GEOLOGI DAN ANALISIS STABILITAS LERENG HIGH WALL, SIDE WALL, LOW WALL PADA TAMBANG TERBUKA, DESA GUNUNG KEMBANG, KECAMATAN MERAPI TIMUR, KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN

TAMPUBOLON, ARI PASKAH (2023) GEOLOGI DAN ANALISIS STABILITAS LERENG HIGH WALL, SIDE WALL, LOW WALL PADA TAMBANG TERBUKA, DESA GUNUNG KEMBANG, KECAMATAN MERAPI TIMUR, KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (150kB)
[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (105kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (137kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (23kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (180kB)
[thumbnail of DRAFT SKRIPSI FULL.pdf] Text
DRAFT SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (44MB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (180kB)

Abstract

Secara administratif daerah penelitian terletak pada Desa Gunung Kembang,
Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Secara
geografis terletak pada koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) zona 48S
dengan X: 348835-350035 dan Y: 9589005-9589305. Area penelitian memiliki luasan
sebesar 1,8 km2
dan masuk kedalam Formasi Muara Enim, dengan litologi penciri
daerah penelitian berupa batulempung, batupasir, batuserpih, dan batubara.
Berdasarkan hasil pemetaan permukaan dan pengamatan lapangan, daerah penelitian
dibagi menjadi 3 bentuk asal dan 5 bentuk lahan yaitu, bentuk asal antropogenik yang
terdiri dari kolam tambang (A1), lahan bukaan tambang (A2), dan lahan galian
tambang (A3), bentuk asal denudasional yaitu perbukitan terkikis (D1), dan bentuk
asal Struktural yaitu perbukitan homoklin (S1). Stratigrafi daerah penelitian dari tua
ke muda disusun oleh satuan batuserpih Muara Enim, satuan batupasir Muara Enim,
dan satuan batulempung Muara Enim yang diendapkan pada kala Miosen Tengah�Miosen Akhir (N14-N16) pada lingkungan pengendapan Transitional Lower Delta
Plain (Horne, 1978). Batubara pada lokasi penelitian menjadi daya tarik bagi
perusahaan energi untuk menambangnya, dimana metode open-pit dipilih sebagai
metode penambangan batubara pada lokasi penelitian. Metode open-pit ini kemudian
menghasilkan lereng-lereng pada daerah penelitian yang disebut sebagai lereng high
wall, side wall, dan low wall. Mengacu kepada KEPMEN ESDM No. 1827
K/30/MEM/2018 lereng high wall, side wall, dan low wall tersebut diharapkan
memiliki nilai SF (Safety Factor) ≥1,3 pada kondisi statis dan ≥1,05 pada kondisi
dinamis. Terdapat 881 kecelakaan tambang di Indonesia sepanjang tahun 2013 sampai
2021, sehingga perlu dilakukan analisis terkait stabilitas lereng untuk memastikan
lereng tambang yang aman. Berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng menggunakan
metode kesetimbangan batas pada kondisi jenuh dan statis, didapatkan SF (Safety
Factor) lereng high wall 1,355(GLE/Morgenstern-price); 1,362(Spencer), lereng side
wall 1,350(GLE/Morgenstern-price); 1,364(Spencer), dan lereng low wall 1,488
(GLE/Morgenstern-price);1,488(Spencer). Sedangkan pada kondisi jenuh dan dinamis
oleh beban gempa didapatkan nilai SF (Safety Factor) lereng high wall 1,219
(GLE/Morgenstern-price);1,218 (Spencer), lereng side wall 1,084 (GLE/Morgenstern�price);1,093(Spencer), dan lereng low wall 1,164(GLE/Morgenstern-price);1,157
(Spencer).
Kata kunci: Beban Gempa, Muara Enim, Safety Factor, Stabilitas Lereng

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Beban Gempa, Muara Enim, Safety Factor, Stabilitas Lereng
Subjects: Q Science > QE Geology
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 21 Sep 2023 06:39
Last Modified: 21 Sep 2023 06:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37616

Actions (login required)

View Item View Item