ANALISIS PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH SEBAGAI PENOPANG MATERIAL NON ACID FORMING DALAM PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG DI PIT WARA PT ADARO INDONESIA, KALIMANTAN SELATAN

PAMIA, ELA (2023) ANALISIS PEMANFAATAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH SEBAGAI PENOPANG MATERIAL NON ACID FORMING DALAM PENCEGAHAN TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG DI PIT WARA PT ADARO INDONESIA, KALIMANTAN SELATAN. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Cover (1).pdf] Text
1. Cover (1).pdf

Download (80kB)
[thumbnail of 2. Pengesahan (1).pdf] Text
2. Pengesahan (1).pdf

Download (131kB)
[thumbnail of 3. Abstrak (1).pdf] Text
3. Abstrak (1).pdf

Download (175kB)
[thumbnail of 4. Daftar isi.pdf] Text
4. Daftar isi.pdf

Download (106kB)
[thumbnail of 5. Daftar Pustaka (1).pdf] Text
5. Daftar Pustaka (1).pdf

Download (360kB)
[thumbnail of 6. Draft Skripsi Ela Pamia.pdf] Text
6. Draft Skripsi Ela Pamia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Air Asam Tambang (AAT) merupakan air yang bersifat asam yang terbentuk akibat
teroksidasinya mineral sulfida dan dapat menurunkan pH pada air alami dan tanah. Metode
yang umum digunakan dalam pencegahan AAT adalah enkapsulasi dengan menutup
material PAF (Potential Acid Forming) menggunakan material NAF (Non Acid Forming).
Berdasarkan hasil reserves pada Pit Wara PT Adaro Indonesia tahun 2023, perbandingan
material PAF dan NAF mencapai 90% dan 10%. Oleh karena itu, diperlukan alternatif
penopang material NAF untuk memenuhi kebutuhan penutupan material PAF. Salah satu
material yang dapat dimanfaatkan dalam pencegahan AAT adalah abu batubara atau FABA
yang berasal dari PLTU yang dekat dengan mulut tambang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristrik material FABA (Fly Ash dan
Bottom Ash) dalam upaya pencegahan pembentukan AAT, serta menganalisis rancangan
perbandingan material FABA dan NAF dalam pelapisan metode enkapsulasi pada disposal.
Dalam uji karakterisasi dilakukan uji fisik berupa analisis ayakan berdasarkam ASTM
D422, uji unsur berupa X-Ray Fluoresence (XRF), dan uji kimia. Kemudian dilakukan
eksperimental desain sebanyak 4 kolom, kolom A dan B menggunakan FABA 10%,
sedangkan kolom C dan D menggunakan FABA sebanyak 20%. Pada sampel A dan C
diterapkan metode campuran, dimana material NAF dan FABA dicampur secara merata.
Sedangkan sampel B dan D menerapkan metode lapisan, dimana material FABA diratakan
diatas material NAF. Selanjutnya, dilakukan uji kualitas air lindian terhadap keempat
kolom ini, untuk mendapatkan nilai pH serta kandungan Fe dan Mn, serta uji permeabilitas
dengan menggunakan metode falling head permeability test.
Berdasarkan hasil uji fisik analisis ayakan, material FABA dan NAF tergolong
material halus dengan persentase material lolos ayakan 200 mesh sebesar 44,84% dan
84,8%. Hasil uji unsur XRF menyatakan bahwa material FABA mengandung senyawa CaO
sebanyak 11,77% yang bersifat alkalinitas. Hasil uji kimia NAG test (Net Acid Generating)
menyatakan bahwa material FABA tergolong pada material NAF karena memiliki nilai
NAPP (Net Acid Producing Potential) > 0 dan NAG pH < 4,5. Selanjutnya hasil uji kualitas
air lindian pada keempat kolom sampel menunjukkan rentang nilai pH 7 – 8 serta
kandungan Fe dan Mn dibawah batas maksimum nilai baku mutu air, dengan sampel C dan
D memiliki nilai pH yang sedikit lebih besar. Berdasarkan hasil uji permeabilitas, sampel
A termasuk kategori lambat dengan nilai k (koefisien permeabilitas) 0,3249 cm/jam,
sampel B sangat lambat 0,2548 cm/jam, sampel C lambat 0,1136 cm/jam dan sampel D
sangat lambat 0,0389 cm/jam.
Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa material FABA
dapat dijadikan sebagai penopang material NAF dalam pencegahan pembentukan AAT.
Semakin banyak FABA yang ditambahkan maka pH air lindian yang dihasilkan akan
semakin besar, hal ini dilihat dari kolom D dengan FABA 20% dapat menghasilkan nilai
pH rata – rata 8. Oleh karena itu sampel D dengan metode penerapan lapisan lebih di
rekomendasikan karena selain memiliki hasil pH air lindian yang besar, tingkat
permeabilitas yang dimiliki juga rendah sehingga bisa menghambat pergerakan masuknya
air kedalam tanah dan menjadi impermeable layer

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 19 Oct 2023 03:31
Last Modified: 19 Oct 2023 03:31
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/38015

Actions (login required)

View Item View Item