Novrinda, Balqisz (2012) KEBIJAKAN PERTAHANAN INNDONESIA ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) TAHUN 2004-2009. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (52kB) | Preview |
Abstract
Pada tahun 2004 Susilo Bambang Yudhoyono mendapat
legitimasi untuk memimpin bangsa Indonesia. Presiden SBY
kemudian membentuk Kabinet Indonesia Bersatu. Sejak itu,
kepemimpinan beserta berbagai kebijakan yang terkait, termasuk
Departemen Pertahanan, diminta melakukan penyempurnaan sesuai
dengan perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat
global, regional maupun nasional. Perubahan yang terjadi
tersebut telah menghadirkan banyak perubahan dalam kebijakan
dan arah penyelenggaraan pertahanan Indonesia. Perubahan dalam
kebijakan dan arah penyelenggaraan tersebut dapat dilihat dari
perluasan kebijakan pertahanan SBY. Dalam hal ini perluasan
yang dimaksud adalah kebijakan pertahanan SBY yang tidak lagi
hanya terfokus pada ancaman-ancaman pertahanan yang bersifat
militer saja tetapi juga non-militer. Arah kebijakan
pertahanan Indonesia pada masa pemerintahan SBY yang tertuang
dalam buku putihn pertahanan yaitu membangun kemampuan
penangkalan, pengerahan kekuatan pertahanan untuk menghadapi
ancaman militer dan non militer, dan yang terakhir adalah
membangun kerjasama pertahanan.
Kebijakan pertahanan suatu negara menurut Douglas J.
Murray dan Paul R.Viotti dipengaruhi oleh sedikitnya empat
faktor, yaitu keadaan lingkungan internasional, tujuan,
strategi dan doktrin kekuatan militer negara, proses pembuatan
pertahanan dan kemunculan isu-isu baru. Dalam
pengaplikasiannya pada Kebijakan pertahanan negara Indonesia
pada masa pemerintahan SBY dipengaruhi oleh tiga faktor
diatas. Diantaranya adalah keadaan lingkungan internasional,
tujuan, strategi dan doktrin kekuatan militer negara dan
kemunculan isu-isu baru.
Yang pertama adalah Lingkungan internasional. Lingkungan
internasional merupakan lingkungan dimana Indonesia
berinteraksi dengan negara-negara yang ada di Dunia.
Masalahnya dalam hubungan lingkungan internasional ini tidak
selalu berjalan dalam kondisi yang harmonis. Sering juga
terjadi konflik antar negara akibat kepentingan masing-masing
negara, serta persaingan antar negara baik ekoomi, politik
maupun militernya. Salah satu pengaruh lingkungan
internasional yang menjadi ancaman bagi pertaanan indonesia
adalah perkembangan kekuatan militer negara-negara di dunia.
Akibat dari hal tersebut mengharuskan negara Indonesia menjadi
lebih waspada. Kekuatan pertahanan Indonesia yang masih dapat
dikatakan lemah jika dibandingkan dengan Kekuatan negara-
negara besar di dunia seperti Amerika s\Serikat, bahkan negara
terdekat Indonesia seperti negara-negara dikawasan Asia
Tenggara. Kekuatan militer negara-negara tersebut menjadi
ancaman bagi pertahanan Indonesia.
Yang kedua adalah tujuan, strategi dan doktrin kekuatan
militer negara. Tujuan, strategi dan doktrin kekuatan militer
negara Indonesia adalah untuk melindungi dan menjaga
kedaulatan negara dari ancaman baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Strategi dan doktrin digunakan sebagai
pedoman dalam menjalankan kebijakan pertahanan. strategi yang
dipakai oleh Indonesia saat ini seharusnya sudah tidak lagi
hanya terfokus pada pertahanan darat tetapi juga pertahanan
laut dan udara, hal tersebut dikarenakan oleh posisi negara
Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain itu doktrin
pertahanan juga digunakan untuk mengatur penggunaan kekuatan
militer dalam menghadapi ancaman, baik ancaman militer maupun
non-militer.
Ketiga adalah kemunculan isu-isu baru yang mengancam
pertahanan Indonesia. Kemunculan isu-isu baru ini sebenarnya
sudah dibahas dalam kebijakan pertahanan sebelum SBY. Namun,
akibat dari perkembangan dunia saat ini lebih memungkinkan
ancaman yang berasal dari isu-isu baru tersebut menjadi lebih
besar. Beberapa contoh kemunculan isu-isu baru tersebut yaitu
yang pertama adalah globalisasi. Pengaruh globalisasi selain
memberi kemudahan juga mendatangkan ancaman. akibat dari
globalisasi kemajuan dari teknologi dan ilmu pengetahuan
menjadi sangat pesat. Hal tersebut mendorong negara-negara
untuk berlomba membuat senjata canggih bahkan senajata
pemusnah massal. Selain itu akibat dari hal tersebut
memberikan kemudahan bagi kelompok-kelompok separatis seperti
terorisme dalam pembuatan senjatanya. Kemudian perekonomian
dunia yang tidak stabil menajdikan krisis ekonomi. Masuknya
produk-paroduk luar ke dalam negara Indonesia juga menjadikan
rasa cinta produk dalam negeri menjadi berkurang.
Selain globalisasi, isu-isu baru yang bermunculan seperti
perubahan iklim global, kejahatan dan perdagangan terorganisir
dan pengklaiman budaya Indonesia juga menjadi ancaman baru
bagi pertahanan Indonesia. Isu-isu yang bermunculan ini
merupakan ancaman non militer yang berbahaya bagi pertahanan
negara. Untuk itu, dalam pembuatan kebijakan pertahanan
tersebut, sebelum dirumuskan harus memperhitungkan faktor-
faktor yang akan mempengaruhi kebijakan pertahanan tersebut.
ancaman-ancaman yang paling mendesak dan perkiraan ancaman
dimasa depan sudah harus diperhitungkan dalam kebijakan
pertahanan yang ada. Selain itu dalam kebijakan pertahanan
harus dijelaskan mengenai bagaimana cara-cara ataupun
persiapan yang dilakukan dalam mengatasi ancaman tersebut.
Dari penjelasan diatas, kebijakan pertahanan Indonesia sendiri
dipengaruhi oleh faktor lingkungan internasional, tujuan,
strategi dan doktrin kekuatan militer negara, serta kemunculan
isu-isu baru. Selain itu ancaman pada pertahanan negara
Indonesia tidak hanya dari ancaman yang bersifat militer,
tetapi juga non-militer.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | J Political Science > JF Political institutions (General) |
Depositing User: | Muji Isambina |
Date Deposited: | 13 Jun 2016 06:20 |
Last Modified: | 13 Jun 2016 06:20 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/3618 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |