuk kedalam
sistem epitermal sulfida rendah dengan pola struktur berarah NW hingga N-NNE
sebagai jalur endapan dan migrasi fluida hidrotermal.
Kata Kunci : Alterasi, Geologi, Karakteristik, Mineralisasi Bijih, Struktur Geologi, Urat
Epitermal

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Alterasi, Geologi, Karakteristik, Mineralisasi Bijih, Struktur Geologi, Urat Epitermal
Subjects:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eny Suparny
Date Deposited:	13 Dec 2023 07:43
Last Modified:	13 Dec 2023 07:43
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38335

Actions (login required)

View Item