DELFIA, MARIA and MUZAKKI, MUHAMMAD FANNY (2023) PRARANCANGAN PABRIK KIMIA GLISEROL DARI CRUDE PALM OIL(CPO) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.
Text
Abstrak.pdf Download (179kB) |
|
Text
Cover.pdf Download (118kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (212kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (175kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (355kB) |
|
Text
Skripsi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (40MB) |
Abstract
x
INTISARI
Pabrik Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Natrium Hidroksida (NaOH) akan dibangun di Kawasan
Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara dan beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan proses produksi selama 24
jam dalam 1 hari. Pabrik Gliserol dirancang dengan kapasitas 80.000 ton/tahun, dengan bahan baku Crude Palm Oil
yang diperoleh dari PTPN III, Sumatera Utara dan Natrium Hidroksida dari PT. Sulfindo, Serang. Perusahaan akan
didirikan dengan badan hukum Perseroan Terbatas (PT), dengan jumlah karyawan 165 orang. Luas tanah yang
diperlukan sebesar 75.000 m 2
.
Proses pembuatan Gliserol adalah dengan mereaksikan Crude Palm Oil dan Natrium Hidroksida dalam
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-01). Bahan baku Natrium Hiroksida dari Gudang (G-01) dilarutkan ke dalam
Mixer (M-01) kemudian dipanaskan dalam Heater (HE-02) sebelum masuk Reaktor (R-01). Bahan pembantu Natrium
Klorida (NaCl) dari Gudang (G-02) juga dilarutkan ke dalam Mixer (M-02) dan dipanaskan dalam Heater (HE-03)
kemudian diumpankan ke Reaktor (R-01). Bersamaan dengan itu Crude Palm Oil dari Tangki (T-01) juga dipanaskan
dalam Heater (HE-01) lalu diumpankan menuju Reaktor (R-01). Reaksi berjalan dengan kondisi operasi pada suhu
120°C dan tekanan 1,97 atm. Reaksi bersifat endotermis sehingga diperlukan pemanas berupa steam dengan suhu
160°C untuk menjaga suhu reaksi. Hasil keluaran Reaktor (R-01) ada dua yaitu Gliserol (C 3H 8O 3) dalam bentuk cair
sebagai produk utama dan Natrium Palmitat (C16H 31O 2) atau sabun dalam bentuk slurry sebagai produk samping.
Hasil dari Reaktor (R-01) dialirkan ke Tangki Pendingin (CL-01) hingga suhunya 30°C dan selanjutnya diumpankan
ke Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01). Cake hasil keluaran Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01) berupa
sabun. Filtrat hasil Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01) berupa gliserol, natrium klorida, sedikit natrium palmitat,
sisa crude palm oil, dan sisa natrium hidroksida. Hasil filtrat Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01) kemudian
dialirkan menuju Dekanter (DC-01) untuk dipisahkan dari sisa Crude Palm Oil. Keluaran Dekanter (DC-01)
kemudian diumpankan menuju Netralizer (N-01) bersamaan dengan Aluminium Sulfat (Al 2(SO 4) 3) dari Gudang (G-
03) yang terlebih dulu dilarutkan dalam Mixer (M-03) dan Asam Klorida (HCl) dari Tangki (T-03). Hasil dari
Netralizer (N-01) terdiri dari gliserol, air, dan hasil dari dua reaksi penetralan berupa Natrium Klorida, Aluminium
Palmitat (Al2 (SO 4) 3), dan Natrium Sulfat (Na 2SO 4). Hasil tersebut dialirkan ke double-stage Evaporator (EV-01) untuk
menjenuhkan Natrium Klorida dan Natrium Sulfat serta memekatkan Gliserol. Keluaran Evaporator (EV-02)
kemudian diumpankan ke Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-02. Cake berupa natrium klorida, natrium sulfat,
aluminium palmitat, dan air. Filtrat berupa Gliserol dengan konsentrasi 99,5% dialirkan menuju Tangki Penyimpanan
(T-04). Kebutuhan air total sebanyak 188.926 kg/jam dan air make up sebanyak 16.504 kg/jam diambil dari Sungai
Bah Bolon. Daya listrik sebesar 300 kW diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara dengan cadangan satu buah
generator berdaya 400 kW. Udara tekan yang dibutuhkan sebesar 73 m3/jam. Bahan bakar fuel oil sebesar 29.033.528
kg/tahun dan solar sebesar 10 m 3
/tahun diperoleh dari PT Pertamina.
Pabrik ini memiliki Fixed Capital Investment (FCI) sebesar $42.251.381 dan Rp429.996.876.850 dan
Working Capital (WC) sebesar Rp3.976.577.547.019. Analisis kelayakan pabrik gliserol ini menunjukkan nilai ROI
sebelum pajak sebesar 43,94% dan sesudah pajak sebesar 35,15%, nilai POT sebelum pajak adalah 1,85 tahun dan
sesudah pajak adalah 2,21 tahun, BEP sebesar 46,64%, SDP sebesar 11,16%, dan DCF sebesar 12,54%. Berdasatkan
analisis kelayakan tersebut, maka panrik gliserol layak untuk dikaji lebih lanjut.
Kata kunci: gliserol, sei mangkei, reaktor, evaporator
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gliserol, sei mangkei, reaktor, evaporator |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 04:30 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 04:30 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37326 |
Actions (login required)
View Item |