EVALUASI HIDROLIKA LUMPUR DALAM PENGANGKATAN CUTTING PADA VERTICAL DAN DIRECTIONAL SUMUR “X” LAPANGAN “Y”

PANDIA, JEREMIA BRIMAN S. (2023) EVALUASI HIDROLIKA LUMPUR DALAM PENGANGKATAN CUTTING PADA VERTICAL DAN DIRECTIONAL SUMUR “X” LAPANGAN “Y”. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Full text skripsi.pdf] Text
Full text skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of Abstrak_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf] Text
Abstrak_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf

Download (172kB)
[thumbnail of Cover_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf] Text
Cover_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf

Download (138kB)
[thumbnail of Daftar isi_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf] Text
Daftar isi_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf

Download (199kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf] Text
Daftar Pustaka_113190105_Jeremia Briman S.Pandia.pdf

Download (133kB)
[thumbnail of Lembar pengesahan_113190105_Jeremia Briman S. Pandia.pdf] Text
Lembar pengesahan_113190105_Jeremia Briman S. Pandia.pdf

Download (132kB)

Abstract

Sumur X-17, X-21, X-22, X-23, X-28, dan X-30 merupakan sumur pengembangan
pada Lapangan “Y” yang berada pada Zona 4. Sumur X-17, X-21, X 30 merupakan
sumur dengan jenis pemboran berarah dengan target kedalaman akhir ±3000 ft dan
sumur X-22, X-23, X-28 merupakan pemboran vertical dengan target kedalaman
akhir ±2300 ft. Sumur dibor menembus formasi Minas, Petani, Telisa, Upper
Sihapas dan Lower Sihapas. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sumur X
ditemukan hasil hidrolika pemboran yang belum optimal dimana hidrolika yang
belum optimal ini menyebabkan problem dalam operasi pemboran seperti tight
hole, over-pull, sloughing shale, pipe stuck pada Trayek “12 ¼” kedalaman 1367 ft
MD dan turunnya ROP diakibatkan dari menumpuknya cutting dibawah lubang
sumur.
Metode yang digunakan dalam mengevaluasi hidrolika lumpur sumur pada
Lapangan “Y” adalah dengan menggunakan metode Bit Hydraulic Horse Power
(BHHP), Bit Hydraulic Impact (BHI), Jet Velocity (JV). Lalu berdasarkan ketiga
metode tersebut digunakan metode dengan nilai Hole Cleaning paling bagus.
Pada sumur Lapangan “Y” trayek “12 ¼” digunakan laju alir sebesar 400-550 gpm
dan didapatkan pada nilai Ft hanya sebesar 82-89% Lalu dilakukan pengoptimalan
dengan menggunakan metode BHI dikarenakan metode BHI memiliki nilai hole
cleaning paling bagus dan didapatkan laju alir sebesar 940-1000 gpm dan
didapatkan Ft meningkat menjadi 92%-93%, cutting carrying index (CCI)
meningkat menjadi 3.1-3.85, dan cutting concentration (Ca) meningkat menjadi
0.4%-0.9%. nilai tersebut sudah baik karena sudah sesua nilai Ft optimum ≥90%,
nilai Ca yang optimum <5%, nilai CCI >1.
Kata kunci: Pemboran, Lumpur Pemboran, Pipa Terjepit. Hidrolika Lumpur,
Cutting Transport, Cutting Carrying Index, Cutting Concentratio

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pemboran, Lumpur Pemboran, Pipa Terjepit. Hidrolika Lumpur, Cutting Transport, Cutting Carrying Index, Cutting Concentration
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 04 Aug 2023 03:17
Last Modified: 04 Aug 2023 03:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36781

Actions (login required)

View Item View Item