STUDI PENGGUNAAN GLISIN SEBAGAI LEACHING AGENT PADA PROSES PELINDIAN BIJIH EMAS SITE ARINEM PAPANDAYAN PT. ANTAM Tbk

RAHMA, NATASYA AULIA (2023) STUDI PENGGUNAAN GLISIN SEBAGAI LEACHING AGENT PADA PROSES PELINDIAN BIJIH EMAS SITE ARINEM PAPANDAYAN PT. ANTAM Tbk. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Abstrak_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf

Download (114kB)
[thumbnail of Cover_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Cover_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf

Download (92kB)
[thumbnail of Daftar Isi_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Daftar Isi_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf

Download (153kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Daftar Pustaka_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf

Download (120kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Lembar Pengesahan_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf

Download (245kB)
[thumbnail of Skripsi Fulltext_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf] Text
Skripsi Fulltext_116180009_Natasya Aulia Rahma.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Ekstraksi emas dengan menggunakan sianida makin mendapat perhatian,
karena masalah lingkungan yang ditimbulkannya, juga karena tingkat efisiensinya
yang rendah dalam mengolah bijih emas refraktori. Karena itu, saat ini penelitian
di bidang hidrometalurgi emas terfokus pada pencarian metode alternatif. PT.
Antam TBK Site Arinem merupakan tambang emas milik Antam yang beroperasi
di Papandayan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat yang saat ini sedang
melakukan riset pengembangan untuk menggunakan alternatif reagen untuk proses
pelindian emasnya. Proses ekstraksi menggunakan jalur hidrometalurgi yaitu
menggunakan proses pelindian dengan menggunakan glisin sebagai reagennya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampel bijih, faktor
perbedaan fraksi ukuran, temperatur serta kondisi optimum dari reagen glisin
terhadap perolehan persen ekstraksi emas.
Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
pelindian agitasi. Terdapat 2 variasi faktor yang digunakan yaitu variasi fraksi
ukuran (150, 200 dan 270 mesh) dan variasi temperatur (55, 65 dan 75oC). Sebelum
melakukan percobaan, sampel bijih terlebih dahulu melalui tahap preparasi untuk
mendapatkan ukuran yang diinginkan. Karakterisasi mineral yang dilakukan yaitu
XRD dan SEM-EDX, pengukuran karbon dan sulfur dengan LECO kemudian
pengujian head assay dan AAS. Percobaan ini dilakukan dengan kondisi waktu
pelindian selama 24 jam, persen solid 30%, konsentrasi glisin 2000 ppm, dan pH
12.
Hasil pengujian head assay menunjukkan bahwa kadar Au dalam bijih
sebesar 2,65 ppm. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa bijih didominasi oleh
mineral kuarsa dan sulfida, serta pengukuran dengan LECO menunjukkan kadar
sulfur dan karbon yang tinggi yaitu sebesar 2,018% dan 0,696%. Dari percobaan
yang telah dilakukan dapat diketahui fraksi ukuran optimum adalah 270 mesh (53
μm), hal ini menunjukkan bahwa semakin besar fraksi ukuran atau semakin halus
ukuran partikelnya maka persen ekstraksi Au juga semakin tinggi. Pada variasi
temperatur diketahui temperatur optimumnya adalah 75oC, hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi temperatur maka perolehan persen ekstraksi Au juga
semakin tinggi. Kondisi optimal yang didapatkan adalah pada ukuran butir 53 μm,
dan temperatur 75oC dengan persen ekstraksi 51,62 %.
Kata kunci: Glisin, pelindian, emas, fraksi ukuran butir, temperatur

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Glisin, pelindian, emas, fraksi ukuran butir, temperatur
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 05 Sep 2023 04:38
Last Modified: 05 Sep 2023 04:38
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37361

Actions (login required)

View Item View Item