RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA TAMBANG BATUGAMPING PT CALDOMILL INDONESIA KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEVANO, FATTRA AJI (2023) RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA TAMBANG BATUGAMPING PT CALDOMILL INDONESIA KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Draft_Fattra_Aji_Devano_112160062_Revisi_Fix_Jilid_.pdf] Text
Draft_Fattra_Aji_Devano_112160062_Revisi_Fix_Jilid_.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of Cover_112160062.pdf] Text
Cover_112160062.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of Daftar_Isi_112160062.pdf] Text
Daftar_Isi_112160062.pdf

Download (16kB)
[thumbnail of Daftar_Isi_112160062.pdf] Text
Daftar_Isi_112160062.pdf

Download (16kB)
[thumbnail of Daftar_Pustaka_112160062.pdf] Text
Daftar_Pustaka_112160062.pdf

Download (74kB)
[thumbnail of Pengesahan_fix_112160062.pdf] Text
Pengesahan_fix_112160062.pdf

Download (217kB)
[thumbnail of Ringkasan_112160062.pdf] Text
Ringkasan_112160062.pdf

Download (67kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. Caldomill Indonesia yang berlokasi di Desa
Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa
Yogyakarta yang bergerak di usaha pertambangan batugamping. Pada saat hujan
maka air hujan yang jatuh mengalir ke jalantambang serta ke sekeliling bukaan
tambang yang letaknya lebih rendah, dan saat kemarau (panas) tidak ada air hujan
yang masuk ke area penambangan. Pada lokasi penelitian saat ini belum ada sistem
penyaliran tambang, oleh karena itu akan dipersiapkan rancangan sistem penyaliran
tambang.
Berdasakan hasil analisis data curah hujan 2011 – 2020 menggunakan
perhitungan metode Gumbell diperoleh curah hujan rencana sebesar 68,86
mm/hari, intensitas 23,87 mm/jam dengan periode ulang 3 tahun dan resiko
hidrologi sebesar 86,8%. Daerah tangkapan hujan pada lokasi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu sebagai berikut : DTH 1 = 0,008 km2
, dan DTH 2 = 0,018 km2
. Debit
air limpasan DTH 1 sebesar 0,022 m3
/detik, dan debit air limpasan DTH 2 = 0.052
m3
/detik.
Selanjutnya saluran terbuka dirancang untuk mengalirkan air hujan yang
masuk ke area penambangan dan mengalirkan air limpasan agar tidak menggenangi
pemuka penambangan. Rancangan saluran terbuka 1 dengan dimensi lebar dasar
saluran (B) 0,20 m, lebar permukaan saluran (b) 0,40 m, lebar permukaan
saluran (d) 0,20 m, panjang sisi miring saluran (a) 0,25 m dengan kemiringan
dasar saluran (s) 0,25%.;dan saluran terbuka 2 dengan dimensi (B) 0,30 m, (b)
0,60m, (d) 0,31 m, (a) 0,3 m dengan dengan kemiringan dasar saluran (s)
0,25%.;. Kumpulan airtambang dari saluran terbuka sebelum dialirkan ke sungai
dijernihkan terlebih dahulu pada kolam pengendapan.
Rancangan kolam pengendapan 1 dengan 3 kompartemen memiliki luas total
sebesar 20,25 m2
dan volume kolam pengendapan totalsebesar 70.25 m3
,serta waktu
pengerukan endapan setiap 2 bulan 3 hari sekali. Rancangan kolam pengendapan 2
memiliki luas total sebesar 34 m2
dan volume kolam pengendapan total sebesar 102
m3
dengan waktu pengerukan endapan setiap 3 bulan 18 hari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 27 Jul 2023 04:54
Last Modified: 27 Jul 2023 04:54
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36604

Actions (login required)

View Item View Item