SAYIDAN UKHTARI, MUHAMMAD (2015) GEOLOGI DAN FASE DIAGENESIS BATUGAMPING FORMASI RAJAMANDALA, DAERAH CITATAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (142kB) | Preview |
Abstract
Daerah penelitian secara administratif terletak di wilayah Desa Citatah dan
sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Terletak pada koordinat 767420 mE – 772420 mE dan 9242500 mN – 9247500 mN
dengan luas daerah pemetaan yaitu 25 km2. Pembahasan meliputi aspek geologi,
fasies, dan fase diagenesis batugamping Formasi Rajamandala. Geomorfologi dibagi
menjadi dua satuan bentuk asal, yaitu bentuk asal struktural dengan bentuklahan
perbukitan homoklin (S1) dan lembah antiklin (S2) serta satuan bentuk asal vulkanik
yaitu lembah fluvio-vulkanik (V1). Pola pengaliran yang berkembang yaitu
Subdendritik dan Contorted.
Stratigrafi berturut-turut yaitu Satuan batulempung Batuasih (Oligosen Akhir)
yang diendapkan di lingkungan Bathial Atas. Satuan ini memiliki hubungan beda
fasies menjari dengan Satuan batugamping Rajamandala (Oligosen Akhir-Miosen
Awal) yang diendapkan di lingkungan Neritik Tengah. Satuan ini ditutupi secara
selaras oleh Satuan batupasir vulkanik Citarum (Miosen Awal) yang memiliki
hubungan beda fasies menjari dengan Satuan breksi Citarum (Miosen Awal) yang
diendapkan di lingkungan laut dalam. Di atasnya ditutupi secara tidak selaras oleh
Satuan endapan gunungapi Kuarter (Holosen) yang diendapkan di lingkungan darat.
Terdapat struktur geologi berupa antiklin Padalarang, sesar naik Padalarang (Right
reverse slip fault), sesar mendatar kanan Tagog Apu (Normal right slip fault), dan
sesar turun Gunungmasigit (Normal slip fault).
Sebaran fasies dikelompokkan ke dalam asosiasi: reef core framestonebafflestone-
bindstone, inter-reef channel floatstone-rudstone, fore reef rudstonegrainstone,
serta open platform packstone-wackestone. Fase diagenesis dimulai pada
fase eogenesis (Oligosen Akhir-Miosen Awal), dicirikan dengan proses mikritisasi.
Selanjutnya fase mesogenesis (Miosen Awal-Miosen Akhir), dicirikan dengan proses
kompaksi dan neomorfisme. Fase terakhir yaitu telogenesis (Plio-Plistosen hingga
sekarang), dicirikan dengan proses dolomitisasi, dedolomitisasi, pelarutan dan
karstifikasi.
Kata Kunci : Batugamping, Formasi Rajamandala, Fasies karbonat, Fase diagenesis
(eogenesis, mesogenesis, telogenesis).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 09 May 2016 02:56 |
Last Modified: | 09 May 2016 02:56 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/365 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |