GEOLOGI DAN ANALISIS RISIKO BENCANA LONGSOR DESA KARANGGAYAM DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KEBUMEN, PROVINSI JAWA TENGAH

KURNIAWAN, MONALISA FITRIA (2023) GEOLOGI DAN ANALISIS RISIKO BENCANA LONGSOR DESA KARANGGAYAM DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KEBUMEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyajarta.

[thumbnail of Abstrak_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Abstrak_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf

Download (184kB)
[thumbnail of Daftar Isi_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Daftar Isi_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf

Download (193kB)
[thumbnail of Skripsi Full_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Skripsi Full_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (37MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Daftar Pustaka_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf

Download (18kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Lembar Pengesahan_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf

Download (509kB)
[thumbnail of Cover_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf] Text
Cover_111180018_Monalisa Fitria Kurniawan.pdf

Download (287kB)

Abstract

ABSTRAK
Daerah penelitian secara administratif terletak di daerah Karanggayam, Kabupaten
Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Kejadian longsor terbesar terdapat pada satuan
bentuklahan asal struktural. Litologi batupasir dan batulempung dapat dengan mudah
mengalami pelapukan menjadi soil karena mempunyai kemampuan menyerap air
hujan yang relatif tinggi sehingga membebani lereng dan melarutkan batuan sehingga
memberpesar kemungkinan terjadinya bencana longsor. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kebumen mencatat setidaknya 1335 kejadian bencana di
Kabupaten Kebumen selama 10 tahun terakhir (1 Januari 2011 - 15 Mei 2020).
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa bencana tanah longsor tercatat paling
sering terjadi dengan jumlah kejadian 477 kali.
Metode penelitian terdiri dari tahap akuisisi data, tahap analisis data, dan sintesis
data. Tahap akuisisi data merupakan tahapan perolehan data yang terdiri dari : kajian
pustaka geologi, kajian pustaka studi khusus, perolehan data sekunder. Tahap analisis
data merupakan penguraian dan pengolahan data hasil lapangan yang terdiri dari:
analisis pola pengaliran, analisis geomorfologi, analisis stratigrafi, analisis struktur
geologi, analisis petrografi dan mikropaleontologi, dan analisis risiko bencana longsor.
Tahap akhir yaitu sintesis merupakan hasil akhir dari analisis data yang dilakukan yang
terdiri dari: peta pola pengaliran, peta lintasan, peta geomorfologi, peta geologi, peta
ancaman, peta kerentanan, peta ketahanan, peta keterpaparan, dan peta risiko bencana
longsor.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan uji laboratorium di Daerah
Karanggayam dan sekitarnya, didapatkan hasil bahwa bentuklahan yang memiliki
risiko bencana longsor tinggi adalah gawir (S2) dan yang memiliki risiko bencana
longsor rendah adalah dataran aluvial (F2). Adapun stratigrafi daerah penelitian yang
memiliki risiko bencana longsor tinggi disusun oleh satuan batupasir gampingan
Formasi Penosogan dan satuan batupasir tufan Formasi Halang dan risiko bencana
longsor rendah disusun oleh endapan aluvial. Berdasarkan pembobotan ancaman,
kerentanan, ketahanan, dan keterpaparan bencana longsor yang di overlay
menghasilkan peta risiko bencana longsor, dapat diketahui bahwa daerah dengan
bentuk morfologi perbukitan berlereng sedang sampai curam memilki risiko bencana
longsor yang tinggi daripada daerah yang memiliki bentuk morfologi datar dan
perbukitan berlereng landai.
Kata Kunci: Analisis risiko bencana, Karanggayam, Longsor, Pembobotan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Analisis risiko bencana, Karanggayam, Longsor, Pembobotan.
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 08 Jun 2023 01:26
Last Modified: 08 Jun 2023 01:26
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/35826

Actions (login required)

View Item View Item