PERBAIKAN POSTUR KERJA GUNA MENGURANGI RISIKO GANGGUAN SISTEM OTOT RANGKA PADA PEKERJA STASIUN KERJA PROSES BASAH (Studi Kasus di PT. Bintang Alam Semesta, Bantul, Yogyakarta)

Witchita, Naura Hana (2023) PERBAIKAN POSTUR KERJA GUNA MENGURANGI RISIKO GANGGUAN SISTEM OTOT RANGKA PADA PEKERJA STASIUN KERJA PROSES BASAH (Studi Kasus di PT. Bintang Alam Semesta, Bantul, Yogyakarta). Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1. Skripsi Fulltext_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
1. Skripsi Fulltext_122180060_Naura Hana Witchita.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of 2. Cover_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
2. Cover_122180060_Naura Hana Witchita.pdf

Download (105kB)
[thumbnail of 3. Abstrak_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
3. Abstrak_122180060_Naura Hana Witchita.pdf

Download (91kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_122180060_Naura Hana Witchita.pdf

Download (185kB)
[thumbnail of 5. Daftar Isi_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
5. Daftar Isi_122180060_Naura Hana Witchita.pdf

Download (143kB)
[thumbnail of 6. Daftar Pustaka_122180060_Naura Hana Witchita.pdf] Text
6. Daftar Pustaka_122180060_Naura Hana Witchita.pdf

Download (36kB)

Abstract

PT Bintang Alam Semesta adalah perusahaan pada bidang penyamakan
kulit. Pada stasiun kerja proses basah di PT BAS memiliki beberapa kegiatan MMH
terdiri yang dilaksanakan dengan sikap tubuh berdiri sambil membungkuk sehingga
pekerja mengeluhkan rasa kesemutan dan nyeri pada leher, bahu, punggung,
lengan, tangan, dan pinggang. Keluhan terbanyak terdapat pada pekerja stasiun
kerja proses basah dengan persentase kuesioner NBM sebesar 53,72%. Sikap kerja
yang melelahkan dan menjadi keluhan pekerja ini, dalam jangka panjang sangat
berisiko menimbulkan gangguan sistem otot rangka sehingga memerlukan
perbaikan postur kerja untuk mengurangi risikonya.
Penelitian ini menggunakan metode NERPA untuk menilai postur kerja dan
menganalisis tingkat risiko gangguan sistem otot rangka. Pendekatan FGD untuk
menentukan perbaikan metode kerja dan metode MTM untuk menghitung waktu
kerja sebelum dan setelah perbaikan. Antropometri untuk merancang alat bantu
kerja ergonomis pada aktivitas kerja yang memiliki tingkat risiko tinggi gangguan
otot rangka. Pengukuran menggunakan NERPA di elemen kerja pembongkaran
mendapatkan skor sebesar 5, 6, dan 7 yang termasuk tingkat level risiko cukup
tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil NERPA dilakukan perbaikan metode kerja
melalui FGD para stakeholder yang langsung dilakukan uji coba. Hasil pengukuran
NERPA setelah perbaikan memiliki tingkat risiko rendah pada aktivitas persiapan
bongkar (skor 3), mengambil wetblue dari terpal, dan meletakkan wetblue ke terpal
maupun kuda – kuda (skor 4). Aktivitas mengambil wetblue dari terpal untuk
dipindahkan ke horst up masih memiliki skor tinggi sebesar 7 sehingga dilakukan
perancangan alat bantu kerja berupa gerobak troli roda tiga sebagai usulan agar
dapat diwujudkan kedepannya. Perhitungan total waktu kerja dengan metode MTM
di elemen kerja pembongkaran sebelum dan sesudah perbaikan adalah 16,879 detik
dan 14,611 detik dengan efisiensi waktu sebesar 2,268 detik.
Kata kunci: Postur Kerja, NERPA, FGD, MTM

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Postur Kerja, NERPA, FGD, MTM
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 21 Aug 2023 03:21
Last Modified: 21 Aug 2023 03:21
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36998

Actions (login required)

View Item View Item