ANALISIS EKONOMI ALAT GALI KOBELCO SK 200-10 DI TAMBANG SIRTU CV. EMPAT LIMA MUDA, KAB. KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA

RIZKIA, ILYASA ZAIDTHULLAH (2023) ANALISIS EKONOMI ALAT GALI KOBELCO SK 200-10 DI TAMBANG SIRTU CV. EMPAT LIMA MUDA, KAB. KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.

	Text Daftar Isi_112170011.pdf Download (16kB)
	Text Cover_112170011.pdf Download (227kB)
	Text Daftar Pustaka_112170011.pdf Download (126kB)
	Text Lembar Pengesahan_112170011.pdf Download (179kB)
	Text Ringkasan_112170011.pdf Download (16kB)
	Text Skripsi Full_112170011.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

v
RINGKASAN
CV. Empat Lima Muda merupakan salah satu perusahaan pertambangan
pasir batu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat mekanis yang saat ini dimiliki
CV. Empat Lima Muda ialah alat gali excavator backhoe Kobelco SK 200-10
berstatus swakelola. Perusahaan tersebut memilih menggunakan alat swakelola
dikarenakan adanya kelanjutan kegiatan penambangan di Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) yang baru jika cadangan di WIUP saat ini, yaitu Kuari
Mirisewu, telah habis tertambang. WIUP Kuari Mirisewu berusia empat tahun
satu bulan, terhitung sejak tahun 2021. Perusahaan ini belum memiliki
perhitungan rinci mengenai biaya alat gali. Hal ini berakibat pada kegiatan
pertambangan yang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu adanya analisis secara
ekonomis mengenai alat gali excavator backhoe Kobelco SK 200-10 yang
digunakan oleh CV. Empat Lima Muda untuk menghasilkan rekomendasi
kegiatan penggalian yang optimal.
Penelitian ini akan menganalisis produksi dan biaya produksi dari
penggunaan alat gali excavator backhoe Kobelco SK 200-10. Penggunaan alat
mekanis tersebut terdiri dari penggunaan sebagai alat gali dan alat gali-muat
secara swakelola dan sewa.
Berdasarkan perhitungan produksi, diperoleh produksi alat mekanis sebagai
alat gali, baik secara swakelola maupun sewa, sebesar 112,9283 ton/jam. Untuk
penggunaan alat tersebut sebagai alat gali-muat, baik secara swakelola maupun
sewa, diperoleh produksi sebesar 72,4250 ton/jam.
Berdasarkan perhitungan biaya kepemilikan dan biaya operasional,
diperoleh total biaya alat mekanis tersebut sebagai alat gali secara swakelola
sebesar Rp819.730,04/jam, sedangkan secara sewa, diperoleh total biaya sebesar
Rp959.865,02/jam. Untuk penggunaan alat tersebut sebagai alat gali-muat secara
swakelola, diperoleh total biaya sebesar Rp409.865,02/jam, sedangkan secara
sewa, diperoleh total biaya sebesar Rp550.000/jam.
Berdasarkan perhitungan biaya produksi per ton, diperoleh biaya alat
mekanis tersebut sebagai alat gali secara swakelola sebesar Rp7.258,85/ton,
sedangkan secara sewa, diperoleh biaya sebesar Rp8.499,77/ton. Untuk
penggunaan alat tersebut sebagai alat gali-muat secara swakelola, diperoleh biaya
sebesar Rp5.659,16/ton, sedangkan secara sewa, diperoleh biaya sebesar
Rp7.594,06/ton. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan biaya produksi terendah,
yaitu penggunaan alat mekanis tersebut sebagai alat gali-muat secara swakelola.
vi
SUMMARY
CV. Empat Lima Muda is one of sand and stone mining company in Daerah
Istimewa Yogyakarta. Mechanical equipment currently owned by CV. Empat Lima
Muda is a Kobelco SK 200-10 backhoe excavator digging equipment with self-
managed status. The company chose to use self-management equipment due to the
continuation of mining activities in the new Mining Business Permit Area (WIUP)
if the current reserves in WIUP, namely Mirisewu Quarry, have been completely
mined. WIUP Mirisewu Quarry is four years and one month old, starting in 2021.
This company does not have a detailed calculation of the digging equipment cost
yet. This results in suboptimal mining activities. Therefore, it is necessary to have
an economic analysis of the Kobelco SK 200-10 backhoe excavator digging
equipment used by CV. Empat Lima Muda to propose recommendations for
optimal digging activities.
This research will analyze the production and production costs of using
object. The usage consists of application as digging and dig-load equipment,
either on self-managed or leased basis.
Based on productivity account, production of the excavator as digging
equipment, both self-managed and rented, amounted to 112,9283 tons/hour. For
the usage of the equipment as dig-load equipment, both self-managed and rented,
production of 72,4250 tons/hour was obtained.
Based on the calculation of ownership cost and operational cost, the total
cost of excavator utilization as owned digging equipment is Rp819.730,04/hour,
while in rent, the total cost is Rp959.865,02/hour. For the application as a self-
managed dig-load equipment, a total cost of Rp409.865,02/hour was obtained,
while in rent, total cost is amounted to Rp550.000/hour.
Based on the calculation of production cost per ton, the cost of the
excavator as owned digging equipment is Rp7.258,85/ton, while by rent, the cost
is Rp8.499,77/ton. For the usage of this dig-load equipment on self-management,
a fee of Rp5.659,16/ton was required, while in leased basis, a fee is amounted to
Rp7.594,06/ton. Based on this research, the lowest production cost is obtained,
namely the use of excavator as dig-load equipment on self-management.

Item Type:	Thesis (Other)
Subjects:	T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	28 Jul 2023 03:19
Last Modified:	28 Jul 2023 03:19
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36622

Actions (login required)

View Item