KAJIAN KETERSEDIAAN HARA N, P, K PADA SEDIMEN MANGROVE BERBEDA JENIS DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE BAROS, DESA TIRTOHARGO, KECAMATAN KRETEK, KABUPATEN BANTUL

NOVEMBIYANI, HUSNA (2023) KAJIAN KETERSEDIAAN HARA N, P, K PADA SEDIMEN MANGROVE BERBEDA JENIS DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE BAROS, DESA TIRTOHARGO, KECAMATAN KRETEK, KABUPATEN BANTUL. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Skripsi Full.pdf] Text
Skripsi Full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of ABSTRAK ID.pdf] Text
ABSTRAK ID.pdf

Download (184kB)
[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (307kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (195kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (271kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (426kB)

Abstract

Mangrove memiliki karakteristik dan morfologi yang berpengaruh terhadap
ketersediaan hara N, P, K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan
hara N, P, K pada sedimen mangrove berbeda jenis di Kawasan Konservasi
Mangrove Baros, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Metode
yang digunakan yaitu metode survei dan purposive sampling. Lokasi pengambilan
sampel sedimen yaitu tanpa vegetasi, jenis Avicennia, Rhizophora, dan Bruguierra.
Analisis data menggunakan ANOVA, uji lanjutan Bonferonni atau Games Howell
dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan, N-Tersedia tertinggi pada
sedimen berturut-turut mangrove Avicennia 121.72 ppm, Rhizophora 120.07 ppm,
Bruguierra 114.36 ppm dan lokasi tanpa vegetasi 110.04 ppm, dengan harkat sedang
pada semua lokasi. P-Tersedia tertinggi pada sedimen berturut-turut mangrove
Avicennia 17.66 ppm, Rhizophora 12.03 ppm, Bruguierra 13.92 ppm dan lokasi
tanpa vegetasi 7.55 ppm, dengan harkat rendah pada semua lokasi kecuali pada
lokasi tanpa vegetasi berharkat sangat rendah. K-Tersedia tertinggi pada sedimen
berturut-turut mangrove Avicennia 0.324 me%, Rhizophora 0,323 me%, Bruguierra
0,321 me%, lokasi tanpa vegetasi 0.289 me% dengan harkat rendah pada semua
lokasi. Korelasi faktor pendukung terhadap ketersediaan N, P, K ketiga jenis
mangrove berkorelasi secara tidak nyata kecuali faktor kerapatan vegetasi terhadap
ketersediaan N berkorelasi nyata pada jenis Avicennia.
Kata kunci: NPK, Sedimen, Mangrove, Baros

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Afany, M. R. 1999. Kimiawi Tanah, Prinsip Kerja dan Interpretasinya (Bahan Ajar). Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Jurusan Agroteknologi. 165 hlm. Aini, H. R., Suryanto, A., Hendrarto, B. 2016. Hubungan Tekstur Sedimen Dengan Mangrove Di Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Diponegoro Journal Of Maquares. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman: 209-215 Management Of Aquatic Resources Alongi, D. 1998. Coastal Ecosystem Process. CRC press, New York. 419 p. Anonim. 2018. USDA National Nutrient Database for Standart Reference. United State Departement of Agriculture. www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/ Arfiati, D. 2001. Limnologi Sub bahasan Kimia Air. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang Aswita & H. Syahputra. 2012. Integrated Coastal management in Pusong Cium Island for Habitat of Tuntong Laut (Batagur borneoensis) Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi AcehIndonesia. Laporan hasil penelitian. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan. Yayasan Teungku Chik Pante Kulu. Banda Aceh Atmojo, S.W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.Surakarta Bakri, I. 2016. Status Beberapa Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai penggunaan Lahan Di Das Poboya Kecamatan Palu Selatan. J. Agrotekbis 4 (5): 512-520. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. 282 Halaman. Bengen, G. 2000. Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. 58 hal. Boto, K. G. 1982. Nutrient and Organic fluxes in Mangrove. In : Mangrove Ecosystim in Australis, Structure function and management. Australian Institute of Marine Science. 239-257. Budiasih, R., Muskananfola, R. 2015. The analysis of Organic Content, Nitrate, Phosphate in the Sediment at Mangrove Rhizophora dan Avicennia at Timbulsloko Village, Demak. In Diponegoro Journal Of Maquares (Vol. 4). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/maquares Chapman V. J. 1976. Mangrove Vegetation. Valduz: J. Cramer. 447 p. 78 Citra, L. S., Supriharyono, Suryanti. 2020. Analisis Kandungan Bahan Organik, Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove Jenis Avicennia dan Rhizophora di Desa Tapak Tugurejo, Semarang. Journal Of Maquares 9 (2): 107-114, 2020 Dewi, K., Gusti, I., Yulianto S. 2017. Kandungan nitrat dan fosfat sedimen serta keterkaitannya dengan kerapatan mangrove di kawasan Mertasari di aliran sungai TPA Suwung Denpasar, Bali. Journal of marine and aquatic science. Vol. 3 (2): 180-190. Djukri. 2009. Cekaman Salinitas terhadap Pertumbuhan Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Penelirian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta Dwidjoseputro. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta Fajar, A., Oetama, D., Afu, A. 2013. Studi Kesesuaian Jenis untuk Perencanaan Rehabilitasi Ekosistem Mengrove di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Mina Laut. Universitas Halu Oleo. Kendari Fatimah, Maulia. 2017. Pengaruh Variasi Komposisi Dan Pemadatan Serasah Daun Dan Sampah Plastik Terhadap Proses Dekomposisi Serasah Daun Dengan Menggunakan Aktivator Kompos Matang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Fiantis, D., 2016. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK). Universitas Andalas: Sumatera Barat. Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1991. Fisiologis Lingkungan Tanaman. Gajah Mada. University Press. Yogyakarta. 421 p. Foth, H.D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada. University. Golley, F., McGinnis J., Clements, G., Child, I. dan Duever M. 1975. Mineral Cycling in a Tropical Moist Forest Ecosystem. The University of Georgia Press. Athens. Hakim, N., Nyakpa, Y., Lubis, M., Nugroho, G., Diha, A., Hong, B., Bailey, H. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. 488 hal. Hambran, Linda, Lovadi I. 2014. Analisa Vegetasi Mangrove di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Probiont. 3(2):201-208. Hanafiah, K. 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Hanafiah, K. 2010. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 79 Harahab, N. 2010. Penilaian ekonomi ekosistem hutan mangrove & aplikasinya dalam perencanaan wilayah pesisir. Graha Ilmu. Hardie, M. and Doyle, R. B., 2012. Measuring Soil Salinity. Methods in molecular biology. Tasmania: Research Gate. doi: 10.1007/978-1-61779-986-0. Hardjowigeno, S. 2002. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Kuswandi. 2003. Pengapuran Tanah Pertanian. Kanisius, Yogyakarta. Haris A., dan Krestiani, V. 2005. Studi Pemupukan Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Varietas Super Bee. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus. ISSN : 1979-6870. Hirono. 1992. Current Practices of Water Quality Management in Shrimp Farming and Their Limitations". In: Wyban J (editor). Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. USA: World Aquaculture Society. Hermansah, Masunaga T, Wakatsuki T, Aflizar Z. 2003. Dinamics of litter production and its quality in relation to soil chemical properties in a super wet tropical rain forest, West Sumatra, Indonesia. Tropics 12 (2): 115-130. Hutagalung H. P. dan Rozak, A. 1997. Penetuan Kadar Nitrat. Metode Analisis Air Laut , Sedimen dan Biota. H. P Hutagalung, D. Setiapermana dan S. H. Riyono (Editor), Pusat Penelitian dan Pengembangan Oceanologi, LIPI, Jakarta. Hutchings, P. dan Saenger, P. 1987. Ecology of Mangrove Aust, Eco. Series. University of Queensland Press St. Lucia, Quesland. Irawati, N., Marwoto, J. 2015. Kajian Sebaran Tekstur Sedimen Di Perairan Pulau Belitung (Vol. 4). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Irwanto. 2006. Keanekaragaman Fauna Pada Habitat Mangrove. Yogyakarta. Lakitan, B. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-2. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lingga, P. 1989. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebus Swadaya. Mahmud H., & Musta, M. 2014. Analysis The Ability Of Mangrove Forest To Reduce Wave At Kenjeran Coast Surabaya. Masruroh, L., & Insafitri, I. 2020. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Kerapatan Vegetasi Avicennia Marina Di Kabupaten Gresik. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 1(2), 151–159. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.7569 McKelvie, D. 1999. Phosphate. Handbook of Water Analysis. New York, Marcel Dekker, Inc: 273-295. Monde, A., dan Thaha, R. 2001. Perubahan Sifat Kimia Tanah Ultisol Kulawi Akibat Pemberian Bokashi. Lembaga Penelitia Universitas Tadulako. Palu 80 Muhlisin, A., Sa’ad, A., (n.d.). Evaluasi Status Hara Kalium dan Kapasitas Tukar Ultisol Pada Perkebunan Kelapa Sawit. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Mukhlis. 2007. Analisis Tanah dan Tanaman. Universitas Sumatra Utara. Medan. Muliawan, N. R., Sampurnoa, J., Jumarang, J. I. 2016. Identifikasi Nilai Salinitas Pada Lahan Pertanian di Daerah Jungkat Berdasarkan Metode Daya Hantar Listrik (DHL). PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal. 69 – 72 Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanah Dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor. 240 hal. Nella, O., Agustini, T., Ta’alidin Dan, Z., & Purnama, D. 2016. Struktur Komunitas Mangrove Di Desa Kahyapu Pulau Enggano. In Jurnal Enggano (Vol. 1, Issue 1). Novizan. 2001. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta, 129 halaman Nugroho, A., Widada, S., dan Pribadi, R. 2013. Studi Kandungan Bahan Organik Dan Mineral (N, P, K, Fe Dan Mg) Sedimen Di Kawasan Mangrove Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Journal Of Marine Research Vol. 2, No.1, Halaman 62-70. Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan Dan Analisis Vegetasi Hutan Mangrove. Panjaitan, G. S., Dalimunthe, A., dan Yunasfi. 2006. Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) Pada Pohon Avicennia marina di Hutan Mangrove. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan. Paytan, A. dan McLaughlin, K. 2007. The Oceanic Phosphoru s Cycle. Chem. Rev., 107(2): 563-576 Poedjiastoeti, H., Sudarmadji, S., Sunarto, S., Suprayogi, S. 2017. Penilaian Kerentanan Air Permukaan terhadap Pencemaran di Sub DAS Garang Hilir Berbasis Multi-Indeks. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 5(3), 168. Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa. Bandung. 275 hal. Prakoso, T. B., Afiati, N., & Suprapto, D. 2018. Biomassa Kandungan Karbon Dan Serapan Co2 Pada Tegakan Mangrove Di Kawasan Konservasi Mangrove Bedono, Demak. Management of Aquatic Resources Journal, 6(2), 156-163. Purnobasuki, H. 2005. Tinjauan Perspektif Hutan Mangrove. Surabaya: Airlangga University Press. Purnomo, P.D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada Media Pemeliharaan terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus).Journal of Aquaculture Management and Technology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Halaman 161-179. 81 Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-Buahan. Sinar Baru. Bandung. Riyanto, I. dan Bintoro, A. 2013. Produksi Serasah Pada Tegakan Hutan Di Blok Penelitian Dan Pendidikan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. Vol 1. No 1. 1-8. Ruswanti, D. 2020. Pengukuran Performa Support Vector Machine Dan Neural Netwok Dalam Meramalkan Tingkat Curah Hujan. In Gaung Informatika (Vol. 13, Issue 1). Saibi, N., & Tolangara, A. R. 2017. Dekomposisi Serasah Avecennia lanata pada Berbagai Tingkat Kedalaman Tanah. Techno: Jurnal Penelitian, 6(01), 56. Salafiyah, L., Insafitri. 2020. Analisa Kandungan Nutrien (Fosfat Dan Nitrat) Pada SerasahMangrove Jenis Rhizophora Sp. Danavicennia Sp. Di Desa Socah, Bangkalan-Madura. Jurnal Juvenil, 1 (2), 168-179 (2020). Salim, G. 2018. Analisis Bahan Organik Nitrogen (N) Dan Fosfor (P) Pada Sedimen Di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan. Analysis Of Organic Nitrogen (N) And Phosphorus (P). https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v1i2.914 Santoso, M. R., Yunasfi, dan Muhtadi, A. 2016. Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara Di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Jurnal Aquacoastmarine, 4(4), 29–38. Sasekumar, A. and J. J. Loi. 1983. Litter Production in Three Mangrove ForestZones in Malay Peninsula. Aqu. Bot. 17: 283-290. Setiawan, B., Sri, R., dan Cahyo, W. 2015. Hubungan Kemampuan Transpirasi dengan Dimensi Tumbuh Bibit Tanaman Acacia decurrens Terkolonisasi Glomus etunicatum dan Gigaspora margarita. J. Silvikultur Tropika. 6(2): 107-113. Silva, I., M. Souza, K Almeida, J. Goncalves, R. Veloso, A. Marques dan M. Laila. 2014 Nutritional Deficiency Symptoms in Hybrid Clones of Eucalyptus Under Omission of Macronutrients, B and Zn. Basic and Applied Sciences 8(15): 85- 89 Sinaga, T. 2015. Study Productivity And Decomposition Litterfall In Sibolangit Forest, Deli Serdang To Support Field Trip Plantation Ecology. Jurnal Biosains. Vol 1. No 2. Hal 57-65. Soil Rating Chart TNAU Agritech. 2016. Agriculture Resource Management Journal https://agritech.tnau.ac.in/agriculture/agri_soil_soilratingchart.html Sukma, A., N., 2021. Karakteristik Kimia Tanah Dan Kadar Hara Mangrove Pada Dua Spesies Mangrove Di Muara Sungai Batang Manggung Kota Pariaman. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. 82 Suryani, I. 2014. Kapasitas Tukar Kation (Ktk) Berbagai Kedalaman Tanah Pada Areal Konversi Lahan Hutan Cation Exchange Capacity (Cec) Soil Depth In Various Areas Of Forest Land Conversion. Jurnal Agrisistem, Desember. Suryono, A. 2013. Sukses Usaha Pembibitan Mangrove. Pustaka Baru Press, Yogyakarta Susana, 2004. Sumber polutan nitrogen dalam air laut. Jurnal Oseana, Vol 24 (3) : 25 – 33 Sutanto, R. 2005. Dasar – dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius: Yogyakarta Suyoto. 1992. Klasifikasi Stratigrafi Pegunungan Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Procceding PIT IAGI XXIII. pp 427-485 Tan, K. H. 1991. Principles of Soil Chemistry. (Dasar-Dasar Kimia Tanah. Alih. Bahasa : Ir. Didiek Hadjar Goenadi, Msc. Phd). Gadjah Mada University. Tan, K. H. 1991. Principles of Soil Chemistry. (Dasar-Dasar Kimia Tanah. Alih Bahasa : Ir. Didiek Hadjar Goenadi, Msc. Phd). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 275 hal. Tisdale, S dan Nelson, W. 1975. Soil Fertility and Fertilizer. Third Edition New York : Macmillan Publishing. Co., Inc. 694 pp. Topan. 2007. Cara Tepat Pemupukan Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Wattayakorn, G. 1988. Nutrient Cycling in Estuarine. Paper presented in the Project on Research and its Application to Management of the Mangrove of Asia and Pasific, Ranong, Thailand. Yuwono, N., Kodoatie, J. 2004. Pedoman Pengembangan Reklamasi Pantai dan Perencanaan Bangunan Pengamanannya. Kumpulan Buku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Departemen Pekerjaan Umum).
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 03 Aug 2023 02:33
Last Modified: 03 Aug 2023 02:33
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36729

Actions (login required)

View Item View Item