SIDETTE, FRANDY (2015) GEOLOGI DAN STUDI ALTERASI HIDROTERMAL DAERAH LOROG, KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN, PROPINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
SARI.pdf Download (192kB) | Preview |
Text
-SKRIPSI-GEOLOGI-DAN-STUDI-ALTERASI-HIDROTHERMAL-DAERAH-LOROG--KEC-NGADIROJO--KABUPATEN-PACITAN--PROVINSI-JAWA-TIMUR--FRA-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (21MB) |
Abstract
Secara administratif daerah telitian termasuk dalam wilayah kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada
koordinat UTM 533.000 mE – 541.000 mE dan 9.091.000 mN – 9.097.000 Mn. Daerah penelitian dipetakan pada skala 1 : 20.000. Luas daerah telitian adalah 48 km
dengan panjang 8 km dan lebar 6 km. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan pada permukaan bumi (Surface Mapping), dengan
langkah melakukan pengambilan conto batuan, conto bijih (analisa petrografi dan mineragrafi), pengukuran kedudukan batuan, dan pengambilan data struktur geologi.
Bentuklahan dikelompokan menjadi sembilan bentuklahan, antara lain; Pegunungan Struktural, Blok Terobosan, Perbukitan Denudasional, Gawir,
Pegunungan Karst, Tubuh Sungai, Gosong Sungai, Dataran Limpah Banjir dan Dataran Aluvial. Pola Pengaliran yang berkembang adalah Subdendritik dan
Multibasinal. Umumnya pola pengaliran dikontrol oleh litologi dan struktur geologi.
Stadia sungai adalah Stadia Dewasa. Stratigrafi daerah telitian terdiri atas satuan
Lapilli-Tuff Arjosari yang menjemari bersama dengan Satuan Batupasir Arjosari dan
Satuan Batupasir Tufan Arjosari (Formasi Arjosari) terendapkan pada Oligosen Akhir
- Miosen Awal, satuan tersebut diterobos oleh batuan beku volkanik berumur Oligosen – Miosen bertipe andesit dan basalt. Diatasnya terendapkan Satuan
Batugamping Wonosari berumur Miosen secara tak selaras terhadap ketiga satuan dibawahnya. Struktur geologi yang terbentuk berupa kekar-kekar berpasangan dan
sesar-sesar mendatar bersifat regional berarah timurlaut-baratdaya (NE-SW) dan baratlaut-tenggara (NW-SE). Sesar-sesar pada daerah penelitian mengontrol
pembentukan ubahan hidrotermal yang terjadi, umumnya sesar-sesar memiliki trend baratlaut-tenggara. Urat-urat kuarsa pada daerah peneltian terbentuk pada Miosen
Akhir - Pliosen. Alterasi yang berkembang adalah alterasi serisit-kuarsa±pirit (tipe filik)albit±klorit+epidot±kuarsa (tipe propilitik), kuarsa+klorit±mineral lempung (tipe
silisik), mineral lempung+kuarsa (tipe argilik). Ubahan umumnya dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar - sesar berarah baratlaut - tenggara. Ubahan terjadi pada
kisaran temperatur rendah (silisik) dan tinggi (filik). Alterasi terbentuk pada hostrock batupasir tufan, lapilli-tuff , batupasir, basalt dan andesit. Pada batugamping alterasi tak terbentuk.
Mineralisasi yang terbentuk adalah endapan logam dasar dan non logam berupa sulfida tembaga Kalkopirit (CuFeS2), Sulfida besi Pirit dan Markasit (FeS2),
Sulfida seng Sfalerit (ZnS), Oksida besi Hematit (Fe2O3), serta Sulfur (S).Mineralisasi tidak mengikuti pola urat - urat, dan bersifat diseminasi. Evaluasi
berdasarkan pendekatan pola alterasi dan mineralisasi yang ada mengindikasikan bahwa tipe endapan mineral yang terbentuk pada Daerah Lorog merupakan tipeEpitermal Sulfidasi Tinggi.
Kata Kunci : alterasi, mineralisasi, epitermal.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 09 May 2016 03:03 |
Last Modified: | 06 Oct 2022 01:37 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/366 |
Actions (login required)
View Item |