ANALISIS POTENSI MULTI HAZARDS MENGGUNAKAN DATA MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR DAN GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAERAH SUMBERMUJUR DAN SUPITURANG, KECAMATAN CANDIPURO, KABUPATEN LUMAJANG, JAWA TIMUR

PUTRA, ABDURROHIM KUSTANTO (2023) ANALISIS POTENSI MULTI HAZARDS MENGGUNAKAN DATA MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR DAN GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DAERAH SUMBERMUJUR DAN SUPITURANG, KECAMATAN CANDIPURO, KABUPATEN LUMAJANG, JAWA TIMUR. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. Abstrak_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
2. Abstrak_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf

Download (84kB)
[thumbnail of 1. Skripsi_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
1. Skripsi_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)
[thumbnail of 3. COVER_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
3. COVER_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf

Download (148kB)
[thumbnail of 4. Lembar Pengesahan_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
4. Lembar Pengesahan_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf

Download (188kB)
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
5. DAFTAR ISI_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf

Download (215kB)
[thumbnail of 6. DaftarPustaka_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf] Text
6. DaftarPustaka_115190045_Abdurrohim Kustanto Putra.pdf

Download (154kB)

Abstract

Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari rekahan bumi pecah dan bergeser
dengan keras yang kemudian merambat ke permukaan bumi. Pada tanggal 10 April
2021 terjadi gempa dengan kekuatan 6,1 SR di wilayah Kabupaten Lumajang yang
berasal dari zona subduksi. Kerugian yang terjadi adalah kerusakan rumah pada 10
kecamatan dan longsoran material batuan pada lereng sepanjang Jl. Raya Lumajang
– Malang dan berdampak 5 orang meninggal dan 11 orang luka menurut data BPBD
tahun 2021. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Desa Sumbermujur dan
Supiturang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dikarenakan letak geografis kedua desa yang berada pada Selatan Jawa
menyebabkan intensitas dari aktivitas gempa tinggi sehingga dapat menimbulkan
bencana lain seperti tanah longsor dan likuifaksi.
Aktivitas gempa yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk melakukan upaya
mitigasi bencana melalui pembuatan peta potensi bencana seperti gempa bumi,
tanah longsor, dan likuifaksi dengan menggunakan metode mikrotremor.
Mikrotremor adalah metode yang merekam getaran alami yang berada dalam tanah
dan bersifat kontinyu dengan ampitudo rendah. Namun metode mikrotremor
memiliki kelemahan dalam mengidentifikasi litologi bawah permukaan. Sehingga
dilakukan pengukuran metode geolistrik Vertical Electrical Sounding (VES).
Metode VES merupakan pengukuran resistivitas 1D untuk memperoleh variasi
resistivitas bawah permukaan secara vertikal.
vii
Pengukuran dilakukan pada 2 Desa, yaitu Desa Sumbermujur dengan 13 titik
mikrotremor dan 3 titik VES sedangkan Desa Supiturang dengan 16 titik
mikrotremor dan 3 titik VES. Pengukuran mikrotremor dilakukan selama 30 – 45
menit dengan menggunakan Portable Seismograph TDS – 303. Pengukuran VES
menggunakan Resistivitymeter Merk/Type Syscal Jr.
Berdasarkan hasil pengukuran Geolistrik didapatkan respon resistivitas bawah
permukaan yang memiliki nilai resis yang seragam pada kedalamannya. Nilai
resistivitas 50 – 300 merupakan Breksi Tuffan (Wet - Dry) dan Nilai resistivitas
301 - 900 merupakan Breksi Pasiran (Wet - Dry). Berdasarkan hasil penelitian
mikrotremor didapatkan parameter nilai A0 dengan rentang 1,67 – 8,7, nilai f0
dengan rentang 0,59 – 1,52 Hz, nilai Kg dengan rentang 2,97 – 90,24, nilai VS30
dengan rentang 187,84 – 548,32 m/s, nilai PGA dengan rentang 2,22 – 2,28 cm/s2
,
dan nilai GSS berkisar 6,66 x 10-6
– 2,04 x 10-4
pada kedua desa. Kemudian
parameter tersebut dilakukan pembobotan untuk penentuan zona kelas bahaya pada
kedua desa. Potensi multi hazards yang didapatkan pada Desa Sumbermujur
memiliki potensi gempa bumi yang rendah (bobot 0,09 – 0,12) , likuifaksi yang
rendah (bobot 0,09 – 0,12), dan tanah longsor yang rendah pada daerah landai
(bobot 0,07 – 0,23) pada daerah agak curam – curam adalah sedang (bobot 0,24 –
0,26). Sedangkan pada Desa Supiturang memiliki potensi terhadap gempa bumi
yang rendah – sedang (bobot 0,12 – 0,46) , likuifaksi yang rendah – sedang (bobot
0,12 – 0,46), dan tanah longsor rendah pada daerah landai (bobot 0,09 – 0,23), pada
daerah agak curam adalah sedang (bobot 0,23 – 0,46), sedangkan pada daerah
curam – sangat curam adalah tinggi (bobot 0,46 – 0,59).
Kata Kunci : Lumajang, Semeru, mikrotremor, VES, HVSR, multi hazards

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Lumajang, Semeru, mikrotremor, VES, HVSR, multi hazards
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 25 Jul 2023 08:19
Last Modified: 25 Jul 2023 08:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36564

Actions (login required)

View Item View Item