EVALUASI DAN ANALISIS PARAMETER POROSITAS DAN JARAK ANTAR SUMUR TERHADAP PENINGKATAN PEROLEHAN PRODUKSI MINYAK PADA PENERAPAN EEOP ( Electric Enhanced Oil Production ) DI LAPANGAN EIO

OCTAVIA, EKA ISTIANTI (2023) EVALUASI DAN ANALISIS PARAMETER POROSITAS DAN JARAK ANTAR SUMUR TERHADAP PENINGKATAN PEROLEHAN PRODUKSI MINYAK PADA PENERAPAN EEOP ( Electric Enhanced Oil Production ) DI LAPANGAN EIO. Masters thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (203kB)
[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (221kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

Download (236kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (163kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan.pdf] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (335kB)
[thumbnail of Full Tesis.pdf] Text
Full Tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Lapangan EIO adalah lapangan Migas milik Pertamina EP yang dalam
pengelolaannya dikerjasamakan melalui kontrak perjanjian dengan pihak ketiga
karena merupakan lapangan yang dikategorikan low priority dan mature. Jumlah
kumulatif produksi lapangan EIO pada Pelaporan Cadangan tahun 2018
mengestimasikan angka Recovery factor (RF) sebesar 48%, dengan Remaining
Reserve sebesar 2.074 mstb. Lapangan EIO masih memiliki potensi untuk dapat
dilakukan pengurasan reservoir seoptimal mungkin.
Pengurasan cadangan pada lapangan ini direncanakan akan dioptimasi dengan
penerapan Electrical Enhanced Oil Production (EEOP). EEOP merupakan salah
satu bentuk EOR yang memanfaatkan tenaga listrik dan dialirkan ke reservoir dari
sumur anode ke sumur katode. Peningkatan produksi dari pengimplementasian
EEOP berasal dari efek elektrokinetis, Joule heating, dan cold cracking.
Berdasarkan hasil analisa decline curve, dan hasil pengamatan sumuran setelah
diimplementasikan EEOP, diketahui bahwa semua sumur pengamatan mengalami
penurunan decline rate (dalam bulanan). Perubahan Decline rate (De) pada masing-masing sumur pengamatan adalah : Sumur K-20 mengalami penurunan De dari
14% per bulan menjadi 7.73% per bulan dengan penambahan perolehan produksi
sampai akhir tahun 2025 sebesar 7.1 Mbbl yaitu dari 3.48 Mbbl menjadi
10.58Mbbl. Sumur K-21 mengalami penurunan De dari 39.32 % per bulan menjadi
6.47% per bulan dengan penambahan perolehan produksi sampai akhir tahun 2025
sebesar 2.22 Mbbl dari 0.02 Mbbl menjadi 2.25 Mbbl. Sumur K-22 mengalami
penurunan De dari 3.36% per bulan menjadi 1.80% perbulan dengan penambahan
perolehan produksi sampai akhir tahun 2025 sebesar 32 Mbbl dari 45.42 Mbbl
menjadi 77.60 Mbbl . Hasil dari analisa decline rate terhadap parameter porositas
dan jarak antar sumur didapatkan bahwa perubahan decline rate berbanding lurus
dengan besarnya porositas sumuran dan semakin jauh sumur pengamatan dari
sumur anode maka semakin kecil perubahan decline rate sumur. Hasil dari analisa
perubahan API terhadap parameter porositas dan jarak antar sumur diketahui bahwa
porositas batuan dan jarak sumur pengamatan dari sumur anode tidak
mempengaruhi perubahan API. Perubahan API terjadi pada jarak sumur dengan
kemampuan medan listrik yang terbentuk efek aliran electron dari anode ke
katode, semakin jauh lokasi sumur dengan sumur yang bermuatan listrik ( anode /
katode ) maka semakin kecil perubahan API yang terjadi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: sumur, EEOP (Electric Enhanced Oil Production)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Apriliani Kusuma Wardhani
Date Deposited: 08 Jun 2023 01:55
Last Modified: 08 Jun 2023 01:57
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/35833

Actions (login required)

View Item View Item