ANALISIS PERSEBARAN AKUIFER AIRTANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK VES (VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING) KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH “GF 2”

ANGGRAENI, DIYAS YUNITA (2023) ANALISIS PERSEBARAN AKUIFER AIRTANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK VES (VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING) KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH “GF 2”. Diploma thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of SKRIPSI-FULL-DIYAS YUNITA ANGGRAENI.pdf] Text
SKRIPSI-FULL-DIYAS YUNITA ANGGRAENI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (18MB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (76kB)
[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (142kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (99kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (199kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (499kB)

Abstract

Lokasi penelitian secara geografis terletak pada koordinat 7º45’15”–
8º43’2” LS dan 113º38’10” BT. Seiring meningkatnya jumlah penduduk maka
kebutuhan air juga meningkat. Metode yang tepat untuk mencari keberadaan
airtanah yaitu metode geolistrik VES konfigurasi Schlumberger dan data
pendukung neraca air selama kurun waktu 5 tahun yaitu tahun 2016, 2017, 2018,
2020 dan 2021.
Pengukuran dilakukan selama 7 hari pada tanggal 8-14 November 2020
dengan luas kavling 15 km x 15 km. Jumlah titik pengukuran sebanyak 25 titik pada
6 kecamatan yaitu Sempu, Srono, Kabat, Singojuruh, Songgon dan Rogojampi.
Panjang bentangan sebesar 600 meter dengan jarak antar titik pengukuran 1.2 km
hingga 4.4 km. Tujuan penelitian yaitu mencari keberadaan dan arah aliran airtanah
pada daerah penelitian.
Hasil 25 titik pengukuran menunjukkan adanya akuifer dangkal dan akuifer
dalam. Berdasarkan analisa profil 1D, peta kedalaman, dan ketebalan akuifer
diketahui akuifer airtanah dangkal berada pada kedalaman 7.4 m - 17.7 m dengan
ketebalan 2.9 m - 37.5 m. Sedangkan akuifer airtanah dalam berada pada kedalaman
65.6 m - 86 m dengan ketebalan 33.4 m - 59.4 m. Berdasarkan model 3D arah aliran
airtanah mengarah dari barat laut ke tenggara. Akuifer dangkal yang
direkomendasikan dibor berada di titik VES 1, 4, 8, 9,11, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 24
dan 25 sedangkan akuifer dalam berada pada titik VES 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan
perhitungan neraca air terdapat kontinuitas data pada daerah penelitian dengan
kondisi surplus lebih banyak daripada defisit menunjukkan bahwa daerah tersebut
memiliki cadangan airtanah yang memadai untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kata kunci : Geolistrik, VES, Schlumberger, Airtanah, Banyuwangi

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Geolistrik, VES, Schlumberger, Airtanah, Banyuwangi
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 13 Jul 2023 07:49
Last Modified: 13 Jul 2023 07:51
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36418

Actions (login required)

View Item View Item